PPDB Malang 2024

Hanya 346 Siswa Dapat Rekomendasi Disdikbud Kota Malang untuk Daftar PPDB Prestasi Lomba SMPN

Total berkas yang memenuhi syarat ada 799. Yang mendapat rekom 346 untuk daftar ke SMPN jalur prestasi lomba

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Orangtua/wali murid mengambil surat rekomendasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang usai sertifikat lombanya diverifikasi, Senin (10/6/2024).  

SURYAMALANG.COM, MALANG -Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang menyerahkan surat  rekomendasi pada siswa yang sertifikatnya telah diverifikasi oleh tim verifikator, Senin (10/6/24).

Jumlah surat rekomendasi untuk mendaftar ke SMPN diberikan pada 346 siswa. 

Jika memenuhi syarat maka bisa dijadikan bekal untuk mendaftar di pendaftaran PPDB jalur prestasi lomba masuk SMPN mulai 24 Juni 2024.

Yang tidak memenuhi syarat maka bisa mencoba ke PPDB jalur lainnya.

Berdasarkan data, yang hadir saat penyerahan sertifikat lomba ada 820 orang. Total berkas masuk ada 803.

Ada lima berkas tidak lolos karena dari Kabupaten Malang seperti Kecamatan Wagir,  Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso dan Desa Landungsari, Kecamatan Dau.

"Total berkas yang memenuhi syarat ada 799. Yang mendapat rekom 346 untuk daftar ke SMPN," jelas Dodik Teguh Pribadi, Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Malang pada suryamalang.com di ruang kerjanya, Senin (10/6/24). 

Maka ada 453 siswa yang tidak mendapat rekomendasi masuk SMPN karena sertifikatnya tidak memenuhi syarat.

"Tadi ya ada yang komplain dengan bekal sertifikat anaknya yang banyak. Tapi ya tidak memenuhi syarat. Karena ada yang ikut lomba diadakan HMJ kampus dan lainnya. Sehingga skornya kecil," jawab Dodik.

Sedang pada lomba yang diadakan secara berjenjang, nilai atau skornya lebih tinggi dibanding yang tidak berjenjang. 

Dibanding dengan tahun lalu, siswa yang mendapat rekom mendaftar ke SMPN ini masih dikisaran angka yang sama.

"Sebab SMPN kan tidak pernah menaikkan pagunya. Kalaupun ada mutasi siswa paling tiga sampai lima siswa," jelasnya.

Karena pagu PPDB prestasi lomba hanya lima persen dari pagu per sekolah, maka per SMPN menerima antara 12-15 siswa di jalur ini.

"Mungkin banyak orangtua tidak memahami prestasi dari lomba berjenjang," katanya.

Belum lagi pilihannya banyak mengumpul ke SMPN favorit masyarakat. Padahal pagunya terbatas.

Sedang pilihan di SMPN lain di pinggiran kurang banyak yang memilih.

Padahal peluangnya mungkin terbuka karena tidak banyak yang memilih meski skornya kecil.

Pilihan SMPN paling banyak dipilih di kategori pertama adalah SMPN 1, 3, 5 dan 21.

Lalu untuk prestasi seni banyak memilih ke SMPN 4. Kategori kedua banyak memilih ke 6,8 dan 20.

Kekecewaan tidak mendapatkan rekomendasi diungkap oleh orangtua siswa. Angga yang merasa anaknya memiliki prestasi di olahraga bola Voli.

"Prestasi anak saya di bola voli. Sebagai orangtua, pasti ingin memberikan yang terbaik pada anak. Baik di akademik dan non akademik," kata Angga.

Ia memeparkan, anaknya ikut lomba sejak kelas 4-6 SD dan mendapat sertifikat.

Paling jelek prestasinya di peringkat tiga di event provinsi dan Jawa Timur.

"Harusnya ya layak masuk SMPN Kota Malang," harapnya.

Tapi informasi yang ia dapatkan, anaknya tak mendapat rekomendasi karena keterbatasan kuota serta tidak berjenjang prestasi yang selama ini didapat anaknya.

Dari kebebasan memilih tiga SMPN, ia hanya memilih dua SMPN yaitu di SMPN 5 dan 21.

Ia memilih dua SMPN karena saran temannya. Tapi ternyata tidak ada satupun rekomendasi SMPN buat anaknya.

"Perkiraan saya, anak saya bisa masuk SMPN 21," jawab dia. 

Menurutnya, event bola voli jarang ada di Kota Malang. Apalagi buat siswa SD.

"Andai prestasi anak saya  layak mbok ditempatkan di SMPN mana gitu yang punya prestasi bola volinya," pungkasnya

Orangtua siswa yang tidak mendapatan rekomendasi mau tidak mau akhirnya mencoba jalur lain.

Suprayitno juga mendapati anaknya tidak mendapat rekom masuk SMPN. Dua sertifikat disetorkan lalu ternyata tidak memenuhi syarat.

Ia berharap anaknya diterima di SMPN 4 karena bisa sekalian berangkat kerja mengingat rumahnya di kawasan Tunggulwulung, tapi tak lolos.

"Mungkin nanti mencoba PPDB prestasi nilai rapor karena ini kan tidak dapat rekom.  Nilainya lumayan bagus 89,90. Kalau nggak lolos ya ikut PPDB jalur zonasi," tandasnya.

SMPN terdekat rumahnya antara lain SMPN 26 dan SMPN 11.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved