Berita Viral

Pro-Kontra Guru SD Viral Dapat THR dari Murid Disorot Pengamat, Singgung Gratifikasi dan Gaji Kecil

Pro-Kontra guru SD viral dapat THR dari nurid disorot pengamat, singgung gratifikasi dan gaji kecil 'tidak bisa menyangkal ya'.

Instagram @bundsthetic
Video guru SD viral dapat THR dari nurid disorot pengamat, singgung gratifikasi dan gaji kecil. 

SURYAMALANG.COM, - Pro-kontra guru SD viral dapat THR dari murid beredar di media sosial dan ikut menjadi sorotan pengamat pendidikan. 

Pengamat pendidikan pun menyinggung unsur gratifikasi dan problem gaji kecil yang masih dialami oleh guru di Indonesia. 

Kendati begitu, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dari murid untuk guru juga dinilai pengamat sebagai suatu hal yang kurang tepat. 

Video viral guru SD dapat THR dari murid ini diunggah ulang oleh akun X @tanyaknrl.

Dalam unggahan itu terlihat sejumlah siswa berbaris dan membawa THR berupa makanan dan bahan minuman untuk wali kelasnya.

'THR untuk wali kelas 2A. Semoga berkah' bunyi keterangan yang tertulis dalam foto.

Postingan murid SD beri THR kepada guru 1
Postingan murid SD beri THR kepada guru 1 (Instagram @bundsthetic)

Hingga kini unggahan itu pun ditonton lebih dari 1,3 juta kali dan menuai beragam reaaksi warganet.

'Duhhh nanti jadi kebiasaan ya gak sih? Gimana kalo ada orang tuanya yang gak punya ya' tulis pengunggah.

Baca juga: Sosok Kakak-Adik di Malang Bunuh Tetangga Saat Salat Tarawih, Kepepet Biaya Nikah Kuras Harta Korban

Atas video tersebut, pengamat pendidikan sekaligus CEO Jurusanku.com, Ina Liem menerangkan tindakan itu adalah salah satu bentuk gratifikasi.

Meski didasari oleh perasaan sukarela, namun ada unsur tekanan sosial yang terjadi dalam kondisi tersebut.

Ketika semua anak memberikan barang kepada guru, anak yang tidak memberi dan hanya duduk saja mungkin akan merasa malu.

“Selama ada namanya, atau kelihatan orangnya siapa, meskipun orangnya mengatakan kalau hal tersebut merupakan bentuk terima kasih, itu merupakan gratifikasi,” ungkap Ina saat dihubungi, Selasa (2/4/2024). 

Menurut Ina, dari pihak guru, akan ada rasa "sudah diberi sesuatu" sehingga dapat memicu pilih kasih atau favouritsm secara tidak sengaja.

Ina juga mempertanyakan tujuan orang tua atau wali murid melakukan tindakan tersebut.

Dari pendapat Ina, terkadang ada orang tua atau wali yang ingin merasa anaknya mendapatkan posisi 'aman' di dalam kelas.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved