Kondisi Usus Wanita Tidak Makan dan Minum Selama 16 Tahun, Dokter Syok Menemukan Fakta Tidak Lazim

SURYAMALANG.COM, - Kondisi usus wanita tidak makan dan minum selama 16 tahun membuat dokter di rumah sakit syok dan heran. 

Dokter syok menemukan fakta tidak lazim pada kondisi tubuh yang dialami wanita bernama Muluwork Ambaw asal Ethiopia tersebut. 

Ucapan Ambaw yang mengaku tidak makan dan minum selama 16 tahun terdengar sangat tidak masuk akal bahkan tidak sedikit yang menganggapnya bohong. 

Dilansir Oddity Central pada 13 Mei 2024, Muluwork Ambaw menegaskan mulai menghindari makanan ketika baru berusia 10 tahun.

Hal itu terjadi setelah nafsu makannya tiba-tiba hilang.

Terlepas dari kemiskinan, Ambaw dilaporkan memiliki kehidupan normal, kesehatannya baik dan memiliki banyak energi untuk melakukan tugas sehari-hari. 

Ambaw juga memasak untuk orang lain dan menjalankan berbagai keperluan.

Wanita muda tersebut telah menjalani beberapa tes kesehatan di Ethiopia, namun tidak ada yang dapat memastikan apakah dia mengatakan yang sebenarnya.

Sampai akhirnya dokter di sebuah rumah sakit di Addis Ababa membuktikan sendiri kondisi usus Ambaw benar-benar bersih. 

Dokter yang syok memastikan tidak ada bukti adanya makanan di usus Ambaw pada saat pemeriksaan. 

Melihat fakta jika wanita itu sampai kini masih hidup merupakan hal yang tidak lazim secara medis.

Kasus Muluwork Ambaw baru-baru ini menjadi viral setelah dikunjungi oleh Youtuber Drew Binsky yang mendengar ceritanya saat mengunjungi Ethiopia dan memutuskan untuk bertemu langsung.

Baca juga: Siapa Egi? Terduga Pelaku Pembunuh Vina, 8 Tahun Buron ke Luar Negeri Keluarga Yakin Ada di Jakarta

Video Ambaw dengan cepat menjadi viral tapi ini bukan pertama kalinya wanita itu menjadi berita utama.

Ambaw pertama kali menarik perhatian pada tahun 2016 ketika rumor tentang seorang gadis yang bisa bertahan hidup tanpa makanan atau air mulai menyebar di negara asalnya.

Tak lama kemudian, para jurnalis dan reporter TV berkumpul di desa kecilnya untuk mendokumentasikan kasus aneh yang dialami Ambaw. 

Wanita berusia 26 tahun itu mengaku masih ingat kapan terakhir kali makanan melewati bibirnya.

Makanan terakhirnya adalah kacang lentil merah yang direbus dengan injera, hidangan khas Etiopia setelah itu nafsu makannya hilang begitu saja.

Baca juga: Kesaksian Jemaah Haji Sayap Pesawat Garuda Terbakar di Udara, Penumpang Kepanasan, AC Mendadak Mati

Pada awalnya, Ambaw berbohong kepada keluarga jika dia telah makan.

Bosan harus selalu bohong, Ambaw akhirnya memutuskan untuk jujur dan mengatakan hal yang sebenarnya kepada keluarga. 

“Saya dulu tinggal bersama keluarga, dan mereka meminta saya untuk sarapan sebelum pergi ke sekolah,” kenang Ambaw.

“Aku bilang aku sudah makan tapi aku berpura-pura" jelas Ambaw. 

"Saya kehilangan nafsu makan terhadap air atau makanan apapun,” tambah Ambaw. 

Wanita muda Etiopia ini mengklaim karena tidak mengonsumsi makanan atau air apapun selama 16 tahun, dia juga tidak perlu menggunakan toilet selama waktu tersebut.

