Nasib Tragis Satu Keluarga Kecelakaan Usai Menghadiri Wisuda, Ibu Tak Tahu Anaknya Meninggal

SURYAMALANG.COM, - Nasib tragis menimpa satu keluarga kecelakaan di Tol Medan-Tebing Tingi, Sumatera Utara setelah menghadiri wisuda. 

Kecelakaan yang menimpa keluarga tersebut terjadi pada Selasa (19/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB.

Dari tujuh orang keluarga yang menumpang mobil, empat orang meninggal dunia dan tiga orang lainnya luka-luka. 

Salah satu korban meninggal merupakan anggota keluarga yang baru saja diwisuda. 

Mobil Toyota Innova yang mengangkut tujuh anggota keluarga itu menabrak truk dan para korban berasal dari Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumut.

Lokasi kecelakaan berada di Km 47+500, daerah Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.

Kepala Unit Kecelakaan (Kanit Laka) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Deli Serdang Iptu R. Gultom mengungkapkan, hingga Rabu siang, Polresta Deli Serdang dan Kepolisian Daerah (Polda) Sumut masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Mengenai penyebab kecelakaan, polisi masih menyelidikinya.

"Diduga nabrak dari belakang bagian truk. Cuma truknya kan masih kita cari. Kalau ban mobilnya bagus, nggak ada pecah," jelas Deli Serdang Iptu R. Gultom mengutip TribunMedan.com Rabu, (20/12/2023). 

Baca juga: Wajah Bahagia Bapak Saat Anaknya Wisuda, Bangga Foto di Panggung Pakai Kaus Lusuh dan Sandal Jepit

Sementara itu, Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumut Kombes Pol Muji menyampaikan, mobil Innova bernomor polisi BK 1553 MR itu melaju dari arah Tol Medan menuju arah Tol Tebing Tinggi.

Setiba di TKP, mobil menabrak bagian belakang truk. Keberadaan truk tersebut masih ditelusuri.

"Korban meninggal 4 orang dan luka 3 orang, dan kasus kecelakaan mobil Toyota Inova kontra kendaraan yang belum diketahui identitasnya masih dalam penyelidikan," terangnya. 

Korban Meninggal dan Luka-luka

Empat korban meninggal dalam kecelakaan tersebut adalah Rosmalina Br Pasaribu (33) yang baru saja diwisuda, Homri Tindaon (56), Elfano Frans Tindaon (3) dan Henri Adi Tindaon (35).

Adapun korban yang menderita luka yakni Nur Ampu Sitakar (60), Carlisa Yetta Br Tindaon (6), dan Kristine Br Sibuea (3).