Berita Viral

Solidaritas Kuli Bangunan di Rumah Pembunuh Vina Cirebon, Pengakuan Egi Buat Sang Ibu Nangis

Ada pergerakan solidaritas kuli bangunan di rumah Egi tersangka pembunuhan Vina Cirebon. Tak terima teman sesama kuli jadi kambing hitam.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
TikTok
Solidaritas Kuli Bangunan di Rumah Pembunuh Vina Cirebon, Pengakuan Egi Buat Sang Ibu Nangis 

SURYAMALANG.COM - Ada pergerakan solidaritas kuli bangunan di rumah Egi tersangka pembunuhan Vina Cirebon.

Para kuli bangunan di sekitar Cirebon itu menyatakan protes dan tidak terima jika temannya sesama kuli bangunan dijadikan kambing hitam

Banyaknya teka-teki kematian Vina dan Eky pada Agustus 2016 lalu semakin menyeret banyak nama hingga membuat banyaknya asumsi maupun pertanyaan publik.

Sosok Pegi Setiawan alias Perong akhirnya dimunculkan ke publik oleh polisi di Markas Polda Jawa Barat (Jabar) di Bandung.

Saat dimunculkan, Pegi yang mengenakan kaus tahanan berwarna biru muda dengan leher berkelir hitam terus berteriak saat dihadirkan ke publik.

"Saya bukan pelaku! saya rela mati!," teriak Pegi, Minggu (26/5/2024).

Egi (kiri) disebut tidak di Cirebon saat kasus Vina terjadi
Egi (kiri) disebut tidak di Cirebon saat kasus Vina terjadi (Kolase TribunnewsBogor)

Baca juga: Fakta Ibu Kandung Eky Pacar Vina Cirebon, Sudah Cerai dari Iptu Rudiana Saat Kejadian Pembunuhan

Pegi bahkan mengaku tidak pernah melarikan diri karena bukan pelaku pembunuhan.

Ia juga mengulang pernyataannya bahwa tidak membunuh Vina dan Eki di Cirebon, Jawa Barat.

"Saya bukan pelaku pembunuhan! Saya tidak kenal. Saya rela mati!," ujarnya.

Mendengar teriakan tersebut anggota polisi yang mengawalnya tampak berusaha untuk menutup mulut Pegi yang terus berteriak dan mengelak.

Beberapa penyidik yang mengawal ketat Pegi juga berusaha mengarahkan Pegi keluar ruangan konferensi pers di Mapolda Jawa Barat.

Tak hanya itu, saat Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast membacakan sejumlah fakta penyidikan terkait perannya, Pegi tertangkap terus menggelengkan kepala.

Seusai Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast dan Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kombes Pol Surawan memberikan keterangan kepada media, Pegi alias Perong langsung minta waktu untuk bicara.

"Saya izin bicara, izin bicara," ujar Pegi.

Namun, Polisi terus menolak dan tidak memberikan kesempatan kepada Pegi untuk bicara kepada awak media.

Tampak dalam sejumlah video yang beredar Jules Abraham Abast langsung memotong omongan Pegi.

"Untuk tersangka nanti di sidang persidangan," ujar Jules.

Namun, Pegi tetap ingin bicara hingga akhirnya Polisi membawa Pegi masuk ke dalam gedung Ditreskrimum.

"Izin bicara, saya tidak pernah melakukan itu, saya rela mati," teriak Pegi.

Saat dibawa ke dalam ruangan, Pegi terus teriak bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak melakukan pembunuhan pada kasus Vina Cirebon seperti yang dituduhkan Polisi.

"Tidak, tidak, saya rela mati," kata Pegi.

Saat diboyong petugas, salah satu media sempat menanyakan soal keberadaan Pegi saat kejadian.

"Pegi di mana saat tanggal 27 itu?," tanya salah satu awak media.

"Di Katapang, (Kabupaten Bandung)," jawab Pegi.

Pengejaran media terhadap Pegi pun sempat terhenti saat Pegi dibawa ke gedung Ditreskrimum Polda Jabar.

Kartini (48) meminta anaknya, Pegi Setiawan, harus kuat setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Vina Cirebon.

Pegi disebut polisi sebagai tersangka terakhir dalam kasus kematian Vina dan Eky pada 2016. Artinya, hanya ada sembilan pelaku dalam kasus ini.

Sebelumnya, delapan orang telah dijebloskan ke penjara, tujuh menjalani hukuman seumur hidup, sedangkan satu lagi sudah bebas karena hanya dihukum delapan tahun penjara.

Kartini menegaskan Pegi tak ada hubungannya dengan kasus Vina Cirebon.

Tak hanya Kartini, bahkan melalui akun sosial media TikTok milik @nandiadi_pratama.089 tampak mengunggah sejumlah foto pada Senin (27/5/2024) dengan keterangan bertuliskan:

Solidaritas Kuli Bangunan di Rumah Pembunuh Vina Cirebon, Pengakuan Egi Buat Sang Ibu Nangis
Solidaritas Kuli Bangunan di Rumah Pembunuh Vina Cirebon, Pengakuan Egi Buat Sang Ibu Nangis (TikTok)

“situasi Pagii ini Di Rumah Orang tua Pegi Setiawan kami 1 kampung Berkumpul Di kediaman rumah pegi”

Tampak puluhan pria berkumpul diduga berada di kediaman rumah Pegi Setiawan yang saat ini telah diamankan oleh pihak Kepolisian atas kasus kematian Vina dan Eky.

Dalam foto selanjutnya tampak pemilik akun @nandiadi_pratama.089 tampak menuliskan keterangan:

“Kami Dari Kuli Bangunan Cirebon Jabar tidak Terima Teman Kami Di tuduh Abis2 an Sebagai kambing hitam siap2 Saja Polda Jabar kami Yg turung tangan Dengan Khasus ini”

Diketahui para pria yang berkumpul di kediaman rumah Pegi merupakan Kumpulan kuli bangunan yang berada di sekitar Cirebon Jawa Barat.

Dalam unggahan tersebut tampak keterangan bertuliskan:

“info terbaru ges smua temen tmn pegi sudah ada di rumah orng tua fegi”.

Diduga jika para pria yang merupakan kulli bangunan tersebut adalah rekan-rekan Pegi Setiawan yang menolak rekannya dijadikan sebagai kambing hitam dalam kasus kematian Vina dan Eky.

Pengakuan Egi Bikin Ibunya Nangis

Jawaban dan pengakuan Egi di depan ibunya cukup memilukan setelah pria yang diduga sebagai otak pembunuhan Vina itu ditangkap. 

Pegi Setiawan alias Egi alias Perong membuat ibunya, Kartini (48) tidak berhenti meneteskan air mata ketika bertemu anaknya di Mapolda Jabar. 

Satu pesan penting yang disampaikan Kartini kepada Egi adalah lebih baik mati disiksa daripada mengaku membunuh Vina dan Eky.

Pegi Setiawan alias Egi ditangkap polisi pada Selasa (21/5/2024) di Bandung. 

Lalu Kartini menyambangi anaknya di Polda Jabar pada Rabu (22/5/2024) atau sehari setelah penangkapan.

Kartini kemudian baru bisa diwawancarai di kantor kuasa hukum Pegi di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon

Saat menceritakan pertemuannya dengan Egi, Kartini tak kuasa menahan haru dan memberikan pesan untuk menguatkan anaknya agar tetap teguh dalam pendirian.

"Ya, kemarin saya mengunjungi anak kandung saya Pegi Setiawan setelah mendapat kabar dari Ibu Yanti (majikan sekaligus kuasa hukum Pegi) bahwa anak saya ditangkap polisi," ujar Kartini, Kamis (23/5/2024).

Kartini, istri dari Rudi (55) mengingatkan agar Egi selalu berkata jujur sesuai dengan apa yang dialaminya.

"Jika memang kamu tidak melakukan perbuatan itu, walaupun dipaksa untuk mengaku, jangan sampai mengatakan iya" terang Kartini. 

"Meskipun wajahmu sampai bonyok atau bahkan sampai mati," ucap Kartini.

Dalam pertemuannya itu, Egi sempat menyampaikan permintaan maaf kepada sang ibu kalau-kalau hari itu adalah perjumpaan terakhir mereka.

"Pegi minta maaf kalau pertemuan ini yang terakhir. Pegi minta maaf ke Mamah dan Bapak," jelas Kartini menirukan ucapan Egi

Kepada ibunya, Pegi mengaku hanya menjadi korban dari kepentingan pihak-pihak tertentu.

"Biarin Pegi jadi tumbal orang-orang penting, pejabat. Pegi kan tidak melakukan apa-apa. Seandainya jika Pegi mati pun, Pegi mati syahid," kata Pegi kepada Kartini.

Kartini juga menegaskan saat peristiwa tragis pembunuhan Eki dan Vina terjadi pada tahun 2016, Pegi tidak ada di Cirebon.

"Pada 27 Agustus 2016, Pegi sudah bekerja di Bandung menjadi kuli bangunan dan saat kejadian itu terjadi, Pegi tidak ada di Cirebon," terang Kartini. 

Menurut Kartini, Egi mulai bekerja di Bandung tiga bulan sebelum kasus pembunuhan tersebut terjadi dan baru kembali ke Cirebon empat bulan kemudian, tepatnya pada bulan Desember 2016.

Pegi pun juga sempat berpesan kepada Kartini sebelum ibunya pulang dari Mapolda. 

"Anak saya berpesan, 'Jikalau mama nanti pulang, kalau saya tidak ada umur saya minta maaf, saya rela dan ikhlas ma jadi tumbal anak orang yang berpangkat'," kata Kartini menirukan ucapan Egi

"Saya enggak apa-apa mati syahid, saya tanggung dosa orang yang punya, saya orang yang enggak punya, gak apa-apa," imbuh Kartini lagi. 

Kartini ibu Pegi alias Egi alias Perong DPO kasus Vina yang ditangkap
Kartini ibu Pegi alias Egi alias Perong DPO kasus Vina yang ditangkap (Youtube TRIBUNWOW OFFICIAL)

Mendengar pesan pilu anaknya, air mata Kartini seketika tumpah dan menangis terisak. 

Kartini pun meminta agar Pegi tidak berpikir seperti itu apalagi mengatakan hal-hal seperti tadi. 

"Saya peluk anak saya sampai nangis saya, jangan ngomong gitu, Allah maha tahu, Allah maha besar, Allah maha mendengar" ungkap Kartini. 

"Apa yang tidak pernah kamu lakukan, sampai saya memeluk sekencang-kencangnya anak saya sampai saya mau pulang dari Polda ke Cirebon" imbuh Kartini. 

"Saya sakit hatinya mendengar anak saya difitnah begitu kejam," tambah Kartini.

Kartini mengatakan, Pegi merupakan tulang punggung di keluarga yang menghidupi adik-adiknya. 

Di hadapan Kartini, Pegi pun bersumpah tidak pernah melakukan perbuatan keji terhadap Vina dan Eky. 

"Adik perempuannya yang bontot sampai nangis dia. Enggak mau makan, apa salah Aa (kakak). Aa orang baik, tapi polisi tetap bilang Pegi adalah pelaku utamanya" ungkap Kartini

"Di mata saya, Pegi baik dan jujur walaupun anak saya jelek," pungkas Kartini.

Seperti diketahui, kasus Vina belum tuntas sebab masih ada pelaku yang buron. 

Vina yang saat itu berusia 16 tahun dan kekasihnya Eky dianiaya 11 orang anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/8/2016) malam.

Delapan orang sudah diadili dan satu di antaranya sudah bebas. 

Sementara itu satu dari tiga orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) telah ditangkap, yakni Pegi.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abast mengatakan penangkapan Pegi dilakukan oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar dan saat ini masih diperiksa intensif di Polda Jabar.

“Diduga Pegi menjadi otak pemerkosaan dan pembunuhan Vina delapan tahun yang lalu,” ujar Jules.

(Artikel TribunJateng.com 'Kuli Bangunan Penuhi Rumah Orang Tua Pegi : Tidak Terima Teman Kami Dituduh Sebagai Kambing Hitam')

Ikuti berita lainnya di News Google >> SURYAMALANG.COM

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved