Pemilihan Presiden 2024

Penyokong Anies - Muhaimin Percaya Takhayul Soal Kediri, Lokasi Kampanye Dialihkan ke Tulungagung

Tim penyokong Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar termakan takhayul (sesuatu yang hanya ada dalam khayal) mengenai tabu bagi pemimpin datang ke Kediri.

Penulis: David Yohanes | Editor: Yuli A
david yohanes
Co Captain Tim Kampanye Provinsi Amin bidang Gen Z dan Milenial, Eva Munaifah Djazilah 

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG -  Tim penyokong Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar termakan takhayul (sesuatu yang hanya ada dalam khayal) mengenai tabu bagi pemimpin negara datang ke Kediri

Semula, mereka berniat menggelar kampanye besar di Kediri tetapi dialihkan ke GOR Lembupeteng di Tulungagung, Jumat (9/2/2024) besok.

Kampanye ini bertajuk Anies Sapa Mataraman, mengacu wilayah di Jawa Timur yang terpapar pengaruh budaya kerajaan Mataram, seperti Tulungagung, Kediri, Blitar, Trenggalek, Ponorogo, Madiun dan Nganjuk.

Tulungagung dipilih karena dianggap mempunyai nilai historis bagi calon presiden.

Co Captain Tim Kampanye Provinsi Amin bidang Gen Z dan Milenial, Eva Munaifah Djazilah, mengakui, rencana awal kampanye digelar di Kediri namun ada kepercayaan Kediri tidak boleh didatangi pemimpin negara.

Hal ini tidak lepas dari mitos, jika presiden datang ke Kediri maka akan tumbang.

“Akhirnya kami pindahkan ke Tulungagung karena lokasinya paling strategis. Tulungagung di tengah-tengah, mudah diakses dari daerah sekitar,” jelas Ning Eva, panggilan akrabnya.

Selain itu Tulungagung mempunyai mitos yang turun temurun dijaga para sesepuh.

Kabupaten ini dipercayai mempunyai pertolongan bagi pejabat yang datang.

Ning Eva menyebut, Capres yang datang ke Tulungagung akhirnya terpilih.

Sementara yang tidak berkunjung ke Tulungagung akhirnya gagal.

“Mudah-mudahan, ini isyarah dan petunjuk untuk menerangan Amin (Anies-Muhaimin),” ucapnya.

Lebih jauh, kedatangan Anies sangat penting untuk kerja kampanye tim pemenangan.

Ning Eva mengaku akan all out memanfaatkan waktu yang ada, untuk menyampaikan program Amin yang belum disampaikan ke masyarakat.

Salah satunya program yang menjangkau pondok pesantren.

“Di Mataraman ini kan banyak pondok pesantren, termasuk di Tulungagung. Banyak pondok besar yang selama ini menjadi basis pendukung Muhaimin,” sambung Ning Eva.

Putri kyai dari Pondok Ploso, Kediri ini pun meyakini, mayoritas warga Mataraman sebenarnya mendukung Paslon 01.

Karena itu pihaknya kurang percaya survei yang selalu bombastis mengangkat Paslon tertentu.

Ning Eva lebih percaya kepada fakta di lapangan karena lebih menggambarkan dukungan riil.

“Selama ini banyak survei yang tidak sesuai fakta di lapangan. Kami tetap menjaga suara yang sudah masuk (memberi dukungan),” tegasnya. 

Baca juga: Pondok Tebuireng di Jombang Pastikan Tidak Dukung Salah Satu Capres

Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz
Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz (mohammad romadoni)
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved