Kronologi Anak Aniaya Ibu-Bapaknya Setelah Nonton Debat Capres, Diduga Beda Pilihan Jadi Babak Belur

Kronologi anak aniaya ibu-bapaknya setelah nonton debat Capres, diduga beda pilihan jadi babak belur.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA via KompasTV/Canva.com
Ilustrasi (kiri), tiga Capres di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023. Seorang anak aniaya ibu-bapaknya setelah nonton Debat Capres, diduga beda pilihan. 

SURYAMALANG.COM, - Kronologi anak aniaya ibu-bapaknya setelah nonton debat Capres terjadi di Palembang, Sumatera Selatan

Penganiayaan itu terjadi diduga antara anak dan orang tuanya berbeda pilihan Calon Presiden (Capres).

Alhasil orang tua yang jadi korban dalam penganiayaan ini yakni Marsup dan Nurmala Dewi babak belur dihajar anaknya sendiri. 

Marsup dan Nurmala Dewi serta anaknya berinisial AD tinggal di Jalan KH Azhari, Lorong Keramat Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I, Palembang,

Sementara peristiwa penganiayaan terjadi di rumah mereka pada hari Minggu (4/2/2024) sekira pukul 22.00 WIB.

Setelah dianiaya anaknya, Marsup bersama istrinya mendatangi ruang pengaduan SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polrestabes Palembang, Senin (5/2/2024), sekira pukul 12.00 WIB.

Pasangan suami istri itu mengalami luka lebam di bagian wajah akibat dipukuli anaknya. 

Kronologi penganiayaan berawal saat tiga orang anggota keluarga itu menonton debat calon presiden (Capres) yang disiarkan langsung di salah satu stasiun televisi.

Baca juga: Survei Elektabilitas Capres Terbaru: Prabowo-Gibran Tembus 50 Persen, Ganjar dan Anies Tertinggal

Artikel TribunSumsel.com 'Seorang Anak di Palembang Pukul Ayah dan Ibu usai Nonton Debat Capres'.

Anggota piket reskrim Polrestabes Palembang melakukan olah TKP di rumah korban
Anggota piket reskrim Polrestabes Palembang melakukan olah TKP di rumah korban (TRIBUNSUMSEL.COM/ANDYKA WIJAYA)

Diduga akibat beda pendapat, Marsup dan Nurmala Dewi ini bertengkar dengan anaknya, AD.

Saat itu korban Nurmala Dewi langsung mematikan televisi dan menyuruh anaknya untuk tidur.

Merasa tidak senang, AD pun nekat menganiaya kedua orang tuanya hingga mengalami luka lebam di wajah

"Pasal sepele. Katanya mereka habis nonton debat capres, lalu bertengkar cek-cok mulut" ungkap petugas SPKT, seperti cerita Nurmala Dewi saat melapor mengutip TribunSumsel.com Selasa (6/2/24).

"Setelah ibu menyuruh AD untuk tidur dan ibunya matikan televisi" lanjut petugas SPKT

Tidak terima anaknya langsung memukul bapak dan ibunya,” imbuh petugas.

Sementara, laporan korban telah diterima dengan nomor polisi LP/B/303/II/2024/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel dan akan segera ditindaklanjuti anggota piket reskrim.

Skor Debat Capres Versi Survei Litbang Kompas

Sementara itu performa Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam debat capres terakhir, Minggu (4/2/2024) menjadi sorotan publik.

Berdasarkan survei Litbang Kompas (grup suryamalang), masing-masing kandidat memperoleh penilaian baik dari responden dengan skor lebih dari 7.

Penilaian ini merujuk jawaban 68,7 persen dari responden yang menonton debat saat survei berlangsung.

Rata-rata margin of error penelitian saat debat ±6,93 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Dalam survei tersebut, publik menilai kemampuan ketiga capres menjawab pertanyaan dengan lancar dan jelas, penguasaan masalah, serta penampilan kandidat di atas panggung.

Baca juga: Respon Ganjar Pranowo Setelah Ahok Mundur dari Pertamina, Capres No 3 Senang: Terima kasih Mas BTP

Artikel KompasTV 'Skor Debat Capres Versi Survei Litbang Kompas: Anies 7,6, Prabowo 7,1, Ganjar 7,3'.

Tiga pasangan Capres-Cawapres bergandengan tangan di panggung di sesi akhir debat putaran ke-5
Tiga pasangan Capres-Cawapres bergandengan tangan di panggung di sesi akhir debat putaran ke-5 (Rony Ariyanto Nugroho/Kompas.id)

Penampilan pakaian, sikap, dan ekspresi yang ditunjukkan setiap capres juga masuk dalam penilaian publik.

Hasilnya, Anies Baswedan mendapatkan skor 7,5 dalam hal menjawab pertanyaan, 7,4 dalam penguasaan topik, dan 7,9 dalam penampilan di atas panggung. Rata-rata skor Anies dalam debat Pilpres 2024 kelima adalah 7,6.

Apabila dibandingkan dengan debat pertama dan ketiga, responden menilai Anies menunjukkan peningkatan.

Sebelumnya, eks gubernur DKI Jakarta itu diganjar skor rata-rata 7,2 saat debat pertama dan 7,5 dalam debat ketiga.

Sementara itu, responden memberi Prabowo Subianto skor 7,0 dalam hal menjawab pertanyaan, 7,0 dalam penguasaan topik, dan 7,4 dalam penampilan di atas panggung.

Skor rata-rata Prabowo dalam debat kali ini adalah 7,1.

Publik menilai Prabowo menunjukkan peningkatan saat tampil debat.

Sebelumnya, ketua umum Partai Gerindra itu diberi skor rata-rata 6,6 dalam debat pertama dan 7,0 dalam debat ketiga.

Ganjar Pranowo diberi skor 7,3 untuk kemampuan menjawab pertanyaan, 7,4 untuk penguasaan topik, dan 7,4 untuk penampilan di atas panggung debat.

Publik memberi Ganjar skor rata-rata 7,3.

Skor rata-rata Ganjar dalam debat Pilpres 2024 kelima sedikit menurun dibanding debat ketiga yang mencapai 7,5.

Namun, eks gubernur Jawa Tengah itu mendapatkan penilaian lebih baik dibanding skor debat pertama 7,0.

Adapun tema debat capres terakhir atau debat Pilpres 2024 kelima adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Sebagian besar (88 persen) responden mengaku pilihan capresnya masih tetap sama seperti sebelum debat berlangsung.

Pengakuan ini terlihat meningkat sedikit dibandingkan dengan debat keempat yang mempertemukan setiap cawapres.

Litbang Kompas mewawancara sebanyak total 1.002 responden dari seluruh Indonesia pada lima kesempatan debat Pilpres 2024.

Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, rata-rata margin of error penelitian untuk setiap kali debat ±6,93 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Meskipun demikian, kesalahan di luar pengambilan sampel dimungkinkan terjadi.

Pengumpulan pendapat sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).

Ikuti saluran SURYA MALANG di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaMBHbB3rZZeMXOKyL1e

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved