ASEAN Cup U16 2024

Kisah Fadly Alberto Hengga, Pemain Timnas Indonesia U-16 Asal Bojonegoro Berdarah Jawa dan Papua

Kisah Fadly Alberto Hengga, Pemain Timnas Indonesia U-16 Asal Bojonegoro Berdarah Jawa dan Papua

Editor: Eko Darmoko
PSSI
Fadly Alberto Hengga (10), saat Timnas Indonesia U-16 mengalahkan Singapura 3-0 pada laga perdana fase grup ASEAN Cup U-16 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jumat (21/6/2024). 

Laporan Yusab Alfa Ziqin

SURYAMALANG.COM, BOJONEGORO - Fadly Alberto Hengga, putra daerah Kabupaten Bojonegoro, menjadi andalan Timnas Indonesia U-16 di ASEAN Cup U-16 2024.

Fadly Alberto Hengga turut membawa Timnas Indonesia U-16 meraih peringkat ketiga dalam turnamen itu setelah menekuk Timnas Vietnam U-16 di Stadion Manahan, Rabu (3/7/2024).

Fadly Alberto Hengga tinggal bersama adik dan sang ibu di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.

Di Timnas Indonesia U-16, Fadly berposisi sebagai striker, namun juga sekaligus kreator serangan.

Remaja kelahiran 2008 tersebut mengenakan jersey dengan nomor punggung 10.

Tentu, ada yang tak menyangka bahwa Fadly berasal dari Kabupaten Bojonegoro.

Itu jika hanya dilihat dari nama dan warna kulit yang lebih identik dengan masyarakat Indonesia Timur.

Namun, beginilah kisahnya. Fadly Alberto Hengga merupakan anak suami-istri John Cliff Hengga (49) pria asal Timika, Papua Tengah, dengan Piana (43) perempuan asal Kabupaten Bojonegoro.

Fadly lahir di Kota Timika pada 22 Juni 2008. Namun, sejak usia tiga tahun Fadly dibawa tinggal di kampung halaman ibunya di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.

Sejak saat itu, Fadly tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat Jawa bersama ibunya. Sehingga, kini Fadly lebih menguasai bahasa Jawa ketimbang bahasa Papua.

Fatakun, kerabat Fadly membenarkan hal tersebut.

Dia mengatakan, Fadly dan ibunya pulang ke rumah di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro 2011 silam.

Di rumah yang berjarak sekitar tiga kilmoter dari pusat Kota Bojonegoro itu, ungkap Fatakun, Fadly dan adiknya diasuh ibunya yang single parent dan tak memiliki pekerjaan tetap.

"Pekerjaan ibunya serabutan. Membantu tetangga-tetangga yang membutuhkan jasanya," ujar Fatakun kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (4/7/2024) siang.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved