Kisah Aremania Sudan Jadi Voter di Munas Aremania, Kejar Beasiswa di UB Demi Bisa ke Malang

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ada hal menarik dalam kegiatan Munas Aremania yang berlangsung di Dome UMM pada Sabtu (1/6/2024).

Salah satu yang menarik itu adalah kedatangan Aremania asal Sudan yang secara langsung hadir untuk menjadi voter dalam pemilihan calon presidium.

Baca juga: Arema Indonesia dan Arema FC Kali Ini Kompak, Beri Dukungan Pada Munas Aremania

Aremania asal Sudan itu bernama Muhammad Alhadi Ibrahim Bosha Ahmad.

Secara penampilan, Bosha sudah langsung menarik perhatian semua Aremania yang hadir di Dome UMM.

Ia menghadiri Munas Aremania dengan menggunakan baju serba putih dan menggunakan surban.

"Ya, ini adalah pakaian tradisional Sudan, namanya Jalabiya Wa Ima'ah,"

"Kalau orang Sudan pasti akan tahu dengan baju tradisional yang saya kenakan ini," ucapnya sambil berbahasa Indonesia kepada Suryamalang.com.

Sejak 2009 lalu, Bosha mengaku telah menjadi Aremania.

Hal ini dimulai ketika Piala Asia 2007 silam yang saat itu Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia.

Dari situlah Bosha kemudian mencari informasi tentang sepakbola Indonesia dan kemudian mengenal Arema.

"Sejak 2009 itu saya mengenal Arema,"

"Saya mencoba searching di Internet, dan ternyata dukungan Aremania ini sangat luar biasa,"

"Dari situlah kemudian saya mengenal Arema dan mengetahui Aremania," ungkapnya.

Secara tidak langsung, Bosha juga mengetahui Arema menjadi juara Indonesia Super League pada 2010 silam.

Hal ini yang mendorong dirinya untuk ingin pergi ke Indonesia.

Impiannya untuk ke Indonesia akhirnya terwujud pada 2017.

Saat itu Bosha mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Indonesia.

"Pertama kali saya datang ke Indonesia pada 2017,"

"Saat itu ada beberapa kota yang menjadi pilihan, tapi saya pilih Malang,"

"Karena saya sudah tahu kalau Malang itu ada Arema," katanya.

Baca juga: Ali Rifki Raih Suara Terbanyak dalam Pemilihan Presidium saat Musyawarah Nasional Aremania di Malang

Kecintaannya terhadap Arema tak terlepas dari peran Aremania itu sendiri.

Dia merasa, bahwa Aremania memiliki cinta yang cukup luar biasa dalam mendukung timnya.

Maka tak heran, Bosha sendiri mencoba mempelajari kata-kata edan, yang diambil dari julukan Singo Edan ketika sudah berada di Indonesia.

"Kebetulan klub kesukaan saya di Sudan adalah Al Hilal,"

"Dia memiliki warna sama dengan Arema, yakni biru,"

"Cuma bedanya, Aremania semangatnya luar biasa,"

"Cintanya cukup luar biasa terhadap tim,"

"Hingga saya baru paham Singo Edan itu kenapa suporternya edan,"

"Itu yang membuat orang asing seperti saya ini penasaran," katanya.

Saat ini Bosha sedang menimba ilmu S3 Fakultas Biologi di Universitas Brawijaya Malang.

Bosha juga telah menikah dengan orang Indonesia dan merasa cukup mencintai Kota Malang.

Kecintaan Bosha terhadap Aremania juga tak terlepas dari hubungan dekatnya dengan mantan pemain Arema Juan Revi.

Juan Revi menjadi salah satu sosok yang cukup mempengaruhi Bosha terhadap Arema.

Selain itu, saudara Bosha yang sebelumnya juga kuliah di UMM juga cukup banyak mempengaruhinya tentang Malang dan Arema.

"Dulunya saya hanya mengetahui Arema lewat internet,"

"Tapi sekarang saya sudah menjadi Aremania,"

"Sejak 2017 lalu saya juga sering melihat langsung Arema ke stadion,"

"Bangga rasanya menjadi Aremania," ungkapnya.

Bosha sendiri menjadi perwakilan Aremania dari luar negeri yang datang langsung ke Munas Aremania.

Dia menasbihkan diri untuk menjadi korwil Aremania Sudan sejak pertama kali datang ke Malang.

Saat ini kata Bosha sudah ada sekitar 20-an Aremania Sudan yang berada di negaranya.

Meski dia bukan orang Indonesia, namun kecintaannya terhadap Arema dan Aremania cukup luar biasa.

"Arema itu bukan untuk Arek Malang saja,"

"Kami WNA juga jadi berhak untuk cinta Arema,"

"Ini sesuai slogan Aremania tidak kemana-mana tapi ada di mana-mana,"

"Apalagi Munas Aremania ini adalah kesempatan yang luar biasa saya sebagai Aremania,"

"Semoga Aremania menjadi lebih baik," tandasnya.

Ikuti updatenya di Google News SURYAMALANG.COM