Kebakaran Pertama Tahun 2025 di Tulungagung, Penggilingan Tebu Milik Warga Bendiljati Kulon Ludes
Kebakaran Pertama Tahun 2025 di Tulungagung, Penggilingan Tebu Milik Warga Bendiljati Kulon Ludes
Penulis: David Yohanes | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Asap putih tebal mengepul dari arah tempat penggilingan tebu milik Khamim, warga Desa Bendiljati Kulon, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Sabtu (4/1/2024) sekitar pukul 12.00 WIB.
Pabrik gula merah ini ludes setelah api membakar tumpukan sepah tebu kering yang ada di bagian belakang bangunan.
Limbah bekas perasan tebu ini biasanya dipakai untuk bahan bakar tungku pemasak gula.
Angin yang bertiup kencang dari arah selatan atau belakang pabrik membuat api sulit dikendalikan.
Bagian belakang pabrik berupa lahan tebu yang dipisahkan tembok, sehingga tidak memungkinkan petugas pemadam kebakaran menjangkaunya.
Petugas pemadam harus memadamkan api dari arah depan atau utara, serta samping pabrik.
Akibatnya tiupan kepulan asap tebal yang dibawa angin mengarah ke petugas pemadam kebakaran.
Khamim mengatakan, saat kejadian pabrik gula merah miliknya memang berhenti beroperasi.
“Saya berencana mulai giling sejak awal. Hari ini saya sudah lihat tebu di Wates (Kecamatan Sumbergempol) yang mau saya beli,” katanya.
Khamim mengaku telah mempersiapkan masa giling, salah satunya membersihkan area pabrik.
Tumpukan sampah sisa sepah tebu dikumpulkan kemudian dibakar di bagian belakang pabrik.
Proses pembakaran ini biasanya dijaga dan terakhir dilakukan 2 hari sebelumnya.
“Kalau hari ini saya tidak bakar sampah. Kemarin sedikit demi sedikit demi sedikit dikumpulkan kemudian dibakar,” sambungnya.
Diperkirakan masih ada bara api yang tersisa dari pembakaran sampah sehari sebelumnya.
Bara ini kemudian membesar karena tiupan angin kencang, kemudian terbang ke tumpukan sepah tebu kering.
“Kalau kerugian paling Rp 100 juta, karena bangunan habis. Tapi mesinnya selamat, tidak ikut terbakar,” katanya.
Kasi Operasional Damkar Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tulungagung, Bambang Pidekso, mengatakan kebakaran ini kejadian pertama di tahun 2025.
Api berasal dari pembakaran sampah bekas pembakaran sepah tebu untuk tungku pemasakan.
Petugas pemadam kesulitan memadamkan api karena tumpukan sepah tebu yang menggunung.
Mereka harus mengurai tumpukan sepah tebu agar bisa menjangkau lokasi bara api.
“Sepah tebu ini yang bawah sudah disiram sampai barah, tapi bara apinya ditumpukan bawah. Kalau tidak diurai nanti akan muncul kobaran lagi,” katanya.
Duel Berdarah di Warung Tuban, Warga yang Melerai Perkelahian Sampai Terkena Sabetan Senjata Tajam |
![]() |
---|
Komentar Angel Alfredo Vera Pelatih Madura United Setelah Bungkam Tuan Rumah Persik Kediri |
![]() |
---|
Persik Kediri Dipecundangi Madura United 1-2, Ong Kim Swee Sebut Mental Timnya Down Akibat Gol Cepat |
![]() |
---|
Tossa yang Mengangkut Wisatawan Asal Lumajang Tabrak Truk di Jember, 4 Orang Tewas, 6 Orang Terluka |
![]() |
---|
Liburan ke Banyuwangi, Uang 2 Ribu Dolar Milik Turis Amerika Dicuri, Polisi Gercep Tangkap Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.