Kisah Penyanyi Cilik Chikita Meidy Berhenti Nyanyi Usai Dibully Artis Besar, Jadi Babu Disuruh-suruh

SURYAMALANG.COM, - Kisah penyanyi cilik Chikita Meidy berhenti nyanyi setelah dibully oleh kakak kelasnya yang kini jadi artis besar baru-baru ini terungkap.

Akibat bully yang dialami Chikita Meidy, mantan artis cilik itu memutuskan untuk berhenti jadi artis. 

Selama jadi korban bully, Chikita Meidy mengaku diperlakukan seperti babu yakni disuruh-suruh dan selalu diganggu. 

Chikita Meidy sendiri merupakan artis sekaligus penulis lagu dan mantan penyanyi cilik era 90-an.

Beberapa single terkenal yang dipopulerkan oleh Chikita Meidy antara lain lagu "Kebunku", "Bangun Tidur", dan "Naik Becak".

Wanita bernama asli Chika Cecilia Oktaviany itu lahir di Jakarta 22 Oktober 1990 dan memiliki darah keturunan Minangkabau.

Chikita Meidy mulai menjadi penyanyi cilik di industri hiburan sejak umurnya masih 4 tahun.

Ketika itu Chikita Meidy pertama kali merilis lagu berjudul "Kuku Ku" dan karirnya semakin melambung hingga tahun 2000.

Baca juga: Ketakutan Nagita Slavina Bila Raffi Ahmad Duel Tinju dengan Ariel Noah, Tegas Larang Suaminya

Selain itu saat beranjak remaja, Chikita Meidy juga melebarkan sayapnya di dunia akting dan bermain di  sejumlah sinetron.

Saat ngobrol dengan Ferdy Element, Chikita Meidy mengungkap kisah pahit di balik alasannya berhenti menyanyi.

Chikita Meidy ternyata jadi korban bully kakak kelasnya yang duduk di kelas 6 SD sedangkan ia duduk di kelas 4 SD.

"Aku punya kakak kelas yang lumayan keji sama aku, ini di umur aku masih kelas 4 SD," kata Chikita Meidy mengutip YouTube Ferdy Element tayang Kamis, (23/11/23).

Parahnya, kakak kelas Chikita Meidy yang dulu membully dirinya kini telah menjadi artis besar.

"Dia adalah seorang yang besar banget. Bintang banget, pasti kaget deh. Saat itu dia belum jadi aktris," imbuh Chikita Meidy tak mau mengungkap lebih lanjut.

Baca juga: Curhat Keanu Sering Diomeli Nagita Slavina Gara-gara Berantakan, Rambut Dicatok Harus Rapi

Menurut Chikita Meidy, kakak kelasnya itu sering memperlakukannya seperti babu.