Berita Blitar Hari ini

KRONOLOGI Santri Ponpes di Ponggok Blitar Meninggal Dilempar Kayu Berpaku, Koma 2 Hari di RS

RSKK sebenarnya hendak melakukan operasi kepada korban. Namun, RSKK menunggu kondisi korban stabil untuk melakukan operasi. 

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Nenek korban dan paman korban menunjukkan foto korban (kanan) di layar ponsel, Jumat (27/9/2024). 

SURYAMALANG.COM , BLITAR - Santri salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, MKA (13), yang meninggal dunia setelah dilempar kayu berpaku oleh ustaz atau guru ngajinya sempat dirawat dua hari di RSUD Kabupaten Kediri (RSKK). 

Namun, ketika dirawat RSKK, kondisi korban koma dan masih kritis.

Baca juga: Santri di Ponggok Blitar Meninggal Dunia Setelah Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru Ngaji

"Korban meninggal di RSKK pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 08.00 WIB," kata paman korban, Iqwal Rikky Susanto (29), Jumat (27/9/2024). 

Iqwal mengatakan, peristiwa yang dialami keponakannya terjadi pada Minggu (15/9/2024) sekitar pukul 06.00 WIB. 

Keluarga mendapat kabar dari pihak pondok sekitar pukul 07.00 WIB. 

Saat itu, pengurus pondok sudah membawa korban ke RSUD Srengat Kabupaten Blitar

"Neneknya ditelepon pihak pondok. Waktu itu, neneknya masih siap-siap mau sambangan (ke pondok). Dikabari kalau korban masuk rumah sakit. Dikira sakit apa, karena korban punya riwayat sesak napas," ujarnya. 

"Neneknya langsung ke rumah sakit (Srengat). Saya masih kerja dan baru menyusul ke rumah sakit sekitar pukul 10.30 WIB," lanjutnya. 

Ketika sampai di RSUD Srengat, Iqwal melihat kondisi korban kritis dan dirawat di ruang IGD. 

Kondisi korban sempat drop dan diberi oksigen oleh rumah sakit.

"Korban kritis, dirawat di ruang IGD. Pertama hanya diinfus, lalu kondisinya ngedrop, dikasih alat selang (oksigen) sempat stabil, habis itu kondisinya naik turun," katanya. 

Dikatakannya, RSUD Srengat Kabupaten Blitar kemudian merujuk korban ke RSKK hari itu juga. 

"Siang itu juga dirujuk ke RSKK. Antara pukul 15.00 WIB atau pukul 16.00 WIB sudah di RSKK. Kondisi korban masih kritis dan korban meninggal pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 08.00 WIB," ujarnya. 

Menurutnya, RSKK sebenarnya hendak melakukan operasi kepada korban. Namun, RSKK menunggu kondisi korban stabil untuk melakukan operasi. 

"Rumah sakit belum berani melakukan operasi kalau kondisi korban masih drop. Tapi, sebelum dilakukan operasi, keponakan saya meninggal dunia," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved