Berita Viral

Nasib Haris Penjual Martabak Dituduh Pembunuh Bocah di Cilegon, Motif Dendam dan Cinta Sesama Jenis

Nasib Haris penjual martabak dituduh pembunuh bocah di Cilegon, dijebak pelaku sebenarnya, motif dendam dan cinta sesama jenis.

Youtube tvOnenews/Kompas.com
Haris penjual martabak dituduh pembunuh bocah di Cilegon, dijebak pelaku sebenarnya, motif dendam dan cinta sesama jenis 

SURYAMALANG.COM, -  Haris penjual martabak dituduh sebagai pembunuh bocah di Cilegon kini menceritakan sisi lain dari peristiwa itu. 

Sebelum pelaku sebenarnya ditangkap, Haris yang hanya seorang penjual martabak seolah ingin "dijebak" sebagai pembunuh. 

Sedangkan dalam kasus ini pelaku sebenarnya berjumlah 5 orang yang terdiri dari 3 wanita serta 2 orang pria dengan motif dendam dan cinta sesama jenis. 

Tiga pelaku wanita adalah Rahmi, Saenah, Emi dan dua orang pria lainnya bernama Yayan dan Ujang.

Sementara korban adalah Aqilatunnisa Prisca Herlan berusia 5 tahun asal Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.

Peristiwa terungkap setelah korban ditemukan tewas di bebatuan pesisir pantai dalam kondisi wajah dilakban di muara Sungai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis (19/9/2024). 

Sebelum dibunuh, Aqila diduga menjadi korban penculikan oleh para pelaku dan hilang pada Selasa (17/9/2024) di rumah kontrakannya saat ditinggal keluar sebentar oleh ibunya.

Haris, penjual martabak di kawasan rumah korban di Cilegon bercerita sempat dituduh membunuh Aqila.

Baca juga: Sosok Penjual Martabak Dituduh Pembunuh Bocah di Cilegon, Berawal Dari Omongan Pelaku yang Ditangkap

Hal ini berawal saat Haris menjadi konsumen ibu korban yang bekerja sebagai penjual barang secara kredit.

Ibu korban mendapat pesan teror yang menggunakan nama istri dan saudara Haris.

Merasa tidak terima, ibu korban lantas mendatangi kediaman Haris.

"Awal pertamanya saya ngambil HP kredit, terus keduanya saya setoran pas setoran kedua ada WA atas nama istri neror ibunya Aqila" ujar Haris melansir Youtube TvOneNews, Rabu, (24/9/2024) via TribunSumsel.com.

"Besoknya lagi neror atas nama saudara tapi lokasinya depan rumah, dari situ besok malem minggunya ribut ke rumah," lanjut Haris.

Alih-alih berdamai setelah diselesaikan pihak RW, Haris mengaku ibu korban kembali mendatangi ruko tempatnya berjualan.

Ibu korban disebut membawa polisi setelah putrinya dikabarkan meninggal dunia akibat dibunuh.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved