Tiket Masuk Wisata Bromo
Tiket Masuk Wisata Bromo Terbaru, Naik Drastis hingga Rp 5 Juta per Paket untuk Wisatawan Asing
Berikut daftar tiket masuk wisata Gunung Bromo terbaru yang membuat pegiat wisata di Desa Gubugklakah, Kabupaten Malang membatalkan 300 wisatawan.
Penulis: Purwanto | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM, MALANG – Berikut daftar tiket masuk wisata Gunung Bromo terbaru yang membuat pegiat wisata di Desa Gubugklakah, Kabupaten Malang membatalkan 300 wisatawan.
Baru-baru ini Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) menaikkan tarif masuk di Kawasan Gunung Bromo dengan alas an penyesuaian tarif masuk wisatawan.
Adapun BB-TNBTS membagi dua kategori wisatawan dengan tarif berbeda. Yakni, wisatawan lokal Nusantara dan wisatawan mancanegara.
Besaran tarif tiket masuk tersebut hamper 100 persen. Baik itu untuk tiket wisawatan lokal Nusantara maupun mancanegara.
BB-TNBTS memberitahukan daftar tiket masuk wisata Bromo terbaru melalui website resminya sejak 24 Oktober 2024.
Di website tersebut tertuang rincian tarif perubahan untuk wisatawan lokal nusantara sebelumnya Rp 29.000, kini naik menjadi Rp 54.000 pada hari kerja.

Sedangkan untuk hari libur, tiket wisata Bromo pengunjung lokal sebelumnya Rp 34.000, kini naik menjadi Rp 79.000.
Semua aturan baru yang dikeluarkan BB-TNBTS itu merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 tentang jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Sedangkan tarif tiket wisatawan mancanegara dipatok Rp 255.000 baik di hari kerja maupun hari libur. Sebelumnya, tiket masuk Rp 220.000 di hari kerja dan Rp 310.000 di hari libur.
Namun, para pegiat wisata yang ada di sekitar Gunung Bromo, khususnya di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dirasa mendadak.
Mereka juga merasakan taka da sosialisasi kenaikan tarif sebelumnya.
"Pemberitahuannya mendadak, sedangkan wisatawan sudah booking satu bulan dan dua bulan sebelumnya," terang Andik Lintang pelaku wisata TNBTS di Desa Gubugklakah, Kabupaten Malang, Senin (4/11/2024).
Andik menuturkan bahwa setidaknya ada 300 wisatawan yang membatalkan wisata ke Bromo.
"Kita kemarin kembalikan uang DP karena bukan kesalahan dari wisatawan, hampir 300 orang dari Bandung dan Jakarta yang nanti berwisata di bulan November 2024," tutur Andik.
Andik bilang harusnya pemberitahuan tidak mendadak karena banyak wisatawan yang sudah booking jauh hari serta bisa dilakukan sosialisasikan kepada wisatawan.
"Harusnya tidak mendadak, karena banyak wisatawan yang sudah booking jauh-jauh hari. Kami bisa membantu mensosialisasikan kepada wisatawan," kata Andik.
Ditanya terkait ada wisatawan yang ke Bromo pasca penyesuaian tarif, Andik mengaku membayar fifty-fifty dengan wisatawan.
"Tadi ada wisatawan juga, karena sudah terlanjur sampai di Malang kami membagi fifty-fifty atau membagi 50 persen ke pengunjung dan 50 persen dibebankan kepada kami," jelas Andik yang sudah 12 tahun sebagai pelaku travel wisata Bromo di Gubugklakah itu.
Sementara itu salah satu wisatawan dari Tangerang, yakni Suryani mengaku kaget karena naiknya tarif mendadak.
"Agak terkejut, karena saya sudah booking tiket dari satu bulan yang lalu dengan agen wisata,"
"Pada H-7 mau ke Bromo saya dikabarkan kalau naik, ya terpaksa kami membayar. Karena saya bawa rombongan jadi tidak mungkin saya cancel, ya akhirnya kami nambah untuk kenaikan tarif tiket," jelas Suryani.
Pengumuman kenaikan tarif tidak hanya para wisatawan seperti tarif menerbangkan drone dan pengambilan video.
Tarif yang dikenakan awalnya Rp 300 ribu kini menjadi Rp 2 juta per paket dan per lokasi. Sedangkan untuk wisatawan asing Rp 5 juta per paket per lokasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.