Travelling
Merasakan Sisi Spiritual Istanbul saat Ramadan
Sepanjang Ramadan di Istanbul, suasana spiritualitas mendominasi. Namun, selain ibadah dan doa, terdapat beragam perayaan yang menarik.
SURYAMALANG.COM - Sebagai tempat yang melahirkan banyak peradaban, Istanbul memiliki sejarah Islam yang kental. Warisan dan tradisi di Istanbul selama Ramadan tentu saja akan menjadi pengalaman tak terlupakan dan sangat unik bagi para pengunjung.
Sepanjang Ramadan di Istanbul, suasana spiritualitas mendominasi. Namun, selain ibadah dan doa, terdapat beragam perayaan yang menarik.
Pada malam hari, meja berbuka puasa ditata di alun-alun kota saat keluarga, teman, dan orang-orang berkumpul untuk berbagi dan menikmati hidangan.
Datanglah ke Istanbul selama bulan Ramadan, yang berlangsung antara 11 Maret hingga 9 April tahun ini, dan rasakan sisi lain dari kota ini. Beberapa di antaranya adalah :
Tradisi Melampaui Abad
Tradisi Ramadan yang indah di Istanbul adalah mahyas gaya Ottoman. Selama berabad-abad, menara-menara masjid telah dihiasi dengan spanduk-spanduk yang memuat pesan Ramadan dan saat ini. Pesan-pesan yang ditulis dengan lampu itu tentunya menjadi sebuah pemandangan yang menarik di antara waktu sore dan ashar.
Ritual lain yang menyenangkan adalah panggilan bangun sahur yang dilakukan oleh para penabuh rebana Ramadan. Mereka berjalan mondar-mandir di jalanan membangunkan warga muslim yang berpuasa.
Mengumpulkan tips, para penabuh mengiringi gendang mereka dengan 'manis' sambil melantunkan puisi-puisi tentang Ramadan. Mereka membangunkan orang-orang untuk sahur sebelum azan subuh (panggilan untuk salat).
Ketika puasa berakhir, waktu untuk berbuka puasa diumumkan dengan azan maghrib dan suara meriam.
Menu Berbuka yang Berlimpah
Tetangga, teman, dan kerabat berkumpul di meja makan untuk berbuka puasa dengan seteguk air, sebutir zaitun, atau kurma.
Elemen yang tak terpisahkan dari meja yang dipenuhi dengan hidangan terlezat dalam masakan Turki adalah roti pita Ramadan (Ramazanpidesi).
Tradisi lain yang telah berusia berabad-abad, roti ini hanya tersedia selama bulan Ramadan dan orang-orang mengantre di depan toko roti menjelang waktu berbuka puasa.
Hidangan special Ramadan lainnya adalah gullac, makanan penutup Turki yang terkenal. Dinamakan dari air mawar yang ditambahkan ke puding, hidangan penutup ringan seperti susu ini menjadi sajian utama di meja saat berbuka puasa.
Meskipun meja buka puasa di rumah-rumah warga Istanbul mencerminkan keberlimpahan bulan Ramadan, meja saat berbuka puasa kolektif, yang disiapkan di alun-alun terkenal seperti di kawasan Sultanahmet, memperkuat rasa persatuan,komunitas,dan berbagi.
Selain itu, makanan berbuka puasa juga dibagikan kepada orang-orang yang tidak dapat pulang tepat waktu, di tenda buka puasa yang didirkan di berbagai titik di Istanbul.Hidangan berbuka puasa bersama ini, di mana keberkahan Ramadan sangat terasa, juga merupakan cara yang bagus untuk merasakan kenikmatan spiritual dari berbuka puasa.
Ini juga merupakan tradisi yang dihormati di kota untuk menghabiskan waktu berbuka puasa. Bersama teman-teman, di restoran modern maupun tradisional yang menawarkan menu spesial Ramadan.
Perjalanan ke Sisi Spiritual Istanbul
Istanbul, satu-satunya kota di dunia yang membentang di dua benua, menjadikanya sebagai destinasi yang selalu memesona. Ada beragam warisan budaya peradaban yang dimilikinya.
Ramadan juga menjadi waktu yang ideal untuk menjelajahi situs-situs kota bersejarah dan suci, terutama yang berasal dari zaman Ottoman.
Masjid Eyup Sultan, yang menjadi tempat peristirahatan terakhir Khalid bin Zeyd Abu Eyyub El-Ansari, sahabat Nabi Muhammad, merupakan salah satu situs tersebut.
Beberapa situs suci lainnya di kota ini termasuk Masjid Sultanahmet, Makam Oruc Baba, dan Masjid Suleymaniye.
Selama Ramadan, anda dapat melihat Hırka-i Serif dan Sakal-i Serif (janggut dan jubah) Nabi Muhammad di Masjid Hırka-i Serif, dan mengunjungi Istana Topkapı, bekas kediaman Sultan Ottoman.
Di departemen Peninggalan Suci Istana (Kutsal Emanetler Bolumu), banyak artefaktak ternilai yang ditampilkan, termasuk barang-barang yang diyakini milik Nabi Muhammad, para sahabatnya, dan Nabi Islam lainnya, serta pintu, selokan emas,dan kunci Ka'bah.
Hiburan yang Menghidupkan Semangat Ramadan
Setelah salat tarawih malam, Istanbul mulai bersinar dan berkilauan seiring aura khas Ramadan muncul di kota. Berbagai acara, diselenggarakan di alun-alun umum seperti Feshane dan Sultanahmet.
Berbagai event tersebut menjadi banyak atribut yang membuat Ramadan di Istanbul begitu istimewa. Antara lain, konser musik Sufi, pembacaan puisi, dan pertunjukan tradisional 'Karagoz and Hacivat' yang menjaga semangat Ramadan tetap hidup hingga sahur.
Di akhir Ramadan, Istanbul merayakan Idul Fitri dengan berbagai macam cara.
Di pagi Hari Raya Idul Fitri dimulai dengan Sholat Idul Fitri dan, setelah salat, Anda akan melihat warga Istanbul mengenakan pakaian terbaik mereka dalam perjalanan untuk mengunjungi keluarga dan teman.
Setelah menghabiskan waktu bersama orang-orang tercinta, kebiasaan masyarakat setempat lainnya adalah menjelajahi kota, menikmati Idul Fitri yang menakjubkan dengan mengunjungi masjid-masjid, istana-istana, situs-situs bersejarah, dan tempat-tempat lain di kota, satu persatu.
Perhentian ikonik lainnya, seperti Pasar Besar dan Pasar Bumbu yang seringkali disertakan dalam tur khusus bagi para wisatawan, untuk pengalaman belanja yang istimewa saat Idul Fitri.
Ada yang Baru di Pemandian Air Panas Cangar, Hadirkan Layanan VIP ala Jacuzzi yang Lebih Privasi |
![]() |
---|
Viral Kebun Bunga Hortensia di Sumberbrantas Kota Batu, Pemilik : Sebetulnya Bukan Tempat Wisata |
![]() |
---|
Keliling Selat Bali Naik Kapal Listrik Mewah di Banyuwangi, Cuma Bayar Rp 79 Ribu |
![]() |
---|
Pantai di Atas Bukit 1300 Mdpl, Sky Beach Pilihan Menarik Wisawatan di Trawas Mojokerto |
![]() |
---|
Jelang Nataru, Pusat Oleh-Oleh Makutoromo 3 Probolinggo Hadir di The Bentar Beach |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.