Rupanya, satu-satunya alasan Ambaw perlu pergi ke kamar mandi adalah untuk mandi.

Pada tahun 2021, blog berita Ethiopia, Borkena, mengumumkan Perdana Menteri negara tersebut telah mengetahui klaim Ambaw dan telah mengatur agar dia diuji oleh dokter di Dubai.

Dalam wawancaranya baru-baru ini dengan Drew Binsky, Ambaw menyatakan dokter tidak menemukan ada yang salah dari dirinya.

Meskipun begitu dokter tidak menyebutkan apakah mereka akan terus memantau Ambaw untuk melihat apakah waniat itu benar-benar dapat bertahan hidup tanpa makanan dan air.

“Saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Itu karunia Tuhan dan saya menerimanya saja,” kata Muluwork Ambau.

Berapa Lama Manusia Bisa Hidup Tanpa Minum dan Makan?

Mengutip healtline, sejauh ini para ahli belum dapat memastikan berapa lama seseorang bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum.

Dari sejumlah peristiwa dimana orang selamat saat terjebak atau dikubur hidup-hidup ada perkiraan jika orang bisa bertahan hidup tanpa makanan dan minuman antara 8 dan 21 hari.

Namun, lamanya seseorang dapat bertahan hidup akan bergantung pada berbagai faktor, seperti usia, kondisi kesehatan, dan apakah mereka memiliki air untuk diminum atau tidak.

Konsumsi makanan dan minuman sangat penting bagi kehidupan manusia.

Tubuh membutuhkan energi dari sumber makanan dan hidrasi dari air agar berfungsi dengan baik.

Berbagai sistem dalam tubuh akan bekerja optimal dengan pola makan yang bervariasi dan asupan air yang cukup setiap hari.

Meski demikian, tubuh kita juga mampu bertahan berhari-hari tanpa air.

Kita juga bisa pergi berhari-hari atau terkadang berminggu-minggu tanpa makanan karena penyesuaian metabolisme dan konsumsi energi kita.

Namun, periode waktu bertahan hidup tiap individu berbeda-beda.

Ketika tubuh tidak cukup menerima kalori yang diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsinya, seseorang disebut sedang kelaparan.

Hal itu bisa terjadi jika asupan makanan sangat dibatasi atau jika tubuh seseorang tidak dapat mencerna makanan untuk menyerap nutrisi.

Ketika kekurangan kalori, tubuh manusia mulai berfungsi secara berbeda untuk mengurangi jumlah energi yang dibakarnya.

Jika gangguan penyerapan nutrisi tidak dipulihkan, kelaparan menyebabkan hilangnya nyawa.

Tidak ada patokan yang pasti berapa lama seseorang bisa bertahan hidup tanpa makanan dan minuman.

Hal itu tergantung pada kondisi masing-masing individu.

Tanpa makan dan air, tubuh diperkirakan dapat bertahan maksimal sekitar satu minggu.

Dengan air saja, tanpa makanan, waktu bertahan hidup bisa mencapai 2 sampai tiga bulan.

Selama lima hari pertama tanpa makanan, seseorang mungkin akan kehilangan 1 hingga 2 kilogram berat badan setiap hari.

Sebagian besar penurunan berat badan ini terkait dengan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.

Selama beberapa minggu kelaparan, perubahan dalam tubuh biasanya menyebakan penurunan berat badan melambat menjadi rata-rata 0,3 kilogram per hari.

Sebuah studi di Jurnal Medis Inggris menyatakan bahwa mereka yang melakukan mogok makan harus diawasi secara ketat.

Hal ini untuk mengantisipasi efek samping kelaparan parah setelah kehilangan 10 persen berat badan mereka.

Dikatakan juga dalam jurnal itu bahwa kondisi yang sangat serius akan terjadi ketika seseorang kehilangan 18 persen berat badannya.

(Tribuntrends.com/Amir M|Kompas.com)

Ikuti berita lainnya di News Google >> SURYAMALANG.COM. 

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp