Lidya – Jonathan Hadirkan Musik Klasik Rusia di Surabaya, Resital Bertajuk Memory of a Dear Place

SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Music performer Lidya Evania Lukito dan Jonathan Christian Turangan Wibowo memiliki cara tersendiri untuk mengajak masyarakat Kota Surabaya sejenak ”berjalan-jalan” menikmati suasana Eropa.

Melalui gelaran sebuah resital (pertunjukan musik) bertajuk ‘Memory of a Dear Place’ , Lidya dan Jonathan mengajak masyarakat menikmati indahnya musik klasik dari Rusia ciptaan sejumlah composer negara Beruang Merah.

Suara dawai biola Lidya terdengar merdu seakan menyapa ramah tiap pasang telinga pengunjung yang memadati sebuah hall di Surabaya Barat akhir pekan ini. Kolaborasi apik dengan pianis Jonathan Christian sukses menghadirkan suasana Eropa klasik yang semakin membuat larut pengunjung.

Selama satu jam, penggemar musik klasik diajak menikmati sejumlah karya composer besar Rusia. Di antaranya, Romance (from movie “Gadfly”) karya Dmitri Shostakovich, Memory of a Dear Place, Op. 42 karya Pyotr Tchaikovsky, Salon Pieces, Op. 6 karya Sergei Rachmaninoff, hingga Concert Fantasy (from opera “Porgy and Bess) karya George Gershwin / Igor Frolov.

Bagi Lidya dan Jonathan, Rusia dan musiknya memang bukanlah sesuatu yang asing bagi mereka. Mengingat keduanya sempat mengenyam pendidikan musik di sana. ”Kami ingin berbagai kenangan dari sebuah tempat yang begitu dekat di hati,” kata Lidya ditemui seusai pertunjukan.

”Awalnya, tempat itu memang jauh. Namun, coretan kisah menawan merekatkan diri kami dengan tempat tersebut,” kata Lidya.

Lidya merupakan violinis peraih gelar Magister (cum laude) di Rostov State Conservatory, sebagai salah satu universitas pendidikan musik profesional terbesar di Rusia. Di bawah bimbingan Vladimir Filatov dan Prof Evgeniya Gorbenko, Lidya meraih Gelar Master of Music, Music Perfomance pada 2021 lalu.

Pun dengan Jonathan yang pernah mendapat beasiswa dari Pemerintah Federasi Rusia untuk melanjutkan pendidikan musiknya di Akademi Musik Gnesin, Moskow. Ia pernah mendapat bimbingan Dekan Fakultas Piano, Honored Artist of Russia Tatiana Levitina, Sergei Margaritov, dan Viktor Vlasov, serta oleh Irina Silivanova.

Menurut Lidya, music klasik Rusia memiliki kekhasan tersendiri. Ini juga banyak dipengaruhi dengan perkembagan sosial masyarakat. ”Materi yang digunakan lebih melekat ke folk music,” kata Lidya yang juga pernah mengikuti Korean Symphony International Orchestra Academy yang diselenggarakan di Seoul, Korea (2021) serta ikut berpartisipasi dalam G20 Orchestra (2022) ini.

Menurut Jonathan, sejarah perkembangan Rusia sejak masa Uni Soviet turut mewarnai perkembangan musik di sana. ”Kalau kita ingat, Rusia juga memiliki garis sejarah yang panjang. ada masa soviet, masa kekhaisaran, dan sebagainya. Itu membawa dampak ke composer-composer secara langsung atau pun tidak,” kata Jonathan menambahkan.

Dari sejumlah karya yang dibawakan tersebut, Memory of a Dear Place, Op. 42 karya Pyotr Tchaikovsky menjadi salah satu paling melekat di hati mereka. ”Dari judulnya saja, sudah merepresentasikan kenapa kami memilih karya ini. Ini merupakan kenangan akan tempat yang kami cintai, kami kasihi,” tandas Jonathan yang merupakan peraih gelar Master of Fine Arts dan predikat Cum Laude dari Akademi Musik Gnesin pada bulan Juni 2022 ini.