Menikmati Kopi tanpa Kebisingan di Roewang Tamoe, Alternatif Isi Libur Nataru di Pinggir Kota Malang

SURYAMALANG.COM, MALANG -  Ada sebuah warung kopi yang jauh dari kebisingan kendaraan di Kota Malang. Lokasinya berada di Jalan Simpang Dirgantara III, A3, Nomor 33, Kelurahan Sawojajar.

Namanya warungnya adalah Roewang Tamoe (dibaca: ruang tamu).

Roewang Tamoe sangat direkomendasikan bagi wisatawan yang ingin menikmati citarasa kopi dari Amerika Latin maupun Afrika tanpa hingar bingar kebisingan suara kendaraan.

Roewang Tamoe bisa menjadi pilihan untuk menghabiskan liburan akhir tahun juga.

Berada di pinggiran kota, Roewang Tamoe memang didesain untuk mereka yang ingin mendapatkan ketenangan menikmati kopi.

Pemilik Roewang Tamoe,  M Natsir Pratomo yang akrab dipanggil Anton menjelaskan, Roewang Tamoe ideal untuk rombongan keluarga atau pasangan muda-mudi.

Di kafe ini, Anton ingin para konsumen bisa merasakan kopi seperti di rumah mereka sendiri.

Menikmati kopi di teras rumah dengan tenang.

Desain Roewang Tamoe pun disesuaikan.

Pernak-pernik rumah yang menghiasi dinding semakin membuat nyaman siapapun yang datang dan menikmati kopi.

Patut dicoba untuk menikmati liburan akhir tahun dengan penuh ketenangan. 

Anton menjelaskan, sejumlah kopi dari Amerika Latin bisa ditemui.

Biji kopi yang diimpor tersebut di antaranya berasal dari Panama, Kolombia, Ekuador, Kostarika, dan Etiopia.

Sejak awal dibuka pada 18 November 2020, Roewang Tamoe mencari segmen yang berbeda dari kebanyakan warung kopi yang ada.

Anton berpikir, lokasi Roewang Tamoe yang berada di pinggiran kota harus memiliki perbedaan.

Jika tidak berbeda dari kebanyakan menu kopi di tengah kota, maka tidak ada bedanya. 

Hal itu tidak menyebabkan konsumen harus datang ke Roewang Tamoe karena menu yang mereka cari sudah ada di tengah kota.

"Jadi memang di awal itu, kami berpikir, kafe ini kan di tepinya Kota Malang, jauh dari tengah kota, apa yang bikin identitas kami beda dengan yang lain? Kalau sama dengan tengah kota, buat apa mereka jauh-jauh ke sini? Nah akhirnya ada kesepakatan supaya beda, jual sesuatu yang berbeda. Pilihannya jual kopi yang bijinya luar untuk jenis seduhan filter," terang Anton, Senin (9/12/2024).

Harga biji kopi luar negeri yang diseduh di Rewang Tamoe beragam.

Harganya bahkan ada yang mencapa Rp 1 juta untuk satu gelas.

Anton mengatakan, harga seduhan kopi yang bijinya impor memang lebih mahal dibanding kopi lokal karena banyak biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan barang tersebut.

Rerata, harga per gelas di atas Rp 100 ribuan.

Ia pun tidak khawatir mengenai persepsi konsumen yang mungkin mengira harganya cukup mahal.

Bagi Anton, harga tersebut sudah cukup masuk akal. Apalagi ada biaya operasional yang juga harus ditanggung.

Justru di situlah yang menjadi ciri khas Roewang Tamoe.

Kehadiran biji kopi impor ini tidak bisa ditemukan di banyak warung kopi yang berada di tengah kota.

Walau begitu, di Roewang Tamoe juga ada biji kopi lokal yang diseduh.

Kebanyakan biji kopi lokal diseduh dengan espreso.

Harganya relatif lebih murah dibanding biji impor, yakni mulai Rp 18 ribu an saja.

Selain kopi, juga ada menu lainnya yakni teh, moktail, dan cokelat, termasuk makanan.

Namun Anton mengatakan bahwa variasi rasa dari menu yang bukan kopi tidak sedetail menu kopi.

"Tidak memberikan banyak varian agar pengalaman kopinya terangkat. Kami seduhkan kopi-kopi itu sehingga mereka punya pengalaman suka kopi," kata Anton.

Anton tidak sungkan untuk memberikan kesempatan pelanggannya menyeduh kopi, lalu membuatkan segelas kopi.Gratis, tanpa dipungut biaya.

Bagi Anton, pengalaman konsumen sangat penting dan ia meyakini, konsumen yang telah membuat kesan baik di Roewang Tamoe akan kembali lagi suatu saat nanti.

Belakangan, mulai banyak tamu dari mancanegara yang datang ke Roewang Tamoe.

Anton bercerita, ada tamu dari Belanda dan Prancis yang baru saja mampir ke tempatnya.

Dari pengakuan para tamu mancanegara itu, Roewang Tamoe cukup populer di pencarian sehingga mereka bisa mengetahui lokasi meskipun cukup terpencil atau jauh dari keramaian kota.