Profil Arema Indonesia Disomasi PT AABBI Histori Dualisme Tak Berkesudahan, PSSI Langsung Ubah Nama

Profil Arema Indonesia disomasi PT AABBI dari Arema FC histori dualisme tak berkesudahan, PSSI langsung ubah nama.

|
Instagram @aremaidnofficial
Stadion Gajayana (kiri)-Logo (kanan) - Profil Arema Indonesia disomasi PT AABBI dari Arema FC histori dualisme tak berkesudahan, PSSI langsung ubah nama. 

SURYAMALANG.COM, - Inilah profil Arema Indonesia yang disomasi PT AABBI atau PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia.

PT AABBI merupakan perusahaan yang menaungi klub Arema FC dan telah memegang lisensi sah atas nama Arema.

Somasi dilayangkan PT AABBI karena Arema Indonesia dan sejumlah klub lain masih memakai nama Arema

Tindakan PT AABBI melayangkan somasi membuat Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur mengambil sikap.

Baca juga: Dualisme Arema Kian Panas, Arema Indonesia Serang Balik Arema FC, Sama-sama Ngotot Pemilik Nama Sah

Asprov PSSI Jawa Timur langsung menghapus nama Arema di klub yang menjadi anggotanya.

Seperti Arema Indonesia yang bermain di Liga 4 dan Akademi Arema Ngunut yang juga anggota Asprov PSSI Jawa Timur.

Selain itu, ada juga Putra Arema sebagai SSB yang terafiliasi PSSI Jatim.

Dalam situs pssijatim.com, nama Arema Indonesia diganti dengan xxxxx Indonesia.

Profil Arema Indonesia

Arema Indonesia dahulu dikenal sebagai Arema Malang klub sepak bola Indonesia yang berasal dari Malang, saat ini berkompetisi di Liga 4 zona Jawa Timur.

Arema Indonesia merupakan tim se-daerah dengan Persema Malang, Persekam Metro FC, Persikoba Batu, Malang United, NZR Sumbersari, Singhasari FC, Kanjuruhan FC, Arema FC ' (setelah dualisme).

Arema Indonesia berdiri pada 11 Agustus 1987 atau sejak 37 tahun lalu sebagai PS Arema.

Kemudian pada tahun 2009 atau 15 tahun lalu berganti nama sebagai Arema Indonesia.

Arema Indonesia berada di bawah naungan PT Arema Indonesia dengan Presiden/CEO, Rendra Kresna dan Manager, Ruddy Widodo.

Homebase Arema Indonesia ada di Stadion Gajayana, Kota Malang.

Dualisme Tak Berkesudahan

Nama Arema Indonesia berkaitan erat dengan kisah awal klub Arema yang berdiri di tanggal 11 Agustus 1987 hingga munculnya dualisme Arema sampai akhirnya kini berlaga di Liga 4.

Ketika terjadi dualisme Arema yang bermula dari dualisme kompetisi yang ada di Indonesia era 2011, klub Arema Indonesia menjadi salah satu klub yang dibekukan oleh PSSI.

Arema Indonesia yang bertanding di kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dibekukan ketika kompetisi kembali dijadikan satu kala itu.

Nama klub Arema Indonesia muncul kembali ketika PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Edy Rahmayadi mencabut pembekuan atau pemutihan klub-klub yang mendapat sanksi pada tahun 2017.

Meski pembekuannya dicabut Arema Indonesia harus menghadapi kondisi berbeda karena terpaksa bertanding di kompetisi Liga 3.

Di musim 2024-2025 ini, Arema Indonesia kembali berlaga namun di Liga 4 Jatim.

Arema FC

Klub Arema FC yang kini berkantor di Jalan Mayjend Panjaitan Nomor 42, Kecamatan Klojen, Kota Malang adalah klub yang berlaga di level Liga 1.

Di bawah kepemilikan PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), Arema FC jadi klub yang kental dengan histori dualisme Arema.

Ketika dualisme kompetisi di Indonesia era 2011 lalu menyatu lagi, Arema FC ini yang melanjutkan kiprah di kompetisi level tertinggi Tanah Air.

Baca juga: ALASAN PT AABBI Pemilik Arema FC Somasi 3 Klub, Singgung Tragedi Kanjuruhan dan Tata Kelola Klub

Dalam perjalanannya menjadi kontestan kompetisi Indonesia Super League (ISL), Arema FC dipublish dengan nama Arema Cronus meski secara administrasi di federasi nama klub yang ada adalah Arema Indonesia.

Di musim 2017 saat Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mencabut pembekuan beberapa klub, termasuk klub Arema Indonesia, posisi Arema Cronus tetap sebagai peserta liga teratas yang juga berganti nama jadi Liga 1.

Klub Arema yang kemudian membentuk perusahaan baru, PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) ini lalu berganti nama menjadi Arema FC dengan tetap memiliki slot tempat di Liga 1 hingga kini.

Somasi Dilayangkan PT AABBI

Keputusan PT AABBI melayangkan somasi telah terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM dengan nomor pendaftaran IDM00065610, tertanggal 20 September 2019, nomor pengumuman BRM1715A, tanggal 13 Maret 2017.

“Terkait somasi perihal penggunaan pencantuman nama Arema khususnya di bidang penamaan yang berhubungan dengan sepak bola, ini adalah bentuk corporate action. Khususnya dibidang legal," kata Adi Ismanto, Direktur Legal PT AABBI.

Perlu diketahui, PT AABBI jadi pemegang yang sah nama Arema sejak 2017 karena itu, ada hak untuk melakukan somasi jika ada yang menggunakan nama Arema tanpa seizin PT AABBI.

Seperti yang dilakukan oleh tiga tim sepak bola di lingkup Asprov PSSI Jatim.

Saat ini, Akademi Arema Ngunut dan SSB Putra Arema sudah memberikan respons terkait somasi tersebut.

Akademi Arema Ngunut memberikan surat balasan pada 17 Desember 2024.

Mereka akan mengubah nama Akademi tanpa menggunakan Arema.

Baca juga: PT AABBI Selaku Pemilik Arema FC Somasi 3 Klub Pakai Nama Arema, Salah Satunya Arema Indonesia

Sementara Putra Arema memberikan surat balasan pada 19 Desember 2024.

Dalam suratnya, disampaikan SSB tersebut tidak keberatan dan akan menggantinya dengan nama lain.

Beberapa waktu lalu, legal PT AABBI melayangkan somasi kedua tertanggal 24 Desember 2024 kepada Arema Indonesia.

Sebab tim yang bermain di Liga 4 itu belum memberikan respons atas somasi pertama tertanggal 12 Desember 2024.

Sedangkan Asprov PSSI Jatim juga mendapatkan somasi kedua.

Sebagai bentuk penegasan agar tidak ada lagi anggotanya yang menggunakan nama Arema untuk berlaga di Liga 4.

Ini dilakukan sebagai bentuk proteksi atas nama Arema terutama di lingkungan sepak bola Tanah Air.

Saat ini, PT AABBI masih menunggu respons atas somasi kedua yang dilayangkan kepada Arema Indonesia dan Asprov PSSI Jatim.

Karena hal itu akan menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh legal action PT AABBI.

Akankah berlanjut ke upaya hukum atau tidak, bergantung pada respons dari pihak tersebut.

“Nama Arema tentu harus diproteksi. Kami berupaya semaksimal mungkin menjaga image Arema sebagai tim profesional. Ini jadi sebuah kewajiban juga." lanjut Adi Ismanto.

"Jangan sampai banyak nama Arema tapi justru melekatkan image yang kurang bagus,” sambungnya. 

Terkait hak atas nama Arema, bisa dilakukan penelusuran di situs Pangkalan Data Kekayaan Intelektual.

Dalam situs itu, tercatat PT AABBI jadi pemegang lisensi Arema hingga 2027 mendatang.

Ini jadi sebuah Kekayaan Intelektual yang sangat berarti karena hampir setiap tahun, selalu ada fenomena banyaknya nama Arema di lingkup sepak bola Indonesia.

“Mohon doa dan dukungannya untuk para stakeholder PT AABBI dan pendukung Arema FC" tegas Adi Ismanto.

"Agar proses pembenahan ini berjalan lancar dan menjadikan kami lebih baik ke depannya,” ungkapnya.

Arema Indonesia Serang Balik

Sebaliknya, manajemen Arema Indonesia berencana untuk menggugat balik PT AABBI yang menaungi Arema FC

Saat SURYAMALANG.COM melakukan konfirmasi kepada manajemen Arema Indonesia melalui kuasa hukumnya, Erpin Yuliono, membenarkan mereka telah mendapatkan surat perihal somasi tersebut.

"Kami disomasi benar tapi kami akan membalas somasi itu yang intinya akan jauh dari harapan mereka (PT AABBI)," ucap Erpin kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (28/12/2024).

Erpin Yuliono menjelaskan Arema Indonesia akan siap membawa persoalan ini ke jalur hukum yakni dengan membalas surat somasi tersebut hingga ke Pengadilan Niaga Surabaya.

Langkah hukum ini dipilih, setelah Arema Indonesia merasa PT Arema Indonesia sudah terdaftar di Kemenkumham sejak 2004 dengan NPWP PT Arema Indonesia.

Menurut Erpin, Arema Indonesia telah diakui oleh PSSI pada 2012 silam.

Serta meraih banyak prestasi seperti menjadi juara Liga Indonesia musim 2009/2010 hingga masuk 16 besar Piala AFC.

"Jadi kalau ada orang atau pihak lain yang klaim gak boleh pakai nama Arema yang di-merek-kan, tentu saja akan kami balas" ungkapnya. 

"Tembusannya tentu saja ke Kemenkumham, PSSI, asprov Jatim dan pengadilan Niaga Surabaya" jawab Erpin.

"Karena ini masalah merk, masalah hukum, dan bukan hanya sekedar berbicara soal bola" sambungnya. 

"Dan kami sampaikan, kalau Arema Indonesia sudah siap berlaga di jalur hukum," ujarnya.

Tak hanya itu, Manajemen Arema Indonesia juga menganggap kalau keputusan Asprov Jatim yang mencoret nama Arema Indonesia menjadi xxxxx Indonesia di Liga 4 merupakan keputusan blunder.

Apalagi hanya berdasarkan keterangan dari PT AABBI mengenai lisensi nama Arema yang telah dikeluarkan oleh Kemenkumham sejak 2017 lalu.

Hal ini yang diseriusi juga oleh Manajemen Arema Indonesia untuk membawa kasus ini hingga sampai ranah hukum.

"Kalau sekarang atau hari ini ada orang ngomong Arema Indonesia gak boleh pakai nama Arema ya silahkan gugat Kemenkumham PT Arema Indonesia" tegas Erpin.

"Kenapa juga di 2024 ini baru klaim. Kalau merasa benar, jangan somasi receh, gugat saja Kemenkumham karena kami ada yayasan Arema 2004, lalu kami perbarui 2010 dan 2012" terangnya. 

"Kalau nama kami dicoret, ya masak kami diam, itu namanya mendem." tandas Erpin.

(Reporter Suryamalang/Rifky Edgar)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved