PMK pada Sapi Bikin Peternak di Kota Batu Resah, Harga Daging Turun Drastis

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak mulai merebak di Kota Batu. Hal ini tak dipungkiri membuat peternak sapi resah

Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
Peternak asal Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu. 

SURYAMALANG.COM, BATU - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak mulai merebak di Kota Batu. Hal ini tak dipungkiri membuat peternak sapi resah.

Disampaikan peternak asal Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Indra Kurniawan, sapi peliharaanya juga tak luput dari virus PMK.

Dari total 50 sapi pedaging miliknya, ada 2 ekor sapi yang teridentifikasi mengalami gejala PMK.

Tak ingin mengambil risiko sapi peliharaanya tak bisa tertolong, Indra memilih membawa sapi miliknya yang mengalami gejala PMK ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) sekalipun harganya jauh dari harapan.

“Gejala awalnya itu sapi demam, kemudian keesokan harinya banyak keluar air liur dari mulut sapi, dan luka di sekitar mulut serta kaki."

"Selain itu secara kualitas daging, sapi yang terjangkit PMK juga mengalami penurunan kadar air sehingga bobotnya turun banyak dan tentu kami merugi,” kata Indra Kurniawan kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (3/1/2025).

Indra menjelaskan, 2 ekor sapi ternak miliknya yang terjangkit PMK merupakan sapi yang baru ia beli dari pasar hewan.

Sehingga kemungkinan besar sapi-sapi tersebut sudah membawa virus dari luar dan dikhawatirkan menularkan virus tersebut ke sapi-sapi yang lain.

“PMK ini bagi kami peternak merupakan virus yang lumayan ganas."

"Untuk sapi yang bobotnya di bawah 400 kilogram tingkat kesembuhannya masih lumayan bisa, tapi untuk sapi yang diatas 600 kilogram tingkat kesembuhannya kecil."

"Sehingga meskipun diobati akan sulit. Jadi kami memutuskan untuk membawa ke tempat pemotongan hewan, karena dagingnya juga masih aman untuk dikonsumsi,” jelasnya.

Lebih lanjut Indra menuturkan, sapi-sapi di Kota Batu yang terjangkit PMK kebanyakan berasal dari luar kota. Sebab jual beli di pasar hewan sulit untuk dikontrol.

Hal ini senada dengan yang disampaikan Kepala DPKP Kota Batu, Heru Yulianto.

Heru sebelumnya mengatakan, virus PMK yang menjangkit ternak di Kota Batu dibawa oleh ternak dari luar Kota Batu yang masuk ke Kota Batu.

“Setahu saya sapi yang ada di Kota Batu sudah di vaksin semua karena Dinas sudah memberikan vaksin gratis."

"Ke depan kami berharap Dinas dapat memfasilitasi kami para peternak untuk pengarahan terkait vaksin dan antisipasi PMK dan peternak sendiri juga harus aware soal kondisi sapi ternaknya,” pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved