Gelombang PHK Karyawan WhatsApp, Instagram Facebook Terjadi Lagi, Sebelumnya 25.000 Orang Terdampak

Gelombang pemutusan hubungan karyawan (PHK) terhadap karyawan WhatsApp, Instagram dan divisi Reality Labs di Facebook kembali terjadi lagi.

Editor: iksan fauzi
Kolase Wiki
Logo WhatsApp, Instagram dan Facebook. Gelombang PHK karyawan WhatsApp, Instagram Facebook terjadi lagi. Sebelumnya 25.000 Orang terdampak. 

SURYAMALANG.COM – Gelombang pemutusan hubungan karyawan (PHK) terhadap karyawan WhatsApp, Instagram dan divisi Reality Labs di Facebook kembali terjadi lagi. 

Sejumlah karyawan Meta selaku induk dari Facebook tersebut yang terkena dampak pemecatan mengabarkan di media sosialnyanya masing-masing.

Meta sebenarnya telah melakukan PHK terhadap karyawan mereka beberapa kali. Setidaknya, hingga PHK terakhir, ada sekitar 25.000 karyawan dipecat.

Namun, untuk PHK tahun ini sejumlah karyawan membocorkan tidak dalam skala besar, melainkan untuk mereorganisasi tim sebagai bagian dari upaya efisiensi.

Adapun CEO Meta Mark Zuckerberg mencanangkan tahun efisiensi sejak awal 2023.

Salah satu karyawan Meta, yakni Jane Manchun Wong membocorkan rencana PHK tersebut..

Jane terkenal sering membocorkan fitur-fitur suatu aplikasi sebelum dirilis. 

Jane bergabung dengan tim Threads pada 2023 hingga akhirnya terkena dampak PHK kali ini. 

Juru bicara Meta, Dave Arnold mengatakan PHK kali ini adalah untuk memastikan sumber daya selaras dengan tujuan strategis jangka panjang dan strategi lokasi mereka. 

"Hal ini melibatkan relokasi tim tertentu dan menugaskan kembali beberapa karyawan ke peran yang berbeda," ujar Arnold dikutip KompasTekno dari The Verge, Jumat (18/10/2024). 

"Dalam kasus di mana suatu posisi dihilangkan, kami berupaya membantu karyawan yang terkena dampak untuk menemukan peluang lain di dalam perusahaan,” imbuhnya. 

PHK terbaru ini terjadi setelah gelombang PHK yang lebih kecil di divisi Reality Labs Meta pada awal tahun ini. 

Perusahaan awalnya memberhentikan 11.000 karyawan pada 2022, menyusul proyeksi pertumbuhan yang terlalu optimis pasca pandemi COVID-19. 

Pada 2023, Meta mengumumkan pengurangan lebih lanjut, dengan 10.000 PHK lagi sebagai bagian dari inisiatif “tahun efisiensi” CEO Mark Zuckerberg.

PHK gelombang terakhir

Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram dkk, dilaporkan mulai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) gelombang terakhir dari rencana PHK 10.000 karyawan yang diumumkan perusahaan pada Maret lalu. 

Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, PHK gelombang terakhir ini sudah dimulai pada Rabu (24/5/2023) waktu Amerika Serikat (AS). 

Karyawan yang terdampak PHK pada gelombang terakhir berasal dari divisi pemasaran, perekrutan, teknik, serta divisi komunikasi. 

Beberapa di antaranya mengumumkan kabar PHK ini melalui halaman LinkedIn mereka. 

Berdasarkan unggahan karyawan Meta di halaman LinkedIn, induk WhatsApp itu juga diketahui memangkas karyawan yang fokus pada privasi dan integritas. 

PHK massal yang diumumkan pada Maret lalu ini merupakan PHK putaran kedua. 

Saat itu CEO Meta, Mark Zuckerberg berkata bahwa PHK putaran kedua akan bergulir dalam tiga fase dan fase terakhir berlangsung Mei ini, tetapi beberapa posisi kemungkinan menyusul setelah Mei. 

Secara umum, PHK kali ini paling banyak menyasar pada karyawan non-teknis. 

Meta juga berjanji bahwa pihaknya akan merestrukturisasi tim bisnis secara substansial dan kembali mengoptimalkan peran teknis dibanding lainnya. 

Menurut Meta, PHK gelombang terakhir ini akan berdampak pada sekitar 490 karyawan di kantor pusat Meta internasional di Dublin, Irlandia, atau sekitar 20 persen. 

Sebelumnya, Meta sudah memangkas sekitar 4.000 karyawan pada April lalu, sebagai bagian dari putaran kedua PHK perusahaan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Guardian, Kamis (25/5/2023).

PHK massal Meta sudah terjadi sejak November 2022 lalu, saat itu Zuckerberg memangkas 11.000 karyawan atau sekitar 13 persen dari total pekerja di Meta

Alasan PHK Meta saat itu adalah karena investasi besar-besaran Meta yang dimulai sejak awal pandemi, tidak sesuai ekspektasi perusahaan. 

Ditambah lagi masalah ekonomi makro global, terutama di Amerika serikat yang memengaruhi bisnis Meta

Adapun untuk PHK 10.000 karyawan Meta yang terjadi pada Maret lalu, perusahaan tak memberikan alasan pasti. 

Akan tetapi, Zuckerberg menyampaikan secara tersirat bahwa alasan PHK Meta gelombang kedua adalah terkait efisiensi atau yang dikatakan Zuck sebagai "Year of Efficiency" (Tahun Efisiensi). 

Zuckerberg merinci tujuan di "tahun efisiensi", yakni menjadikan Meta perusahaan teknologi yang lebih baik dan meningkatkan kinerja keuangan di kondisi ekonomi yang sedang sulit saat ini. 

"Upaya efisiensi kami terdiri dari beberapa alur kerja yang dilakukan secara paralel untuk meningkatkan efisiensi organisasi, meningkatkan produktivitas developer dan peralatan secara signifikan, mengoptimalkan pekerjaan terdistribusi, proses menyaring pekerjaan yang tidak perlu, dan masih banyak lainnya" tulis Zuckerberg. 

Efisiensi tidak hanya berdampak pada pemangkasan jumla karyawan. 

Meta rencananya juga akan membatalkan beberapa projek non-prioritas.

Rangkuman artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved