Foto Presiden Soeharto Sambut Paus Paulus Tahun 1970 di Indonesia, Ada Momen Ngobrol Bersama
Inilah foto Presiden Soeharto sambut Paus Paulus tahun 1970 yang datang ke Indonesia.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Inilah foto Presiden Soeharto sambut Paus Paulus tahun 1970 yang datang ke Indonesia.
Saat ini, kunjungan pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia Paus Fransiskus ke Indonesia ramai diperbincangkan belakangan ini.
Saat ini Paus Fransiskus tengah melakukan perjalanan apostolik pertamanya ke Asia Pasifik.
Negara Indonesia jadi negara pertama yang ia kunjungi.
Sementara itu, ini bukan pertama kalinya pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia berkunjung ke Indonesia.
Sebelum Paus Fransiskus, ternyata Paus Paulus VI sempat datang ke Indonesia.
Paus Paulus VI melakukan kunjungannya pada Kamis, 3 Desember 1970 silam.

Baca juga: Kisah Polisi Bikin Warkop Demi Tabungan Akhirat, Sengaja Sediakan Soto Ayam Gratis Setiap Jumat
Baca juga: Curhat Wanita Indonesia Jadi Istri Bule, Nikah 17 Tahun Punya 11 Anak, Belum Pernah Pulang Kampung
Presiden Soeharto menyambut langsung kedatangan Paus Paulus VI di lapangan udara Kemayoran, Jakarta.
Kedatangan pada sore hari yang cukup cerah itu, dilakukan dengan upacara penyambutan singkat, pada pukul 16.00.
Setelah itu Paus Paulus VI langsung menuju Gereja Katedral untuk bersembahyang bersama umat Katolik di ibu kota dan sekitarnya.
Dikutip dari laman soehartolibrary.id, yang juga mengutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 277 (Penerbit PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003), disebutkan Presiden Soeharto menyambut Paus Paulus VI secara kenegaraan di muka Istana Merdeka, tepat pukul 18.00.
Dalam pertemuan dengan Presiden, Paus menyatakan penghargaannya kepada bangsa Indonesia yang dinamis, berkeinginan untuk maju, dan menghormati kebiasaan spiritual.
Selesai acara pertukaran tanda mata dan ramah tamah, pukul 19.00 malam Paus Paulus VI meninggalkan Istana Merdeka.
7 Presiden RI dengan Julukannya Masing-masing
Selama 79 tahun merdeka, Indonesia dipimpin oleh 7 presiden yang berbeda.
Ketujuh presiden dari Soekarno, Soeharto hingga Jokowi memiliki pencapaian masing-masing selama masa kepemimpinan mereka.
Selain itu, mereka juga memiliki pola kepemimpinan yang berbeda-beda.
Masing-masing presiden yang pernah memimpin Indonesia pun mendapatkan julukan berbeda atas pencapaian mereka.
Berikut ini julukan ketujuh presiden Indonesia:
Soekarno sebagai Bapak Proklamator

Soekarno atau yang biasa dipanggil sebagai Bung Karno adalah presiden pertama Republik Indonesia. Ia lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 6 Juni 1901.
Bung Karno memainkan peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama saat membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Karena kontribusi luar biasa ini, Soekarno dijuluki sebagai Bapak Proklamator.
Soeharto sebagai Bapak Pembangunan

Soeharto yang menjabat sebagai presiden kedua Republik Indonesia, dilahirkan di Kemusuk, Yogyakarta pada 8 Juni 1921.
Ia dikenal dengan julukannya sebagai Bapak Pembangunan karena fokusnya pada program-program pembangunan ekonomi, termasuk Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang menciptakan landasan untuk pembangunan negara.
Habibie sebagai Bapak Teknologi

Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie menjabat sebagai presiden ketiga Republik Indonesia.
Ia Lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936.
BJ Habibie yang akrab disapa Rudy saat masih kecil, terkenal dengan kecerdasannya di bidang teknologi dan industri pesawat terbang.
Karena prestasinya dalam mengembangkan teknologi pesawat, BJ Habibie dijuluki sebagai Bapak Teknologi.
Salah satu pencapaian Habibie adalah proyek pembuatan pesawat N250 Gatotkaca yang merupakan pesawat pertama buatan Indonesia.
Abdurrahman Wahid sebagai Bapak Pluralisme

Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur adalah seorang tokoh muslim yang menjabat sebagai presiden ke-4 Republik Indonesia.
Perannya dalam mendorong toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia sangat diakui.
Salah satu tindakannya yang terkenal akan toleransi adalah penetapan Imlek sebagai hari libur nasional di Indonesia pada 9 April 2001.
Keputusan ini dianggap sebagai langkah revolusioner, mengingat pada masa Orde Baru, perayaan Imlek di tempat umum masih dilarang.
Oleh karena itu, tak heran jika Gus Dur dikenal sebagai Bapak Pluralisme karena selalu mengadvokasi pentingnya menghormati perbedaan dalam masyarakat yang sangat beragam.
Megawati sebagai Ibu Penegak Konstitusi

Megawati Soekarnoputri adalah presiden kelima Republik Indonesia.
Ia adalah perempuan pertama yang menjadi presiden di Indonesia dan berkontribusi dalam pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain itu, Megawati memainkan peran signifikan dalam memperkenalkan sistem pemilihan presiden langsung dan wakil presiden, sekaligus pemilihan anggota legislatif kepada masyarakat Indonesia.
Kontribusinya dalam memperkuat prinsip konstitusi negara adalah alasan di balik julukannya sebagai Ibu Penegak Konstitusi.
SBY sebagai Bapak Perdamaian

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjabat sebagai presiden keenam Republik Indonesia, lahir pada 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikenal sebagai Bapak Perdamaian karena selama masa jabatannya, Indonesia secara aktif terlibat dalam upaya perdamaian, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Salah satu buktinya adalah penandatanganan Perjanjian Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman Helsinki dan pembentukan Pusat Perdamaian dan Keamanan yang dikenal sebagai Indonesia Peace and Security Center (IPSC).
Jokowi sebagai Bapak Infrastruktur

Joko Widodo merupakan presiden ketujuh Indonesia yang menjabat sejak 2014 dan masih akan berlangsung hingga 2024.
Jokowi terkenal atas upayanya membangun infrastruktur signifikan di daerah-daerah terpencil yang sebelumnya terlupakan.
Selain itu, ia telah melakukan perombakan dalam berbagai aspek pemerintahan, ekonomi, politik, dan sosial, untuk mencapai kemajuan yang lebih baik.
Oleh karena itu, ia dikenal dengan julukan Bapak Infrastruktur selama masa jabatannya.
Soeharto sambut Paus Paulus
Paus Paulus
Paus Fransiskus di Indonesia
Paus Fransiskus
suryamalang
Katolik
Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025, Hujan-Berawan Dingin 16-17°C |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Alasan Rekrut Agusti Ardiansyah, 2 Sosok Pengganti Achmad Maulana |
![]() |
---|
WEJANGAN Andre Rosiade ke Pratama Arhan Sebelum Sang Mantu Gugat Cerai Azizah Salsha |
![]() |
---|
6 Rekomendasi Kuliner Legendaris Sekitar Kayutangan Malang yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan |
![]() |
---|
Inilah 20 Desa di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat Dapat Dana Desa 2025 Tertinggi Mencapai Rp 1,6 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.