Berita Malang Hari Ini

Ratusan Peserta Tak Hadir di UTBK SNBT di Malang Jatim, Rektor UM dan UB Pantau Langsung

Pada hari pertama UTBK pada Selasa (30/4/2024) di Universitas Brawijaya Malang , ada 113 peserta yang tidak hadir di sesi satu dan dua.

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Rektor Universitas Negeri Malang (UM) dan jajarannya meninjau lokasi UTBK SNBT di GKB 19, Kamis (2/5/2024). 

SURYAMALANG.COM , MALANG - Universitas Brawijaya mencatat ada 63 orang yang tidak hadir di hari kedua sesi pagi UTBk, SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Test) Kamis (2/5/2024).

Sedang pada hari pertama UTBK pada Selasa (30/4/2024), ada 113 peserta yang tidak hadir di sesi satu dan dua.

Baca juga: 56 Peserta Tak Hadir di Sesi Pertama UTBK SNBT di Universitas Brawijaya Malang, Ada Kendala Server

"Tingkat kehadiran sesi tiga ini sebanyak 95,97 persen. Penyebabnya mungkin faktor pribadi," jelas Wakil Rektor I UB Prof Imam Santoso, Kamis (2/5/2024).

Pada pelaksanaan kegiatan hari kedua pelaksanaan UTBK hari ini, rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof Widodo dan Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Hariyono MPd memantau di kampusnya masing-masing, Kamis (2/5/2024).

Salah satu titik yang ditinjau Rektor UM dan jajarannya di GKB A19.

UM ingin melayani calon mahasiswa dengan baik selama kegiatan.

"UM juga tidak ingin ada potensi kecurangan dalam proses menjawab. Misalkan tidak jujur. Mudah-mudahan di proses seleksi ini, anak yang lolos memang benar karena kemampuannya," jelas Hariyono pada wartawan di sela visitasi.

Jika hari pertama UTBK ada yang terlambat datang, di hari kedua, ia masih belum mendapat informasi dari panitia. 

"Tentunya ketika keterlambatan datang ada toleransinya. Misalkan ketika ditanya karena ketidak sengajaan atau macet, apalagi yang datang dari luar Kota Malang mungkin belum memahami gedung di UM," kata dia.

Yang jelas, hari kedua tidak ada kendala teknis yang terjadi.

Baca juga: 2 Peserta UTBK SNBT di UM Malang Jatim Gagal Ikut karena Terlambat, Ada yang Lupa Tanggal Ujian

Sedang Prof Ibrahim Bafadal, Wakil Rektor I UM menyatakan ketika ada keterlambatan melebihi toleransi menjadi konsekuensi peserta.

"Kalau ada yang terlambat satu jam itu ya karena tidak survei lokasi dulu. Padahal saran panitia adalah mengecek lokasi ujian dulu sebelum ujian agar tidak terjadi keterlambatan," kata dia.

Di sisi lain, Rektor UB, Prof Widodo berharap mereka yang diterima di jalur SNBT bisa melanjutkan dengan skenario yang ada.

"Kita ya tidak ingin mereka tidak melanjutkan. Pemerintah juga bisa memberikan KIP, UB juga memiliki skema membantu mereka supaya bisa melanjutkan pendidikan," kata Widodo.

Sebagai Pusat UTBK SNBT, UB menyediakan 1580 komputer dan jumlah cadangan komputer ada 280. 

UB memakai detektor seri terbaru yang berarti akurasi tinggi.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved