Berita Ponorogo Hari Ini

Buntut Kasus Balon Udara Mercon Meledak di Ponorogo, 1 Korban Meninggal Anak SMP, 15 Orang Diamankan

Buntut kasus balon udara berisi petasan meledak di Ponorogo, 1 korban meninggal masih SMP, 15 orang diamankan dan 2 orang jadi tersangka.

|
Kolase TribunJatim.com
Balon udara berisi petasan meledak di Ponorogo (kanan), Ilham Nugroho (kiri) korban meninggal masih SMP, 15 orang diamankan dan 2 orang jadi tersangka. 

Kemudian pihak sekolah mengkonfirmasi kabar tentang Ilham Nugroho meninggal. 

“Iya mbak benar (Ilham Nugroho), siswa kami kelas 9 meninggal dunia. Korban luka peristiwa balon udara di Desa Muneng, Kecamatan Balong,” ungkap Kepala SMPN 1 Balong, Hari Prasetyo, Kamis (16/5/24) pagi.

Hari menjelaskan berita duka didengar oleh pihak SMPN 1 Balong sekira pukul 20.54 WIB, namun belum tahu pasti kapan pukul berapa Ilham Nugroho meninggal dunia.

“Kalau jam pastinya kami tidak tahu. Tetapi berita yang kami terima sekitar pukul 20.54 WIB,” papar mantan Kepala SMPN 2 Jetis itu.

15 Orang Diamankan 

Polisi pun telah mengamankan 15 orang terduga pelaku kasus balon udara tanpa awak berisi petasan meletus di area persawahan tersebut. 

Sebanyak 15 terduga pelaku hingga saat ini dilakukan pemeriksaan intensif di ruang Satreskrim Polres Ponorogo.

“Sudah kami amankan 15 orang,” ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Ryo Pradana, Selasa (14/5/2024).

Ryo Pradana menjelaskan belasan terduga pelaku diamankan tidak lama setelah balon udara tanpa awak berisi petasan meletus.

Setelah itu anggota satreskrim melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Kami sisir di TKP, mananyakan beberapa warga yang diyakini juga mengetahui termasuk kepala desa. Akhirnya mengarah ke 15 terduga pelaku,” kata AKP Ryo.

Menurut Ryo Pradana, 15 orang itu terdiri dari 5 orang dewasa, 8 anak di bawah umur dan 2 orang perempuan dewasa.

Nama-nama 15 terduga pelaku itu adalah PF, AN, CA, WI, ADE, AS, BD, FA, FAN, AB, OK, MN dan DL.

“Yang di bawah umur itu total 8, 2 diantaranya masih perawatan di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr Harjono,” terang mantan kanit jatanras Polrestabes Surabaya ini.

Ryo Pradana menuturkan 2 anak di bawah umur yang dirawat di RSUD dr Harjono belum bisa dinamakan korban sebab keduanya juga ikut terlibat.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved