Korban Erupsi Gunung Marapi

Terjebak di Gunung Marapi Erupsi, Pendaki Kirim Video Tubuh Penuh Abu Vulkanik, 28 Orang Belum Turun

Terjebak di Gunung Marapi erupsi, pendaki kirim video tubuh penuh abu vulkanik, 28 orang belum turun.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
X Be - Ka @Sutan_AdiL
Kondisi pendaki terjebak saat Gunung Marapi erupsi, kirim video tubuh penuh abu vulkanik, 28 orang belum turun. 

SURYAMALANG.COM, - Kondisi salah satu pendaki terjebak di Gunung Marapi erupsi baru-baru ini diketahui dari kabar yang dikirim oleh korban. 

Salah satu pendaki wanita bernama Zhafirah Zahrim Febrina (19) itu melaporkan kondisinya dengan mengirim video kepada orang tua. 

Tampak memprihatinkan, tubuh Zhafirah pun dipenuhi abu vulkanik dan mengalami luka-luka. 

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat terjadi pada Minggu (3/12/2023) sore pukul 14.54 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam melaporkan masih ada puluhan pendaki yang belum berhasil di evakuasi dari Gunung Marapi.

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Agam melaporkan kondisi terkini proses evakuasi pendaki Gunung Merapi.

Dalam laporan tersebut sebanyak 47 orang yang mendaki, 19 orang diantaranya sudah turun dan sebanyak 28 orang yang belum turun.

Dari laporan tersebut pihak Pusdalops PB bersama stakeholder terkait sudah berada di pos pengawasan untuk membantu evakuasi para pendaki yang belum turun.

Baca juga: Bayi Hidrosefalus Terdeteksi sejak dalam Kandungan, Ini Cerita Ibunya di Desa Katikan, Ngawi

Artikel TribunPadang.com 'Pendaki Terjebak Saat Erupsi Marapi, Sempat Kirim Video ke Orang Tua'.

Tim SAR dalam operasi penyelamatan pendaki Gunung Marapi yang terjebak di tengah erupsi
Tim SAR dalam operasi penyelamatan pendaki Gunung Marapi yang terjebak di tengah erupsi (Pos SAR 50 Kota)

Sedangkan Zhafirah sebagai salah satu pendaki sempat mengirim video kepada orang tua untuk mengabarkan kondisinya.

Zhafirah merupakan mahasiswi Politeknik Negeri Padang asal Kota Padang.

Dilihat dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.

Dalam video itu, Zhafirah terlihat lemas dan sempat meminta pertolongan.

Rani Radelani, Ibu Zhafirah membenarkan video yang beredar itu merupakan anaknya.

Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang.

Kondisi Zhafirah Zahrim Febrina pendaki terjebak saat Gunung Marapi erupsi
Kondisi Zhafirah Zahrim Febrina pendaki terjebak saat Gunung Marapi erupsi (X Be - Ka @Sutan_AdiL)

Video itu, kata Rani dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.
 
“Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani, Minggu (3/12/2023).

“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah Rani.

Kondisi Zhafirah Zahrim Febrina pendaki terjebak saat Gunung Marapi erupsi 1
Kondisi Zhafirah Zahrim Febrina pendaki terjebak saat Gunung Marapi erupsi 1 (X Be - Ka @Sutan_AdiL)

Selain itu ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.

Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).

Baca juga: Penyebab Pemain Voli di Trenggalek Viral Diserbu Kawanan Laron saat Tanding, Tubuh Ikut Dikerubungi

Artikel TribunPadang.com 'Abu Vulkanik Letusan Gunung Marapi Mulai Dirasakan di Pasaman Barat'.

Penampakan erupsi Gunung Marapi Sumbar pada Minggu 3 Desember 2023 pukul 14 54 WIB
Penampakan erupsi Gunung Marapi Sumbar pada Minggu 3 Desember 2023 pukul 14 54 WIB (istimewa/ grup whatsapp)

Selain para pendaki, abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi juga dirasakan di Kabupaten Pasaman Barat.

Pada Minggu (3/12/2023) malam, sejumlah daerah di Kabupaten Pasaman Barat sudah merasakan adanya abu vulkanik

Irma Dian Pratama, warga Kecamatan Kinali mengatakan, awalnya mengira debu yang menutupi kaca helmnya saat Ia berkendara dari Simpang Empat menuju Kinali adalah debu dari jalanan.

Akan tetapi semakin lama debu itu semakin tebal.

“Awalnya saya mengira debu itu debu jalan yang ditempuh mobil di depan saya" kata Irma kepada Tribunpadang.com Minggu (3/12/2023) malam. 

"Namun semakin menebal dan di kendaraan saya juga terlihat jelas bahwa itu abu kiriman dari Gunung Merapi,” imbuhnya. 

Irma menyebut debu itu juga berbau menyengat tidak seperti debu biasanya.

“Baunya juga menyengat tidak seperti debu jalan yang biasa. Kita mulai cemas juga kak kalau sampai ini berlangsung lama,” imbuh Irma.

Sama halnya seperti yang dirasakan Andika Adi Saputra di Batang Biyu, Kecamatan Pasaman.

Andika menyebut hanya berkisar lima menit saja kendaraannya ada di luar rumah sudah penuh debu yang bercampur pasir.

“Warga juga mulai ketakutan soal sumur mereka yang terletak di luar rumah dan tidak tertutup" ujar Andika. 

"Takutnya debu itu mengandung racun atau bagaimana. Termasuk warga yang masih meminum air sungai,” sebutnya.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved