Pemilihan Presiden 2024

Ipul Vs Imin, Makelar Itu Mungkin Seperti Konsultan, Kongkonane Wong Sing Kesulitan

IPUL TANGGAPI IMIN: Saya nggak tahu apa yang dimaksud makelar itu, mungkin seperti konsultan kongkonane wong sing (suruhan orang yang) kesulitan.

|
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Yuli A
twitter/surya
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Wali Kota Pasuruan. 

IPUL TANGGAPI IMIN: Saya nggak tahu apa yang dimaksud makelar itu, mungkin seperti konsultan, kongkonane wong sing (suruhan orang yang) kesulitan.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Wali Kota Pasuruan menanggapi cuitan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang juga cawapres nomor urut 1 di platform X.

Muhaimin menulis, "Selamat pagi para pejuang perubahan! Teruslah bekerja menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan makelar yang namanya Saipul, mengatasnamakan NU, padahal cuma makelar."

Gus Ipul menjelaskan, cuitan itu erat kaitannya dengan keterangan resminya yang mengajak PKB untuk kembali ke jalan yang sesuai dengan NU. 

"Saya kira tidak ada yang salah dengan pernyataan saya, yang konteksnya adalah tentang Pilpres. Yang mana di satu sisi PKB percaya sama hasil quick count untuk partai. Kan percaya dia, dia mengklaim sudah sekian sekian. Tapi kenapa untuk pilpres itu belum mengakui, itu aja," kata Gus Ipul saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi, Senin (19/2/2024).

"Kita ingin kalau memang PKB bagian dari NU, minta nasihat ke rois aam, ketua umum, kan nggak ada salahnya, jangan hanya diklaim aja NU ini, tapi nggak pernah konsultasi. Minta nasihatlah paling tidak kalau dianggap NU ini pendiri PKB," tegasnya. 

Ia pun mengaku tak mengerti mengapa sebutan ‘makelar’ yang disebutkan Cak Imin disandangkan padanya. Saat ditanya komentarnya terkait hal itu, Gus Ipul juga menanggapinya dengan kelakar. 

"Saya nggak tahu apa yang dimaksud makelar itu, mungkin seperti konsultan kongkonane wong sing (suruhan orang yang kesulitan," selorohnya. 

Baca juga: Wasekjen PBNU: Muhaimin Jangan Malu-Malu, Segera Akui Kekalahan, Mayoritas Warga NU Dukung Prabowo

Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung.
Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung. (galih lintartika)

Dia lalu meminta Muhaimin mencermati pernyataan sebelumnya bahwa PBNU tidak memusuhi PKB. Tidak pernah ada pernyataan yang mengisyaratkan PBNU membenci ataupun memusuhi PKB.  

"Kita tidak pernah memusuhi PKB, PBNU nggak pernah memusuhi PKB, nggak pernah. Maksud saya saya bicara dalam konteks pilpres, ada quick count, bolehlah ada masalah, tapi tahapan harus jalan terus. Mana ada pilpres tahapan lalu tidak berjalan," tegasnya.

"Bahwa setelah survei, ada exit poll, ada quick count, saya hanya mengajak PKB untuk bersama NU membawa suasana yang sejuk, kalaupun jika merasa ada yang salah disalahkan diproses sesuai aturan yang berlaku," imbuhnya.

Gus Ipul lalu mencontohkan pengalamannya yang juga pernah mengikuti kontestasi politik. Yang mana ia pernah dua kali ikut Pilgub sebagai Wagub Jatim dan menang, sekali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jatim namun kalah, dan mengikuti Pilwali Kota pasuruan dan menang. 

Semuanya dikatakan Gus Ipul memiliki mekanisme, termasuk jika merasa ada yang salah, atau curang dan memiliki bukti yang cukup ia mempersilahkan untuk membawa ke ranah hukum. 

"Jadi ini diskusi bersama saja. Beda pendapat nggak masalah. Saya menghargai kalau ada yang menganggap ada kecurangan. Tapi kan ada prosesnya," tegasnya.

"Kalau sebelum-sebelumnya kita jadikan quick count sebagai patokan, dan selama ini hasil quick count tidak berbeda jauh dengan real count, mungkin PKB bisa bersama NU untuk menciptakan suasana yang sejuk," pungkas Gus Ipul.

Sebelumnya, Gus Ipul menyatakan, "PBNU sudah menerima dan marilah kita sama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, ya mari bersama PBNU menyejukkan suasana."

Dikatakan Gus Ipul, PKB juga bukan pertama kali ini ambil bagian dalam pemilu sehingga tahu persis bahwa quick count sangat akurat.

Apalagi, lanjut eks Wagub Jawa Timur ini, mayoritas lembaga tidak ada satupun yang berbeda tentang prosentase quick count. Jika memang ada masalah, saran Gus Ipul, silakan dilaporkan agar diproses. 

Tapi, Gus Ipul mengingatkan, PKB harus ikut menjaga kesejukan proses demokrasi ini. Pemilu sudah usai sehingga tidak perlu lagi berlarut-larut mempermasalahkan prosesnya.

Gus Ipul yang juga pernah menjabat Sekjen PKB di era dekade 2000an ini mengatakan, PBNU juga telah menyatakan bahwa Pilpres berjalan dengan baik dan lancar.

"(PKB) Mintalah nasihat kepada Rais Aam dan Ketua Umum (PBNU) bagaimana langkah-langkah PKB ke depan. Kalau menyadari bahwa partai ini didirikan NU, sudah sepantasnya PKB kembali ke NU," katanya.

PKB kata Gus Ipul, sebenarnya masih dipercaya warga NU, tapi keputusan PKB dalam mendukung calon Presiden, jauh dari harapan ulama.

Ditegaskan Gus Ipul, PBNU tidak pernah memusuhi PKB. Hanya saja, kata eks Menneg PDT ini, PBNU menyayangkan langkah-langkah politik elit PKB yang tidak pernah mendengarkan apa kata ulama dan kiai.

"PKB salah mengambil jalan sehingga menimbulkan langkah yang membingungkan ulama, kiai, juga membingungkan warga NU. Bisa dilihat hasil pemilu ini. Jadi, segeralah kembali ke pangkuan NU," kata Gus Ipul yang juga keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved