Berita Viral
Pro-Kontra Guru SD Viral Dapat THR dari Murid Disorot Pengamat, Singgung Gratifikasi dan Gaji Kecil
Pro-Kontra guru SD viral dapat THR dari nurid disorot pengamat, singgung gratifikasi dan gaji kecil 'tidak bisa menyangkal ya'.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Pro-kontra guru SD viral dapat THR dari murid beredar di media sosial dan ikut menjadi sorotan pengamat pendidikan.
Pengamat pendidikan pun menyinggung unsur gratifikasi dan problem gaji kecil yang masih dialami oleh guru di Indonesia.
Kendati begitu, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dari murid untuk guru juga dinilai pengamat sebagai suatu hal yang kurang tepat.
Video viral guru SD dapat THR dari murid ini diunggah ulang oleh akun X @tanyaknrl.
Dalam unggahan itu terlihat sejumlah siswa berbaris dan membawa THR berupa makanan dan bahan minuman untuk wali kelasnya.
'THR untuk wali kelas 2A. Semoga berkah' bunyi keterangan yang tertulis dalam foto.

Hingga kini unggahan itu pun ditonton lebih dari 1,3 juta kali dan menuai beragam reaaksi warganet.
'Duhhh nanti jadi kebiasaan ya gak sih? Gimana kalo ada orang tuanya yang gak punya ya' tulis pengunggah.
Baca juga: Sosok Kakak-Adik di Malang Bunuh Tetangga Saat Salat Tarawih, Kepepet Biaya Nikah Kuras Harta Korban
Atas video tersebut, pengamat pendidikan sekaligus CEO Jurusanku.com, Ina Liem menerangkan tindakan itu adalah salah satu bentuk gratifikasi.
Meski didasari oleh perasaan sukarela, namun ada unsur tekanan sosial yang terjadi dalam kondisi tersebut.
Ketika semua anak memberikan barang kepada guru, anak yang tidak memberi dan hanya duduk saja mungkin akan merasa malu.
“Selama ada namanya, atau kelihatan orangnya siapa, meskipun orangnya mengatakan kalau hal tersebut merupakan bentuk terima kasih, itu merupakan gratifikasi,” ungkap Ina saat dihubungi, Selasa (2/4/2024).
Menurut Ina, dari pihak guru, akan ada rasa "sudah diberi sesuatu" sehingga dapat memicu pilih kasih atau favouritsm secara tidak sengaja.
Ina juga mempertanyakan tujuan orang tua atau wali murid melakukan tindakan tersebut.
Dari pendapat Ina, terkadang ada orang tua atau wali yang ingin merasa anaknya mendapatkan posisi 'aman' di dalam kelas.
Posisi “aman” yang dimaksud juga mempunyai motif yang beragam, seperti mendapatkan nilai yang baik, menaikkan nilai atau mengikutsertakan anak untuk lomba.
Jadi, orang tua atau wali nantinya akan bertindak membaik-baikkan tenaga pendidikan yang bertugas untuk memberikan nilai kepada anaknya.
“Selama ada tujuan seperti itu dari orang tua, mereka akan selalu menemukan kesempatan untuk melakukan hal tersebut, seperti hadiah untuk kenaikan kelas, hari raya, atau lainnya,” ujar Ina.

Artikel Kompas.com 'Ramai soal Murid SD Berikan THR untuk Wali Kelas, Ini Kata Pengamat Pendidikan'.
Baca juga: Kebohongan Serda Adan Ngaku Diperintah Komandan Bunuh Iwan Casis TNI, Alfin Percaya Terima Duit
Apabila nantinya ada dinas terkait memberi hukuman karena viralnya video itu, Ina menilai hal tersebut tidak akan berdampak signifikan.
Hal-hal kecil semacam itu seharusnya dihilangkan secara bertahap, bukan langsung dihilangkan begitu saja.
“Ya memang kita tidak bisa menyangkal ya, kalau di Indonesia budaya memberi dan berterima kasih ini sangat kuat. Kalau langsung larangan bisa dianggap ekstrem di Indonesia,” terang Ina.
Terkait dengan kemungkinan alasan gaji guru yang rendah, Ina berpendapat asumsi tersebut juga kurang tepat.
Apabila ada masalah gaji yang kurang mencukupi, idealnya guru yang merasakan hal tersebut meminta kepada kepala sekolah untuk mengorganisir kegiatan secara bersama-sama.
“Misal ada guru honorer dengan gaji yang tidak layak dan orang tua siswa ingin berterima kasih karena ingin memberi lebih, kalau bisa diorganisir dan sifatnya bukan paksaan,” terang Ina.
Kemudian Ina menerangkan masih ada solusi lain untuk mencegah adanya gratifikasi di lingkungan sekolah.
Ina mencontohkan sebagai ungkapan rasa terima kasih, mungkin sekolah bisa melakukannya secara kolektif dan tidak bersifat individu.
Nantinya, para siswa yang ingin memberikan, akan meletakkannya begitu saja di dalam kardus.
Apabila sumbangan tersebut berupa uang, siswa dapat diminta untuk memasukkannya ke dalam amplop tanpa nama.
“Kalau kolektif seperti ini jadi lebih baik, siapa saja mau menyumbang boleh. Dan itu nanti akan dibagikan secara merata ke para pendidik,” tutur Ina.
Menurut Ina, solusi seperti ini lebih mengedepankan rasa berbagi karena tidak ada identitas (anonim) dan antar pendidik pun tidak ada rasa kecemburuan.
Ikuti berita lainnya di News Google >> SURYAMALANG.COM.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
guru SD viral dapat THR dari murid
THR dari murid
gratifikasi
Tunjangan Hari Raya (THR)
guru SD dapat THR dari murid
guru SD
THR
berita viral
suryamalang
VIRAL Cosplay Tikus Berdasi Dilarang Tampil di Karnaval Bangkalan, Wabup Fauzan : Itu Kreativitas |
![]() |
---|
Hak Jawab Vidio.com Atas Berita Nenek Endang Didenda Rp115 Juta Putar Liga Inggris di Warkopnya |
![]() |
---|
5 FAKTA Nenek Endang Didenda Gegara Putar Liga Inggris di Warkop di Klaten, Harus Bayar Rp 115 Juta |
![]() |
---|
Kisah Putri Apriyani Dibakar Pacarnya Sendiri, Pelaku Bripda Alvian Anggota Polres Indramayu |
![]() |
---|
Siapa Dave Laksono? Anggota DPR Viral Didemo Akhiri Rapat Ingin Cepat Pulang, Anak Politisi Kawakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.