Berita Viral
Nasib Penjual Sate Pinggir Jalan Getok Harga 536 Ribu, Pelanggan Ngamuk ke Pembeli Lain Beda Tarif
Nasib penjual sate pinggir jalan getok harga Rp 536 ribu bikin pelanggan ngamuk, pembeli lain beda tarif, Bupati akan tindak.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Nasib penjual sate pinggir jalan getok harga Rp 536 ribu terungkap setelah Bupati Semarang turun tangan.
Warung sate pinggir jalan di alun alun Lama Ungaran, Kabupaten Semarang itu viral setelah seorang pelanggan mengunggah nota makanannya.
Pelanggan itu ngamuk karena merasa ditipu oleh warung makan tersebut yang memberi harga lebih mahal kepadanya ketimbang pembeli lain yang jauh lebih murah.
Postingan video viral itu awalnya diunggah oleh korban melalui akun TikTok miliknya @aries.girl yang kemudian dibagikan ulang oleh akun Instagram @memomedsos.
Pelanggan itu mengunjungi warung tersebut pada Kamis (25/7/2024).
"Dia ini penipu semua ini. Lain kali lebih hati-hati jangan pernah makan di sini," ucap perekam pelanggan warung.
Perekam video pun masuk ke dalam warung tongseng itu sambil memperlihatkan para penjual.
Pelanggan juga menunjukkan nota pesanannya yang harus dibayar sebesar Rp536.000.
Baca juga: Pesan Kematian Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Rumah Kosong Meninggal 6 Tahun Lalu, Kecam Suami
Dalam pesanannya, perekam video membeli tiga porsi sate dengan harga Rp 60.000 per porsi lalu tujuh porsi tongseng dengan harga Rp 60.000 per porsi, 6 nasi dengan harga Rp 6.000 per porsi.
Kemudian untuk minuman, pelanggan memesan 1 es jeruk seharga Rp 6.000, dan 2 teh dengan harga Rp 4.000 per gelas.
Perekam video merasa penjual tongseng itu menaikkan harga karena dirinya adalah pendatang.
Pemilik akun itu bercerita awalnya bersama keluarga mampir ke Alun-alun Lama Ungaran, Kabupaten Semarang.
Rombongannya yang terdiri dari tiga mobil pelat luar Kabupaten Semarang berisikan 11 orang dewasa dan 3 anak.
"Tapi yang makan cuma enam orang, sisanya jalan-jalan keliling alun-alun sama jajan sosis bakar sama cappucino cincau," ujar pelanggan dikutip dari Kompas.com (grup suryamalang), Senin (29/7/2024).
Sesampainya di Alun-alun Lama Ungaran, rombongannya sempat memilih tempat makan sambil berkeliling.
Hingga akhirnya, mereka pun menjatuhkan pilihannya pada warung tenda "Gotong Royong" dengan pertimbangan dekat dengan tempat parkir mobil.
Di warung tongseng itu, rombongan memesan tujuh porsi makanan yang terdiri dari sate tiga porsi, tongseng empat porsi, dan nasi enam porsi.
Selain itu, mereka juga memesan tiga minuman yang terdiri dari satu jeruk dan dua teh.
Saat membayar, pelanggan itu kaget karena harus membayar Rp 536.000 tanpa nota rincian harga.
"Dengan harga segitu, saya merasa ada yang janggal," ungkap pelanggan.
"Karena itu, saya lalu meminta perincian harga dan nota. Ada bapak baju hitam yang kebingungan, lalu berbisik menanyakan harga dengan rekannya yang memasak," paparnya.
Saat pelanggan itu komplain, pedagang tersebut dengan santai mengembalikan uang Rp 50.000 dari total pembayaran Rp 536.000.
Lebih lanjut, pemilik akun @aries.girl ini bercerita dirinya sempat menunggu pengunjung lain yang makan untuk mengetahui harga aslinya.
"Saya juga menunggu konsumen lain yang makan, ternyata untuk satu porsi sate lengkap dengan nasi dan es teh, harganya Rp45.000, sedang saya sate Rp60.000," terang pelanggan.
"Apa karena saya pakai mobil plat luar kota, lalu harga makanan bisa dinaikkan seenaknya" lanjutnya.
"Sebetulnya saya berharap itikad baik dan klarifikasi dari pedagang tersebut, tapi ternyata mereka hanya diam, seakan mengiyakan perbuatan mereka sendiri," papar pelanggan.
Pelanggan berharap Pemerintah Kabupaten Semarang menindaklanjuti pengalaman yang dialaminya karena sudah meresahkan.
"Mengingat setiap warung untuk taman atau tempat kunjungan bermain harus ada price list agar terhindar dari oknum nakal," kata pelanggan
Nasib Penjual Warung Sate
Sementara itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyesalkan perilaku pedagang yang mengetok harga diduga karena pembeli menggunakan mobil pelat luar kota.
Ngesti mengaku mendapat informasi mengenai kejadian tersebut melalui Direct Message (DM) di akun Instagram miliknya.
"Karena itu, saya minta para pedagang jangan seperti itu, kalau ada pembeli yang dilayani dengan harga yang normal, harga umum untuk semua," jelas Ngesti saat ditemui di komplek kantor Bupati Semarang, Senin (29/7/2024).
Ngesti menyebut, pedagang yang mengetok harga mahal akan mempengaruhi banyak hal.
Salah satunya, membuat pembeli khawatir saat akan membeli makanan di Alun-alun Lama Ungaran sehingga merugikan pedagang lain membuat pengunjung jadi sepi .
"Kasihan pedagang yang lain, akan merasakan dampaknya, pasti sepi," ujar Ngesti.
Ngesti mengungkap, Kabupaten Semarang adalah daerah tujuan wisata dan mengandalkan kunjungan wisatawan dari daerah lain.
"Saya akan minta kepada Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Semarang untuk memberi pemahaman dan pembinaan kepada pedagang," kata Ngesti.
Selain itu, Ngesti juga mengimbau para pedagang untuk memasang daftar menu disertai harga.
penjual sate pinggir jalan getok harga
alun alun Lama Ungaran
warung sate
getok harga
viral
berita viral
suryamalang
Sosok Affan Kurniawan Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob Masih 21 Tahun, 7 Polisi Ditangkap |
![]() |
---|
VIRAL Cosplay Tikus Berdasi Dilarang Tampil di Karnaval Bangkalan, Wabup Fauzan : Itu Kreativitas |
![]() |
---|
Hak Jawab Vidio.com Atas Berita Nenek Endang Didenda Rp115 Juta Putar Liga Inggris di Warkopnya |
![]() |
---|
5 FAKTA Nenek Endang Didenda Gegara Putar Liga Inggris di Warkop di Klaten, Harus Bayar Rp 115 Juta |
![]() |
---|
Kisah Putri Apriyani Dibakar Pacarnya Sendiri, Pelaku Bripda Alvian Anggota Polres Indramayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.