Kecelakaan Tol Pandaan Malang

Tangis Calon Istri Kernet Bus Tewas di Tol Pandaan-Malang Pingsan Berkali-kali, 2 Minggu Lagi Nikah

Tangis pilu calon istri kernet bus PO Tirto Agung tewas di Tol Pandaan-Malang pingsan berkali-kali, 2 minggu lagi menikah.

Kolase TikTok
Ahmad Bahrur Rozi (kanan) kernet bus PO Tirto Agung tewas di Tol Pandaan-Malang, calon istri nangis pingsan berkali-kali, 2 minggu lagi menikah. 

SURYAMALANG.COM, - Tangis pilu calon istri kernet bus tewas di Tol Pandaan-Malang Km 77+200 A membuat keluarga dan kerabat ikut trenyuh. 

Wanita bernama Rika itu pingsan berkali-kali mengetahui calon suaminya, Rozi meninggal dunia dalam kecelakaan maut, Senin (23/12/2024) sore.

Ahmad Bahrur Rozi yang merupakan kernet bus PO Tirto Agung itu ternyata dua minggu lagi akan menikah.

Baca juga: 8 Korban Kecelakaan Maut di Tol Pandaan-Malang Dirawat di RSSA Kota Malang

Namun saat membawa rombongan siswa SMP IT Darul Quran Mulia, Rozi menjadi satu dari 4 orang korban tewas. 

Rozi diketahui meninggal akibat mengalami gegar otak.

Kepergian Rozi menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga, salah satunya calon istri.

Rozi dikabarkan akan menikah pada 7 Januari 2025.

Kini kondisi calon istri diungkap kakak kandung Rozi sangat syok dan berkali-kali pingsan.

'Calon istrinya hanya bisa nangis, pingsan berkali kali .. merasa sangat kehilangan,' tulis sang kakak dikutip Tribunnewsbogor.com (grup suryamalang), Rabu (25/12/2024).

Baca juga: Sosok Untung Sopir Bus Tewas di Tol Pandaan-Malang, 20 Tahun Bekerja Tangis Keluarga Tak Terbendung

Selain itu, sebelum kejadian, Rozi sempat berpamitan kerja ke Bogor dan membayar dekorasi pernikahannya.

Tak hanya itu, Rozi juga sempat cerita soal rencana pernikahannya.

'Opo maneh aku sing dipamiti budal Bogor sore sek gawe sw (aku dipamiti mau pergi ke Bogor sore untuk kerja),' tulis akun TikTok @mas_nags012.

'Dan cerita ndek aku mari DP dekor ukur baju pengantin (dia cerita aku udah DP dekor dan ukur baju pengantin),' tulisnya lagi.

Hal itu juga diceritakan oleh penjahit yang menyiapkan baju pengantin Rozi.

Menurut penjahit, Rozi akan menikah dua minggu lagi.

'Husnul khatimah mas Rozi....customerku yang jahit baju pengantin untuk bulan Januari... semoga yang ditinggal kan diberi sabar dan iklas,' tulis @lolyta.

Baca juga: Polda Jatim Olah TKP di Tol Pandaan-Malang, Lokasi Kecelakaan Maut, 4 Korban Meninggal Dunia

Menurut penjahit, Rozi sudah berencana cuti jelang hari pernikahannya dengan sang istri.

Bahkan perjalanan mengantar rombongan SMP IT Darul Quran Bogor itu rencananya jadi hari terakhir Rozi bekerja sebelum cuti menikah.

Namun rupanya itu jadi perjalanan terakhir Rozi bekerja untuk selama-lamanya.

"Iya kak katanya ini kerja terakhir beliau mau cuti nikah tapi Allah lebih sayang beliau," tulis @lolyta lagi.

Sementara kakak kandung Rozi, memposting status WhatsApp terakhir yang ditulis oleh almarhum Rozi.

Pada postingan itu, Rozi tampak menggunakan background warna ungu.

'Bercandanya bikin sayang, tapi sayangnya cuma bercanda,' tulis Rozi pada status WhatsApp.

Sang kakak pun masih belum percaya dengan kepergian adiknya yang begitu cepat.

Apalagi Rozi sedang mempersiapkan pernikahannya dengan sang pujaan hati.

'Khusnul khotimah adekku Rozi, 2 minggu lagi mau nikah lo dek, Allah lebih sayang pean dek,' tulis kakak Rozi.

Sementara, pemilik akun @Dee lewat unggahan TikTok @info.hariini, mengungkap kondisi calon istri Rozi yang sangat syok dengan kepergian Rozi.

'Aku yang nemenin calon istrinya semalam ikut nangis,' tulis @Dee.

Korban Tewas

Dalam kecelakaan tersebut, ada empat orang meninggal dunia.

Mereka adalah Untung Subagyo (sopir), Ahmad Bahrur Rozi (kernet), pembimbing Kampung Inggris Tri Subangkit Muliana, dan guru SMP.

Saat kecelakaan itu, Untung dan Rozi sedang membawa rombongan siswa SMP IT Darul Quran Mulia dari Bogor studi tour ke Malang lalu menuju ke Kampung Inggris, Pare, Kediri, Jawa Timur.

Di sela pembelajaran Bahasa Inggris, para siswa juga melakukan refreshing ke Gunung Bromo.

Sepulang dari Gunung Bromo, bus PO Tirto Agung itu kemudian kecelakaan akibat truk di depannya mengalami rem blong.

Korban Luka-luka

Sebanyak 40 siswa SMP Darul Quran Mulia selamat dalam kecelakaan itu.

Namun kondisinya ada yang luka ringan, luka sedang, hingga luka berat.

RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang menangani 8 korban kecelakaan yang dirawat secara intensif.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA, dr Syaifullah Asmiragani, Sp.OT(K) mengatakan, kondisi 8 pasien yang ditangani mendapatkan perawatan intensif dan ditangani oleh 7 dokter spesialis.

Yaitu, dokter anestesi, dokter bedah saraf, dokter emergensi medik, dokter bedah anak, dokter bedah ortopedi, dokter bedah jantung dan dokter bedah plastik.

Syaifullah berpesan kepada pihak keluarga untuk segera datang dan tidak perlu khawatir soal biaya karena ditanggung Jasa Raharja.

Pasalnya dari 8 pasien, sebanyak 5 pasien diantaranya memerlukan tindakan pembedahan ortopedi karena patah tulang paha, patah tulang kaki, patah tulang tengkorak dan wajah.

"Hari ini belum ada operasi lanjutan, karena masih menunggu kedatangan dari pihak keluarga inti, terutama orang tua atau kakak maupun adik yang sudah dewasa untuk persetujuan tindakan medis lanjutan. Selain itu, para pasien kondisinya stabil," jelas Syaifullah, Selasa (24/12/2024).

Diketahui, 8 pasien ini sebelumnya sempat dirawat di IGD, dan saat ini 4 pasien diantaranya dirawat di ruang ICU yakni berinisial A (31), QA (13), R (6) dan N (12).

Dari 4 pasien tersebut, 2 pasien diantaranya dipasang ventilator karena mengalami kondisi trauma berat seperti pendarahan otak.

Sedangkan 1 pasien dirawat di ruangan Highcare, dan 3 lainnya di ruangan Lowcare.

"Perlu diketahui, 8 pasien yang kami tangani ini semuanya merupakan kasus multi trauma" ungkap Syaifullah.

"Jadi artinya tidak hanya satu bagian organ saja yang terkena, tapi ada beberapa dan sebagian besar mengalami cedera kepala dan pendarahan di otak, patah tulang serta trauma jantung," bebernya.

Syaifullah juga mengungkapkan, salah satu pasien yakni ustaz berinisial A yang merupakan pendamping rombongan telah dilakukan tindakan pembedahan emergency dengan kondisi kritis.

Tindakan operasi dilakukan, karena mengutamakan prioritas urgensi meski hanya melalui persetujuan video call keluarga.

Lalu, untuk korban meninggal yang total berjumlah 4 orang telah dibawa pulang oleh keluarganya.

"Jadi, tiga korban meninggal dibawa kesini, lalu ada sembilan korban yang dikirim kesini dan ternyata satu meninggal. Sehingga, total yang meninggal ada 4 orang," ungkap Syaifullah.

(Reporter/Kukuh Kurniawan)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved