Aktivitas Gunung Bromo Mengalami Peningkatan, Tapi Masih Bisa Dikunjungi di Radius Aman

SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO - Aktivitas Gunung Bromo kembali mengalami peningkatan. Pos Pengamatan Gunung Api Bromo, PVMBG, mengamati adanya embusan asap dari dalam kawah Gunung Bromo.

Asap itu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tekanan sedang sampai kuat. 

Selain itu pula terekam tremor menerus dengan amplitudo 0,5 hingga 1 mm disertai gempa vulkanik dalam tiga kali kejadian selama bulan ini.

Pengamat Gunung Bromo, Wahyu Andrian Kusuma mengatakan, meningkatnya aktivitas Gunung Bromo teramati secara visual dan instrumental, pada Rabu (13/12/2023) pukul 06.00 WIB.

Meski meningkat, berdasarkan hasil evaluasi status Gunung Bromo masih bertahan pada Level II atau Waspada.

"Gunung bromo berstatus waspada sejak erupsi terakhir 2019."

"Berjalan waktu kondisinya selalu terfluktuasi. Kemudian, mulai kami amati adanya sinar api di kawah pada akhir 2022 dan 2023."

"Lalu, pada 13 Desember 2023 pagi mengeluarkan abu tipis dari kawah dengan ketinggian 400 meter," katanya, Kamis (14/12/2023).

Wahyu menyebut PVMBG telah mengeluarkan rekomendasi terkait keamanan yang disesuaikan potensi ancaman bahaya.

Sementara, potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas Gunung Bromo adalah erupsi freatik ataupun magmatik dengan sebaran material abu dan lontaran batu pijar mencapai radius 1 km dari pusat kawah.

"Gunung bromo masih bisa dikunjungi di radius aman. Pada jarak 1 km dari kawah harus steril dari aktivitas manusia," ungkapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS - BB TNBTS Umumkan Pembatasan Aktivitas Kunjungan Wisatawan ke Gunung Bromo