Gelagat Meita Irianty Mau Muntah Digiring Polisi, Tak Ada Toleransi Meski Influencer Parenting Hamil
Gelagat Meita Irianty mau muntah saat digiring polisi, tidak ada toleransi untuk influencer parenting penyiksa anak meski hamil.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Gelagat Meita Irianty mau muntah saat digiring polisi jadi sorotan tersendiri dari kasus penganiayaan anak yang dilakukan olehnya.
Meita Irianty yang dikenal sebagai influencer parenting itu melakukan kekerasan pada anak di Wensen School, Depok sebuah Daycare (penitipan anak) milik pelaku sendiri.
Selain melakukan penganiayaan, Meita Irianty juga disebut memperlakukan guru seperti Asisten Rumah Tangga (ART).
Meita Irianty diamankan di rumahnya pada Rabu (31/7/2024) pukul 22.00 WIB dan kini sudah berstatus tersangka memakai baju tahanan berwarna oranye.
Ketika digiring oleh polisi dan di hadapkan kepada depan awak media, Meita Irianty tertunduk diam.
Selain itu, Meita Irianty juga terlihat menahan rasa mual.
Terlihat pula punggung tangannya diplester seperti bekas suntik atau infus.
Ketika ditanyai awak media, Meita Irianty beberapa kali hampir muntah dan menutupi mulutnya dengan tisu.
Baca juga: Ramalan Roy Kiyoshi 4 Tahun Lalu Pernah Bikin Nisya Ahmad Panik Kini Terbukti Cerai, Ada Aroma KDRT

Mual yang ditunjukkan Meita Irianty memang tidak luput dari kondisi wanita itu yang sedang mengandung.
Meski sedang hamil, namun polisi menyatakan tetap menahan Meita Irianty.
“Ya, kami tahan,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana dalam jumpa pers di Polres Metro Depok, Kamis (1/8/2024) mengutip Grid.ID.
Baca juga: Jawaban Pemilik Warung Sate Setelah Viral Getok Harga Rp 500 Ribu, Anggap Harga Seporsi Masih Wajar
Selain itu, Meita Irianty juga tetap akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut meski mengandung.
“Orang yang mempunyai penyakit khusus atau mungkin dalam kondisi khusus seperti mengandung dan sebagainya, tetap kami lakukan pemeriksaan, tidak ada masalah,” ujar Arya.
Jika ada masalah di tengah pemeriksaan dan penahanan, polisi akan membawa Meita ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
“Kalau pun harus dibantarkan, ya kami bantarkan. Tetapi, penahanan tetap kami lakukan,” tegas Arya.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Suardi Jumaing mengungkapkan, Meita Irianty tengah hamil empat bulan.
“Lagi hamil muda, sudah empat bulan,” ujar Suardi, Kamis.
Guru Jadi ART
Ririn salah satu guru daycare mengaku dia dan rekan seprofesinya diperlakukan bak pembantu oleh Meita Irianty.
Pada saat wawancara kerja Ririn ditugaskan menjadi guru sekaligus mengasuh di tempat penitipan anak tersebut, namun, kenyataannya lain.
“Kami (para guru daycare) diperlakukan selayaknya pembantu sih ya. Kenapa kami bilangnya selayaknya diperlakukan pembantu? karena tidak sesuai dengan jobdesk kami,” kata Ririn, Rabu (31/7/2024), melansir Kompas.com (grup suryamalang).
“Pada saat interview kerja, jobdesk kami sebagai guru dan pengasuh. Bukan pembantu atau ART dia pribadi tapi kami dilingkupi ART pribadinya dan ART di Wensen atau sekolah,” lanjut Ririn.
Ririn mengungkap, Meita Irianty kerap menyuruh para guru untuk membersihkan kulkas, kamar mandi, serta mencuci baju dan gorden.
Setelah bekerja selama empat bulan terakhir, menurut Ririn, gaji yang dia terima sangat tidak sepadan.
“Kalau untuk gaji, enggak sepadan banget. Karena kami juga melingkupi semuanya karena bukan jadi guru dan pengasuh saja, kami jadi pembantu, jadi ART. Gajinya itu per minggu Rp 250.000. Setiap minggu kami digajinya,” ujar Ririn.
Seperti diketahui, Meita Irianti menjadi tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap balita berinisial MK (2 tahun) dan HW (9 bulan) pada Senin (10/6/2024).
Penganiayaan itu rupanya sudah dilakukan Meita Irianti sejak lama nahkan pelaku berani melakukannya di depan para guru.
Kejahatan Meita Irianti dibongkar Ririn seorang guru yang bekerja di tempat penitipan anak tersebut.
Ririn merasa curiga dengan MK yang selalu menangis lalu memberikan informasi ini kepada orang tua MK, Rizki Dwi Utari (28).
Bagi Ririn, mengungkap kebenaran merupakan hal yang paling utama sementara kehilangan pekerja nomor sekian.
“Menurut saya, kehilangan pekerjaan itu urusan belakangan. Yang penting, anak dulu. Mentalnya anak itu nomor satu, dibandingkan dengan pekerjaan saya,” kata Ririn, Rabu (31/7/2024).
Setelah hari-hari penganiayaan tersebut, Meita Irianti justru semakin terbuka melakukan kekerasan terhadap MK bahkan, sampai di depan guru-guru.
Melihat hal ini, Ririn tidak bisa berbuat banyak sebab, pelaku merupakan atasan yang mempekerjakannya.
“Sering kayak kepalanya ditoyor. Kan sampai dilempar tisu (pak), dilempar kerudungnya, dan semua guru ada di situ, menyaksikan hal itu," ujar Ririn.
“Sempat dilempar tisu, terus sama kerudungannya yang bekas dia pakai itu dilempar ke anak tersebut, terus baju yang bekas dia pakai itu dilempar ke anak tersebut," lanjut Ririn.
Ririn mengungkapkan, MK bukan satu-satunya korban penganiayaan Meita Irianti.
Hal itu diketahui Ririn berdasarkan hasil rekaman CCTV.
“Yang satunya sih, yang saya lihat dari CCTV itu, tangannya ditenteng kayak anak kucing gitu. Terus, kepalanya itu langsung ditoyor ke tempat tidur,” ungkap Ririn.
“Sekitar sembilan bulan (usianya). Bahkan ada video terbarunya bahwa anak bayi itu diinjak,” tambah Ririn.
'Akal-akalan Mencari Sensasi' Pihak Ridwan Kamil Tegas Tolak Tes DNA Ulang dengan Anak Lisa Mariana |
![]() |
---|
PENAMPAKAN Rumah Mewah Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Pengusaha Punya Helikopter |
![]() |
---|
Cek Kalender 2025: Penanggalan Jawa Kamis Pahing 28 Agustus 2025, Neptu, Pasaran, Weton, Wuku |
![]() |
---|
'Ayah Pamit Ya Nak' Suami Lisa Mariana Diduga Pergi Rumah Tangga Retak, CA Nangis Gak Mau Ditinggal |
![]() |
---|
Bukti Pelanggaran di Kafe Nenek Endang Klaten Putar Liga Inggris, Vidio Tegas Denda Rp115 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.