Kondisi dan Kronologi Julian Guevara Pemain Arema FC Pingsan Dibawa ke RS, Tim Lawan Ikut Melindungi

SURYAMALANG.COM, - Kondisi dan kronologi Julian Guevara pemain Arema FC pingsan saat pertandingan melawan Dewa United terungkap. 

Saat Julian Guevara roboh, para pemain baik itu rekan satu tim atau tim lawan kompak melindungi gelandang Arema FC tersebut. 

Insiden tidak terduga ini berlangsung di Stadion Soepriadi, Blitar pada Senin (12/8/2024) sore ketika Arema FC sebagai tuan rumah harus melawan Dewa United. 

Kronologi dimulai ketika Julian Guevara hendak menghalau bola udara di sekitar belakang garis tengah lapangan.

Namun ketika kepala Julian Guevara bersiap menerima bola, terdapat terjangan dari rekan setimnya yaitu, Thales Lira.

Benturan kepala akhirnya terjadi antara Julian Guevara dan Thales Lira.

Baca juga: Cedera di Laga Arema FC Vs Dewa United dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Begini Kondisi Julian Guevara

Dalam rilis dari video tayangan ulang, Julian Guevara langsung tidak sadarkan diri setelah berbenturan dengan Thales Lira.

Kondisi Julian Guevara diperburuk setelah terjatuh dan kepala bagian belakang membetur lapangan.

Seketika, pertandingan pun dihentikan oleh sang pengadil lapangan.

Mulanya wasit meminta tim medis dari Arema FC, hingga tandu dari tim PMI untuk datang.

Namun setelah dirasa terjadi cedera yang cukup serius, wasit pun langsung meminta mobil ambulans masuk ke tengah lapangan.

Julian Guevara ditandu, dan bergegas dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca juga: FAKTA Penting Arema FC Vs Dewa United Berakhir 0-0, Gol Dianulir Hingga Julian Dibawa ke Rumah Sakit

Dalam insiden kali ini, pihak wasit, tim medis, dan panpel pertandingan patut diapresiasi sebab penanganan terhadap Julian Guevara sangat cepat berlangsung.

Sejumlah pemain dari kedua tim juga langsung gerak cepat membentuk pagar hidup saat Julian Guevara mendapatkan perawatan dari tim medis. 

Hal ini dilakukan pata pemain agar insiden yang menimpa Julian Guevara tidak dieksploitasi. 

Pertandingan-pun sempat berhenti sekitar tiga menit dari pertama kali benturan terjadi (71-74').

Lantas pertandingan dapat dilanjutkan, dan Julian Guevara digantikan oleh Samuel Balinsa.

Di sisi lain, pertandingan antara Arema FC dengan Dewa United berjalan sengit sejak peluit dibunyikan.

Di babak pertama, skor 0-0 tetap bertahan meski Arema FC dan Dewa United sama-sama melakoni jual beli serangan.

Namun hingga akhir pertandingan kedua tim sama-sama tidak berhasil menciptakan gol.

Hasil Liga 1 antara Arema FC vs Dewa United yang digelar di Stadion Soepriadi, berakhir dengan skor imbang 0-0.

Baca juga: Viral Alun-Alun Tugu Kota Malang Rusak Buntut Perayaan HUT Arema, DLH Gercep Lakukan Perbaikan

Sedangkan situasi terlihat kondusif bahkan sebelum pertandingan berlangsung.

Berdasarkan pantauan hingga pukul 14.45 WIB tidak terlihat kepadatan dan lenggang di sekitar Stadion Soepriadi. 

Hal itu terjadi karena pihak keamanan melakukan perubahan arus lalu lintas di sekitar stadion.

Seperti diketahui manajemen Arema FC membuka kuota penonton sebanyak 3.000 (tiga ribu) yang diberlakukan melalui penjualan online via website Aremaxcess.

Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan matang saat Rapat Koordinasi (Rakor) antara manajemen tim berjuluk Singo Edan itu dengan Pemerintah Kota Blitar.

Arema FC diperkenankan berkandang di Stadion Soepriadi Kota Blitar dalam enam laga kandang di Liga 1 2024-2025.

Stadion dipilih karena lokasinya yang tidak jauh dari Kota Malang dan dapat ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 2 jam.

Dalam dua musim terakhir, Arema FC memang menjadi tim musafir pasca Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.

 Musim lalu, Johan Ahmat Farizi dkk berhomebase di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar.

Baca juga: Hasil Skor Arema FC Vs Dewa United Adalah 0-0 di Babak Pertama, Diwarnai Gol Marukawa yang Dianulir

Kondisi tersebut membuat Arema FC tidak mendapatkan dukungan maksimal dari Aremania sehingga berimbas pada performa tim yang jeblok dan nyaris terdegradasi.

Menatap kompetisi musim ini, manajemen Arema FC memutuskan untuk kembali berkandang di Jawa Timur sembari menunggu proses renovasi Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur rampung.

Stadion Soepriadi dipilih sebagai opsi yang rasional dan strategis.

Apalagi stadion berkapasitas 15 ribu penonton sudah pernah menjalani assessment kelayakan menggelar laga Liga 1 maupun Liga 2 dari pihak aparat keamanan.

Hal itulah yang kemudian membuat manajemen memutuskan memilih Stadion Soepriadi meski proses perizinan sempat berlangsung alot.

(TribunJakarta.com/Kompas.com)