Piala Presiden 2024
Kontroversi Piala Presiden 2024, Kriteria Tim Peserta Ditanyakan Pemain dan Status Tuan Rumah Aneh
Kriteria-kriteria terkait tim peserta dan tim tuan rumah di ajang Piala Presiden 2024 ini menjadi poin utama yang banyak disorot karena.
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM , SOLO - Kontroversi mewarnai penyelenggaraan Piala Presiden 2024 yang kini telah menginjak babak Semifinal.
Regulasi dan kriteria-kriteria terkait tim peserta dan tim tuan rumah di ajang Pra Musim ini menjadi poin utama yang banyak disorot.
Baca juga: BREAKING NEWS Status Arema FC Berubah di Semifinal Piala Presiden, Persis Solo Resmi jadi Tuan Rumah
Yang terbaru, perubahan status tuan rumah petandingan Semifinal Arema FC Vs Persis Solo yang tiba-tiba berubah jadi Persis Solo vs Arema FC (Persis Solo kini bertindak sebagai tuan rumah) pada dua hari menjelang laga banyak dikomentari miring oleh pecinta sepak bola.
Yang tak kalah serunya, salah satu pemain Timnas Indonesia yang juga pemain dari klub finalis Piala Presiden 2024, Nadeo Argawinata berani bertanya sekaligus mengkritisi langsung di depan panitia terkait kriteria tim peserta Piala Presiden 2024.
Seperti diketahui, Piala Presiden tahun ini hanya diikuti oleh 8 tim peserta, klub Liga 1.
Hanya saja kriteria delapan tim yang jadi peserta Piala Presiden 2024 memang kurang spesifik.
Delapan tim peserta bukanlah tim yang spesifik masuk dalam peringkat 8 Besar Liga 1 2023/2024.
Delapan tim pesertanya juga bukan klub-klub yang merupakan Klub Liga 1 yang lolos Lisensi Klub AFC.
Banyak yang menilai jika kriteria tim peserta Piala Presiden didasarkan pada setidaknya dua kriteria itu, karena bisa menjadi bentuk apresiasi dari prestasi klub yang berprestasi di lapangan maupun secara manajemen.
Soal kriteria tim peserta Piala Presiden 2024 memang pernah dipaparkan di saat gelaran Piala Presiden 2024 dilaunching.
Tapi nyatanya, kriteria tim peserta itu masih jadi 'pertanyaan'.
Hingga pada saat Jumpa pers semifinal Piala Presiden 2024 di Pracima Tuin, Surakarta, Senin (29/7/2024) malam , Nadeo Argawinata mempertanyakan poin itu secara terbuka.
Sesi tersebut menghadirkan Maruarar Sirait selaku ketua steering comittee, Risha Adi Wijaya sebagai ketua organizing comittee, serta perwakilan manajer dan pemain empat klub.
Maruarar Sirait mempersilakan pihak pemain untuk menyampaikan saran atau kritik kepada penyelenggara.
Di antara empat pemain yang hadir, Nadeo Argawinata (Borneo FC) merupakan yang paling senior, dan bisa menyampaikan pertanyaan penting.
Tiga pemain lain yang hadir yaitu Muhammad Riyandi (Persis Solo), Achmad Maulana Syarif (Arema FC), dan Witan Sulaeman (Persija).

Nadeo menggunakan kesempatan itu untuk mempertanyakan cara panitia memilih delapan klub peserta Piala Presiden 2024.
Pasalnya, delapan klub terpilih bisa dikatakan merupakan pilihan subjektif panitia, bukan objektif.
"Sebenarnya poin utamanya bukan klubnya diperbanyak," ucap Nadeo seperti dikutip dari BolaSport.com (Grup SURYAMALANG.COM).
"Tapi lebih diperjelas, siapa-siapa aja (klub) yang ikut, entah itu dilihat dari peringkat liga tahun sebelumnya."
"Mungkin peringkat satu sampai sepuluh, atau bagaimana bentuknya, mungkin itu perlu diperjelas lagi, Pak."
"Kriterianya mesti jelas."
Maruarar Sirait kemudian meminta Risha Adi Wijaya untuk menjelaskan kriteria tersebut kepada Nadeo dan para wartawan.
Dari panjangnya penjelasan Risha, justru terpampang unsur subjektivitas yang semestinya dihindari dalam event olahraga.
"Kriterianya adalah yang pertama kesiapan stadion," ujar Risha.
"Di mana saat ini banyak stadion yang direnovasi pemerintah."
Jika itu alasannya, mengapa Persik Kediri dengan Stadion Brawijaya-nya yang siap pakai itu tidak diajak?
"Yang kedua dari peringkat sebagai privilege," jelas Risha.
Jika itu alasannya, mengapa Dewa United dan PSIS Semarang di peringkat lima dan enam musim lalu tidak diajak?
Malah Persis Solo dan Persija Jakarta yang hanya peringkat tujuh dan delapan bisa ikut berpartisipasi?
"Jadi sekarang pesertanya peringkat berapa sampai peringkat berapa?" tembak Nadeo.
Risha menjawab gugup, "Pertama stadionnya sudah siap, itu menjadi tuan rumah, yang kedua adalah yang mewakili Indonesia di Asia, termasuk yang terakhir peringkat."
Baca juga: Emosional di Balik Persis Solo Vs Arema FC dan Piala Presiden Bagi Milomir Seslija, Misi Sejarah
Status Tuan Rumah Semifinal
Sebelum pertanyaan soal kriteria tim peserta Piala Presiden 2024 dipertanyakan secara terbuka oleh Nadeo, status tuan rumah pertandingan laga Arema FC melawan Persis Solo di Semifinal juga jadi sorotan.
Perubahan status tuan rumah pertandingan Arema FC melawan Persis Solo mendadak berubah jelang pertandingan.
Ketika empat tim peserta Semifinal Piala Presiden 2024 sudah didapat, bagan dan jadwal Semifinal otomatis didapat dan banyak dipublikasikan.
Laga Arema FC Vs Persis Solo, dengan Singo Edan berstatus sebagai tuan rumah, sesuai dengan statusnya Sebagai Juara Grup B.
Sementara Persis Solo meski akan bertandinga di stadion Manahan Solo, statusnya merupakan tim tamu karena lolos Semifinal sebagai tm runner up Grup A.
Tapi publikasi awal itu akhirnya berubah. Panitia Piala Presiden 2024 mengumumkan perubahan status tuan rumah saat H-1 Semifinal.
Jadwal terbaru pun diumumkan Persis Solo bertindak sebagai tim tuan rumah, Persis Vs Arema FC pada Senin (29/7/2024) malam.
Kepastian tersebut diumumkan secara langsung oleh Risha Adi Widjaya selaku Ketua Organizing Committe Piala Presiden 2024.
Risha menjelaskan bahwa Persis menjadi tuan rumah karena menempati peringkat lebih baik ketimbang Arema FC di Liga 1 2023-2024 lalu.
Persis kala itu finish diperingkat ketujuh.
Sedangkan Arema FC tercecer diurutan ke-15.
"Kriteria menjadi tuan rumah itu ada dua, yang pertama adalah klub yang tempatnya digunakan sebagai host tuan rumah."
"Yang kedua kita melihat dari peringkat ranking di Liga 1 2023-2024."
"Dengan melihat itu, untuk babak semifinal tanggal 30 Juli 2024 yang menjadi tuan rumah adalah Borneo FC."
"Untuk pertandingan tanggal 31 Juli 2024 adalah Persis Solo," kata Risha.
Dari penjelasan terkait status tuan rumah Semifinal itu nampak jika prestasi atau hasil pertandingan para tim peserta Semifinal Piala Presiden 2024 di sepanjang fase Grup justru tidak diperhitungkan.
Kriteria itu tentunya akan lebih baik jika telah diumumkan sejak awal turnamen.
Status tuan rumah dalam turnamen Pra Musim ini jadi faktor penting karena panitia memberlakukan aturan ; suporter tim tamu dilarang hadir untuk memberi dukungan langsung di stadion.
Panitia baru mengumumkan ketika sudah muncul polemik di mana pendukung dan tim Persis Solo protes, karena mereka merasa tidak akan bisa menonton langsung pertandingan saat tim kesayangan bertanding di stadion Manahan Solo.
Bahkan manajemen Arema FC dan Aremania sampai mengumumkan agar Aremania menghormati , untuk tidak datang ke Solo untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kontroversi Piala Presiden 2024 ini seharusnya bisa dihindari jika regulasi dan kriteria-kriteria teknis berikut penjelasannya sudah ditetapkan dan disosialisasikan sejak awal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.