Komunitas Bersepeda di Malang Raya
Kisah Mekanik Sepeda Asal Kepanjen Malang yang Sering Ikut Tur Komunitas dari Kota ke Kota
Moch Zainuri, pria asal Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini sudah puluhan tahun menjadi mekanik sepeda.
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Moch Zainuri, pria asal Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini sudah puluhan tahun menjadi mekanik sepeda.
Dari pekerjaan yang ia tekuni, pria dengan sapaan Nuri ini kerap ikut tur sepeda dari kota ke kota.
Saat ditemui di kios servis sepedanya, Nuri tampak bersantai menunggu pelanggannya.
Kios miliknya ini terletak di Jalan Suruji, Kecamatan Kepanjen. Jika ada yang mencari kiosnya, orang hanya perlu menyebutkan nama Cak Nuri.
Sudah 43 tahun lamanya Nuri membuka servis sepeda. Tak ayal, namanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat, terutama kalangan pecinta sepeda pancal.
“Saya sejak lulus SMA tahun 1981 sudah mulai buka sendiri (servis sepeda),” kata Nuri, (18/11/2024).
Bakatnya mengotak-atik sepeda sebenarnya sudah sejak kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Bakat ini muncul karena memang ayahnya yang terlebih dahulu bergelut di usaha ini.
“Ya dulu dari kecil sudah mulai ikut membantu bapak. Belajarnya dari itu, kemudian mulai mengerti sedikit tentang sepeda,” tandas pria berusia 62 tahun tersebut.
Baca juga: Bengkel Sepeda di Kota Malang Banjir Pesanan Custom Commuter Bike, Efek Positif Tren Bersepeda
Karena kelihaiannya itu lah Nuri mulai membuka jasa servis sepeda di rumahnya. Lambat laun, banyak orang yang mengenalnya hingga ke kalangan komunitas sepeda.
Pada 1991, Nuri mulai mengikuti tur bersama para komunitas sepeda pancal baik offroad maupun roadbike. Ia sengaja diajak oleh komunitas untuk berjaga-jaga jika ada masalah saat di perjalanan.
Ketika diajak oleh komunitas, H-1 sebelum perjalanan Nuri akan melakukan pengecekan sepeda para anggota. Hal ini dilakukan untuk memastikan sepeda dalam kondisi baik.
“Sebelumnya sepeda disetting dulu, dilakukan perawatan. Dipastikan rantainya aman,” ungkapnya.
Kemudian saat perjalanannya, Nuri juga membawa peralatan sepeda dan yang terpenting kompa. Karena saat menjelajah, ban milik anggota kerap kempes.
Ternyata, Nuri tak hanya sekedar ikut saja dan menunggu ada kendala atau kerusakan sepeda. Rupanya, Nuri juga ikut gowes.
Menurutnya, yang paling berkesan adalah ketika offroad di pegunungan, karena cukup menantang dengan medan yang naik turun.
“Offroad itu medannya paling sulit, benar jaraknya dekat biasanya cuma 25 kilometer, tapi karena medannya naik turun bisa sampai 3 jam itu, belum lagi harus nyebrang Sungai Brantas,” kenangnya.
Puluhan kota/kabupaten sudah pernah dilalui oleh Nuri dengan komunitas sepeda yang mengajaknya. Mulai dari Jombang, Ponorogo, Jember, hingga ke Bali.
Namun karena tubuhnya sudah tidak mumpuni, Nuri sudah tidak lagi ikut gowes. Sejak 2016 lalu ia mulai berhenti, kemudian ketika ada komuntias yang mengajaknya, ia lebih memilih untuk naik kendaraan.
“Sekarang sudah nggak kuat mau ikut gowes lagi, jadi ya kalau ada yang ngajak saya cuma bisa ikut menemani dengan naik kendaraan,” pungkasnya.
Terakhir, Nuri mengikuti gowes dari Polres Malang ke Kecamatan Singosari. Karena ia sudah menjadi langganan ketika ada kegiatan dari polres sejak 2007 silam.
Bengkel sepeda di Kota Malang banjir pesanan

Sementara itu, tren bersepeda kini kembali booming dan hype di Kota Malang berdampak positif bagi pelaku usaha bengkel sepeda.
Pemilik bengkel sepeda Kopi Bike, Achmad Mukhlis (33) mengatakan, tren bersepeda di Kota Malang kembali booming sejak akhir tahun 2023 lalu.
"Dan memasuki tahun 2024 atau tepatnya 6 bulan yang lalu, tren ini makin menjadi. Tentunya, tren bersepeda ini kembali muncul tidak terlepas dari anak-anak muda dengan kultur SKENA nya (Sua, Cengkerama, dan Kelana)," ujar Achmad Mukhlish saat ditemui di bengkelnya yang terletak di Jalan Silikat Kecamatan Blimbing, Minggu (17/11/2024).
Di samping itu, kalangan anak-anak muda ini sudah bosan dengan hobi otomotif.
Sehingga, mereka pun mencari hal-hal yang baru yaitu beralih ke sepeda.
Dirinya pun mengaku, tren bersepeda yang semakin hype di Kota Malang berdampak positif ke bengkelnya.
Yaitu dengan banyaknya permintaan atau pesanan kustom sepeda.
"Tiap bulan, pasti selalu ada (permintaan kustom sepeda). Namun tidak semuanya saya terima, dan saya batasi seminggu maksimal mengerjakan kustom 2 sepeda,"
"Karena yang namanya kustom, pasti memakan waktu. Apalagi kalau konsumen minta ubahan khusus seperti merubah warna rangka (frame)," jelasnya.
Pria yang akrab disapa Achmad ini mengaku, rata-rata kustomer di bengkelnya meminta sepedanya diubah dengan model commuter bike.
Sebagai informasi, commuter bike merupakan model sepeda yang memiliki frame 26 inch dan dipasangi keranjang.
Biasanya, sepeda ini dipakai berkeliling kota.
"Biasanya, kustomer ini datang ke sini membawa frame sendiri, biasanya frame dari Federal atau yang sudah tidak diproduksi lagi. Selanjutnya mereka minta rekomendasi dan berkonsultasi, nanti roda atau wheelsetnya termasuk groupset yang akan dipasang seperti apa," ungkapnya.
Dirinya pun mematok banderol antara 2,5 hingga 3,5 juta rupiah dalam mengkustom sepeda hingga menjadi model commuter bike.
"Jadi, framenya dari kustomer lalu untuk groupsetnya standar yaitu dari Shimano dan itu sudah 8 atau 9 speed. Namun apabila ada ubahan pada frame, cat, dan eyelet, maka tentu biayanya akan berbeda lagi," terangnya.
Selain bisa menangani kustom, bengkelnya tersebut juga menerima layanan servis sepeda mulai kategori ringan hingga berat.
Tentunya, dengan harga yang bersahabat dan tidak menguras kocek goweser.
"Untuk servis ringan, yaitu meliputi setting RD dan FD atau bahasa awamnya operan. Kalau servis sedang, arahnya ke setting wheelset atau awamnya setel pelek,"
"Untuk servis berat, kita patok dengan harga mulai Rp 150 ribu. Dan itu biasanya dibongkar semua, kita cari problemnya dimana lalu kita optimalkan satu persatu," bebernya.
Dalam kesempatan tersebut, Achmad juga menambahkan bahwa tren bersepeda akan terus bertahan dan hingga 2 tahun mendatang.
"Saya perkirakan, tren bersepeda ini akan terus terjadi dan bertahan, setidaknya hingga 2 tahun mendatang. Apalagi Kota Malang ini sudah bermunculan berbagai komunitas sepeda, dan komunitas ini membuat beragam event baik mingguan maupun bulanan membuat Kota Malang menjadi kota bersepeda," tandasnya. (Lu’lu’ul Isnainiyah/Kukuh Kurniawan)
Kecamatan Kepanjen
Kabupaten Malang
sepeda
SURYAMALANG.COM
mekanik sepeda di Kepanjen
komunitas bersepeda di Malang Raya
Lokasi Jasa Servis Sepeda Pancal di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang |
![]() |
---|
City Bike Jadi Primadona, Harga Sepeda Lipat di Kota Malang Mulai dari Rp 2 Juta |
![]() |
---|
Lokasi Jelajah Gunung dengan Sepeda di Kota Batu, Cari Tantangan Sambil Menikmati Pemandangan Indah |
![]() |
---|
Biaya Servis Sepeda di Kota Malang, Bisa sampai Rp 3,5 Juta |
![]() |
---|
Strolling Bastard Beraktivitas Malam di Kota Malang, Bermula dari Bersepeda sambil Nyangkem |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.