BEM FISIP Unair Dibekukan
Sikap Dekanat FISIP Unair Surabaya yang Bekukan BEM Dikritik Pakar Politik Unair Sendiri :Berlebihan
Pakar Politik Unair, Dr Airlangga Pribadi Kusman SIP MSi PhD yang menganggap respon dekanat terlalu reaktif dan berlebihan.
Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Langkah Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) membekukan BEM FISIP Unair dikritik oleh dosen FISIP Unair sendiri.
Seperti diketahui BEM FISIP Unair dibekukan setelah memasang karya seni satire ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden.
Baca juga: BREAKING NEWS : BEM FISIP Unair Surabaya Dibekukan Karena Seni Satir Ucapan Bagi Prabowo - Gibran
Kebijakan Dekanat FISIP Unair itupun menjadi sorotan publik hingga akademisi.
Pakar Politik Unair, Dr Airlangga Pribadi Kusman SIP MSi PhD yang menganggap respon dekanat terlalu reaktif dan berlebihan.
"Sebetulnya langkah dekanat terlalu reaktif dan berlebihan. Karena yang dilakukan BEM ini kritis terhadap keadaan yang sedang terjadi dan diekspresikan dalam bentuk satire,"ungkapnya dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Minggu (27/10/2024).
Menurut alumnus PhD dari Murdoch University Australia ini, apa yang dilakukan mahasiswa merupakan sikap kritis dan kepedulian akan keadaan politik yang mengalami kelemahan demokrasi.
Dan hal ini harusnya dianggap sebagai bagian dari proses edukasi mahasiswa.
"Itu juga bagian dari bagaimana mereka memperhatikan sikap dosen mereka yang menyampaikan opini kritis. Harusnya diapresiasi, kalau dari artikulasi atau gagasan salah. Namanya anak muda tidak perlu direpresi seperti itu,"ujar dosen pengajar Program Studi Ilmu Politik Unair ini.
Dikatakannya, apa yang dilakukan dekanat seolah membenarkan pandangan dan presepsi mahasiswa terkait pelemahan demokrasi dan kekhawatiran munculnya otoriterisasi.
Padahal dalam suasana politik saat ini, pihak kampus harus memberikan ruang ekspresi yang luas.
"Apalagi kampus juga dilindungi kebebasan mimbar akademik. Dan sebetulnya dengan reaksi kampus saat ini akan memicu respon balik yang semakin keras,"tegasnya.
Iapun menekankan jika dalam konteks kehidupan bernegara mengalami masalah pelemahan demokrasi, maka kampus dan kalangan akademisi intelektual harus merehabilitasi opini kritis masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi Etik FISIP Unair melakukan pemanggilan pada BEM FISIP Unair pada Kamis (24/10) untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karya seni satire berbentuk karangan bunga yang dipasang di taman barat FISIP yang berujung pada pembekuan BEM FISIP pada Jumat (25/10).
Dikonfirmasi terpisah Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi enggan berkomentar lebih lanjut dan membenarkan pertemuan dengan BEM FISIP yang direncanakan esok.
"Senin besok (konfirmasi dengan media) setelah pertemuan dengan BEM,"ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.