Berita Viral

Kisah 1 Keluarga Sakit-sakitan Setelah Pindah Rumah, Syok Tahu Penyebabnya Saat Periksa ke Dokter

Viral kisah 1 keluarga sakit-sakitan setelah pindah ke rumah baru membuat banyak orang heran. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Sanook
Kisah 1 Keluarga Sakit-sakitan Setelah Pindah Rumah, Syok Tahu Penyebabnya Saat Periksa ke Dokter 

SURYAMALANG.COM - Viral kisah 1 keluarga sakit-sakitan setelah pindah ke rumah baru membuat banyak orang heran. 

Satu keluarga yang beranggotakan empat orang itu pun langsung mengalami sakit-sakitan.

Menurut laporan media Singapura Juni lalu, seorang pengusaha berusia 52 tahun membeli apartemen berukuran sekitar 160 meter persegi setelah renovasi interior selesai.

Sebuah keluarga yang beranggotakan empat orang, terdiri dari ayah, ibu, putri sulung, dan putra bungsu.

Mereka resmi pindah ke rumah barunya pada 13 Maret tahun ini.

Namun, pada hari dia pindah ke rumah baru, putrinya yang berusia 8 tahun mulai merasa sakit, mata kering, sakit tenggorokan, dan gejala lainnya.

Setelah itu, pria pemilik rumah tersebut mengalami gejala serupa, sedangkan istrinya mengalami sakit tenggorokan hingga kehilangan suara selama dua minggu.

Akhirnya seluruh keluarga pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan.

Jadi diketahui mereka berempat menerima "Formaldehida"

Sebagai informasi, senyawa kimia formaldehida merupakan aldehida dengan rumus kimia H₂CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane.

Pemilik rumah segera memberi tahu perusahaan dekorasi interior.

Satu keluarga mengalami sakit setelah pindah rumah. (Sanook)
Satu keluarga mengalami sakit setelah pindah rumah. (Sanook) ()

Kemudian seorang karyawan ke rumah Anda untuk menguji formaldehida. dan senyawa organik yang mudah menguap pada furnitur di dalam rumah yang berjumlah 36 buah.

Hasil pemeriksaan menunjukkan hanya 5 buah furnitur yang memenuhi kriteria standar, dan diantara seluruh furnitur tersebut Ditemukan bahwa loker di kamar anak saya yang berusia 5 tahun memiliki konsentrasi formaldehida setinggi 4,8, yaitu 60 kali lebih tinggi dari batas atas konsentrasi formaldehida.

Hal ini terjadi setelah beberapa kali upaya negosiasi dengan perusahaan dekorasi interior terkait kejadian tersebut.

Namun mereka tidak dapat menemukan kesepakatan bersama.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved