Biodata Philip Mark Mehrtens Bebas dari Sandera KKB Papua 1 Tahun 7 Bulan, Pilot Terbaik Susi Air

Biodata Philip Mark Mehrtens bebas dari sandera KKB Papua 1 tahun 7 bulan, pilot terbaik Susi Air, Susi Pudjiastuti terharu.

|
Youtube KOMPASTV-Kompas.com
Philip Mark Mehrtens bebas dari sandera KKB Papua 1 tahun 7 bulan, pilot terbaik Susi Air, Susi Pudjiastuti terharu. 

SURYAMALANG.COM, - Intip biodata Philip Mark Mehrtens bebas dari sandera KKB Papua 1 tahun 7 bulan sekaligus pilot terbaik Susi Air .

Setelah melalui proses panjang, Philip Mark Mehrtens berhasil dilepaskan dari sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pimpinan Egianus Kogoya. 

Philip Mark Mehrtens lepas dari jerat KKB Papua pada Sabtu (21/9/2024) setelah disandera sejak 7 Februari 2023. 

Di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Papua, Philip Mark Mehrtens dijemput Tim Damai Cartenz .

Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani membenarkan informasi pembebasan Philip Mark Mehrtens.

"Hari ini (21/9/2024), Pilot Philip berhasil dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024," kata Brigjen Faizal Ramadhani, Sabtu (21/9/2024) melansir Kompas.com (grup suryamalang).

Lalu seperti apa biodata Philip Mark Mehrtens?

Philip Mark Mehrtens merupakan pria asal Selandia Baru berusia kisaran 38 tahun.

Sebagai penerbang, Philip Mark Mehrtens termasuk pilot Susi Air terbaik. 

Menurut Susi Pudjiastuti sebagai pemilik Susi Air, Philip sudah lama bekerja dengannya selama hampir 10 tahun. 

"Philip Mehrtens saya ingat sebelum resign 2015, ia adalah pilot terbaik dari saya" kata Susi, dalam wawancara 1 Maret 2023 melansir TribunSumsel.com.

Meski sempat mengundurkan diri atau berhenti dari Susi Air, namun Philip kembali lagi. 

"Kemudian ia resign ke airland, namun 2020 kembali lagi ke Susi Air saat Covid-19, hampir 10 tahun dia bekerja dengan saya" papar Susi.

Baca juga: Respon Haru Susi Pudjiastuti Pilotnya Bebas dari Sandera KKB Papua 1 Tahun 7 Bulan, Prihatin Panjang

Saat ini istri Philip berada di Bali dan mereka sudah melakukan sambungan video call bersama keluarga. 

Philip Mark Mehrtens disandera sejak 7 Februari Februari 2023 saat menerbangkan pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY.

Sesuai jadwal, Philips beserta penumpangnya sudah kembali ke Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada pukul 07.45 WIT tapi hal itu tidak pernah terjadi.

Dua jam berselang, pesawat Susi Air memunculkan pemancar sinyal darurat atau emergency locator transmitter (ELT) dengan posisi aktif pukul 09.12 WIB.

Maskapai Susi Air langsung menanggapi sinyal darurat tersebut dengan pengiriman pesawat lain untuk memeriksa posisi.

Namun pesawat tersebut ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro.

Kapten Philip sudah tidak ada di lokasi, dan ternyata diculik oleh KKB. 

Saat penculikan terjadi, Susi meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat.

"Dengan kejadian ini, tentu mengagetkan kami, meyedihkan bagi kami, kami tak habis pikir, apa yang terjadi adalah hal yang sangat tak diharapkan," ungkap Susi saat itu. 

Menurut Susi, tindakan yang dilakukan KKB ini sama saja merenggut kemerdekaan Kapten Philip.

"Pendapat saya pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang itu bukan cara yang bijak dan benar," tegas Susi.

Meski tekanan terus meningkat, Susi Pudjiastuti tetap memberikan harapan kepada keluarga Philip.

Pada Januari 2024, saat penyanderaan telah berlangsung hampir setahun, Susi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terus berusaha membebaskan Philip, termasuk pemerintah pusat, TNI, Polri, tokoh adat, dan dewan gereja.

“Kami selalu berharap dia kembali dalam keadaan sehat dan selamat" ungkap Susi saat itu melansir Kompas.com.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, Dewan Gereja, Tokoh Adat terus berupaya melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan Pilot yang disandera.” lanjutnya. 

Baca juga: Sosok di Balik Bebasnya Pilot Susi Air Disandera KKB Papua 1 Tahun 7 Bulan, Brigjen Faizal Disegani

Respon Haru Susi Pudjiastuti Pilotnya Bebas dari Sandera KKB Papua 1 Tahun 7 Bulan, Prihatin Panjang
Respon Haru Susi Pudjiastuti Pilotnya Bebas dari Sandera KKB Papua 1 Tahun 7 Bulan, Prihatin Panjang (Instagram @susipudjiastuti115/Youtube Kompas.com)

Rasa syukur ini mencerminkan solidaritas Susi dengan semua pihak yang terlibat dalam upaya pembebasan, serta harapan agar pilotnya dapat segera kembali dalam kondisi baik.

Meski tetap berusaha tenang di hadapan publik, pada beberapa momen, emosi Susi memuncak, terutama ketika proses negosiasi belum menunjukkan hasil yang signifikan.

Pada Mei 2023, ketika negosiasi masih berjalan lambat dan belum ada kepastian, Susi meluapkan kemarahannya secara terbuka.

Dalam rekaman percakapan atas seizinnya, Sabtu (6/5/2023), Susi mencurahkan apa yang ada di dalam benak terdalamnya.

"Apa dosa saya? Apa salah saya? Saya marah sekali setelah tahu mereka bunuh juga pasukan TNI yang juga tidak mau ngapa-ngapain" kata Susi waktu itu. 

"Pasukan TNI itu dipersiapkan untuk mengevakuasi (Philips) kalau jadi diserahkan...Sudah hampir 20 tahun terbang di Papua, saya bantu masyarakat, tolong tanya di Mamit, saya kasih obat-obatan, tangan saya cuci luka orang-orang anak-anak Papua. Saya marah" tegas Susi.

“Saya marah. Kalau saya suruh menyelamatkan pilot saya sendiri, saya akan minta bom sama TNI" ungkapnya.  

"Kenapa pesawat saya dibakar, pilot saya diculik, apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini" lanjut Susi. 

"Lalu kemudian tiba-tiba mereka mau negosiasi dengan TNI dan Polda, saya sudah senang" terangnya. 

"Dua hari kemudian tembaki TNI, itu apa? katanya mau negosiasi tapi kalian (KKB) bunuh putra-putra bangsa, saya jadi lebih marah lagi, mau diambil apa? sementara orang lain cari untung saja di Papua, kalian biarkan" ungkap Susi. 

Kemarahan ini menunjukkan frustrasi Susi terhadap situasi yang tak kunjung membaik.

Hati Susi patah, ketika rasa sayangnya kepada Papua dikoyak oleh tindakan keji KKB. 

Di satu sisi, pernyataan ini menggambarkan tekad kuatnya untuk mengambil tindakan langsung demi menyelamatkan pilotnya. 

Tetapi di sisi lain juga mengungkap keputusasaan Susi menghadapi kelompok bersenjata yang terus-menerus menghambat negosiasi.

Pada Sabtu, 21 September 2024, setelah negosiasi panjang yang melibatkan banyak pihak, Philip Mehrtens akhirnya berhasil dibebaskan.

Susi Pudjiastuti langsung merespons dengan perasaan syukur yang mendalam, mencerminkan lega setelah menanggung beban selama hampir dua tahun.

"Saya ucapkan sekali lagi, terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya. Tidak ada kata yang pantas untuk mengungkapkan penghargaan kami atas semua dukungan selama ini," kata Susi dalam pesan video yang disebarkan pada Sabtu, (21/9/2024).

"Atas kerja sama dan dukungan dari semua pihak, Kapten Philip Mahrtens telah bisa pulang pada kami dan keluarga" lanjut Susi.

"Tadi saya sudah bicara (dengan Philip), video call, rasa sedih dan bahagia campur aduk, luar biasa. Semoga malam ini saya bisa bertemu dan semoga Kapten Philip Mehrtens sehat walafiat," kata Susi.

Melalui akun Twitter resminya, @susipudjiastuti, Susi Pudjiastuti juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, TNI, hingga Polri.  

'Alhamdulillah Hirrabbil Alamin. Mendapat kabar Captain Pilot Philip Mehrtens telah kembali, sudah berada di Timika' tulis Susi.

'Allah Maha Besar dan Maha Kasih. Terima kasih kami kepada Pemerintah Bapak @jokowi, @prabowo, @Puspen_TNI, @ListyoSigitP, @HumasPolri dan seluruh pihak yang telah membantu kepulangan Pilot kami,'  lanjut Susi. 

Penyanderaan Philip Mehrtens oleh KKB di Papua adalah krisis yang mengguncang banyak pihak, termasuk Susi Pudjiastuti.

Sepanjang masa penyanderaan, Susi tidak hanya menunjukkan kegigihan sebagai pemilik maskapai, tetapi juga sebagai pemimpin yang penuh perhatian terhadap keselamatan pekerjanya. 

Komentar-komentarnya mencerminkan keprihatinan mendalam terhadap keselamatan Philip, frustrasi terhadap tindakan KKB, dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya pembebasan.

Pembebasan Philip pada 21 September 2024 menandai akhir dari masa penuh ketegangan ini, membawa harapan baru bagi keluarga Philip, Susi Air, dan semua pihak yang terlibat dalam upaya pembebasannya.

Susi Pudjiastuti kembali menunjukkan di tengah krisis, ia tetap menjadi sosok pemimpin yang kuat, berani, dan penuh empati terhadap pekerjanya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved