Berita Viral
Curhat Sandi Gajinya Dipotong Damkar Rp400 Ribu Dalih untuk BPJS Tapi Tak Dibayar, Anak Sakit Dihina
Beginilah curhat Sandi gajinya dipotong Damkar Rp 400 ribu dalihnya untuk BPJS namun tidak dibayarkan. Mantan anggota Damkar Depok.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Beginilah curhat Sandi gajinya dipotong Damkar Rp 400 ribu dalihnya untuk BPJS namun tidak dibayarkan.
Sandi sendiri adalah mantan anggota Damkar Depok yang kontrak kerjanya tidak diperpanjang.
Setelah kisahnya viral, curhat kepada Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.
Ditemani pengacaranya, Deolipa Yumara, Sandi Butar Butar menemui Dedi Mulyadi di kediamannya Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.
Sandi Butar Butar dan Deolipa Yumara pun diterima langsung oleh Dedi Mulyadi.
Sandi bercerita awal mula dirinya bisa bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran.
Mulanya ia sempat bekerja sebagai wartawan infotainment setelah lulus kuliah jurusan advertising.
Saat dirinya menganggur, temannya memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan sebagai anggota Damkar Depok.

Lalu ia pun mencoba melamar sebagai anggota Damkar Depok hingga diterima.
Sandi menuturkan, dirinya memiliki kemampuan bela diri pencak silat.
Pada awal bertugas, Sandi mengaku sebagai pribadi yang pendiam.
Sandi mengaku sempat menjadi korban perundungan atau bullying saat awal menjadi anggota Damkar Depok.
"Saya jadi korban bully. Karena memang waktu itu kan penerimaan saya jujur semua nih," kata Sandi kepada Dedi Mulyadi.
"Penerimaan honorer itu kan bawaan banyak, oh anak pejabat," imbuhnya, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (14/1/2025).
"Saya diam, saya mikir kan, cuma gua bukan bawaan siapa-siapa. Ya saya ngerasain gitu, bahkan ada teman juga yang udah minta maaf, celana saya didodorin, saya diam," ceritanya.
"Kaki saya ditendang, sampai saya pernah saya apel baret saya diambil, saya disuruh push up, ya saya diam gitu," sambungnya.
Selain itu, Sandi menyebutkan, awalnya digaji Rp1.125.000, lalu gajinya dipotong Rp400 ribu.
"Dulu ada namanya uang risiko tinggi atau uang 65 sebesar Rp1 juta, dan itu dipotong Rp400 ribu, ngomong buat BPJS," katanya, melansir Tribun Jakarta.
Baca juga: Profesi Nanang Gimbal Pembunuh Sandy Permana, Ternyata Orang Entertainment Mantan Kru Sinetron TV
Seingat Sandi, BPJS Kesehatan pada tahun 2015-2016 sebesar Rp36 ribu.
Pemotongan uang BPJS Kesehatan itu pun dipertanyakan Sandi dan rekan-rekannya.
"Nah, jawaban mereka itu cuma seperti ini, 'Lu masih mau kerja enggak di sini?'," tutur Sandi.
Dedi Mulyadi lalu bertanya, siapa sosok yang memberikan jawaban tersebut.
Sandi mengatakan, sosok tersebut yakni pejabat Damkar Depok.
Permasalahan pun terjadi saat anak Sandi menderita penyakit asma.
Sandi mengatakan, BPJS Kesehatan miliknya tidak bisa digunakan untuk berobat karena menunggak pembayaran.
Padahal Sandi mengaku, gajinya telah dipotong untuk BPJS Kesehatan.
Akhirnya Sandi pun mengadukan hal itu ke kantor.
Namun jawaban pihak kantor membuatnya sakit hati.
"Katanya di pemkot saya frontal. Saya orangnya sok jagoan, di situlah muncaknya saya ngelawan semua pimpinan."
"Karena mereka menghina anak saya, siapa suruh lu punya anak bengek," katanya.
Kemudian, kata Sandi, pejabat baru Damkar Depok memberikan uang reimburse kepadanya.
Sandi mengingat, ia dapat dua amplop.
Namun ia menolaknya dengan alasan harga diri.
"Saya cuma ambil uang ituan saja gitu, uang yang itu saya kagak tahu isinya berapa, ya saya lemparin aja udah, nah muncaknya lah pada saat tahun 2019," ungkapanya.
Sandi juga sempat diperiksa Polres Metro Depok terkait pengadaan unit Kajama Damkar Depok.
Baca juga: Siapa Rudi Suparmono Mantan PN Surabaya Ditangkap di Palembang? Kasus Vonis Bebas Ronald Tannur
Selain itu, kasus lainnya yakni anggaran Alat Pelindung Diri (APD) untuk anggota Damkar Depok.
Sandi juga sempat mencuri perhatian saat memegang poster yang berisi persoalan BPJS serta uang Covid.
Usai aksi tersebut, Sandi mengakui mendapatkan iming-iming, namun ia tidak mau menerima karena khawatir terkena serangan netizen.
Sandi juga buka-bukaan mengenai pengadaan alat di Damkar Kota Depok.
Awalnya, Sandi mengaku berani mati meski mendapatkan ancaman.
Namun ia khawatir bila jasadnya tidak ditemukan keluarga.
Dedi Mulyadi lalu bertanya mengenai dampak dugaan penyimpangan pengelolaan anggaran terhadap anggota Damkar Depok saat bertugas.
Sandi menuturkan banyak menerima keluhan dan caci maki warga, karena Damkar Depok telat sampai ke lokasi kebakaran.
Kemudian alat untuk memadamkan api juga kurang atau rusak.
Ia mencontohkan soal pengadaan perahu karet.
"Jadi sampai evakuasi mayat pun kita makai bambu," beber Sandi.
Sandi lalu viral saat membuat konten room tour kantor Damkar.
Dimana ia mengeluhkan senso alat pemotong kayu rusak saat dibutuhkan mengatasi pohon tumbang saat musim hujan di Kota Depok.
Dedi Mulyadi lalu menyampaikan bahwa telah meminta Wali Kota Depok terpilih, Supian Suri, untuk memperkerjakan kembali Sandi Butar Butar.
"Nanti karakternya ubah ya, jadi kalau pimpinannya sudah baik, kelengkapan damkarnya sudah benar, hak-hak kamu diberikan, jangan banyak ngoceh keluar, karena pimpinan pasti pusing itu," kata Dedi Mulyadi.
Sandi mengaku, dirinya tidak akan aktif bersuara bila fasilitas yang didapat anggota Damkar sudah nyaman.
Dedi Mulyadi menuturkan, dirinya akan meminta untuk segera memperbaiki manajerial pengelolaan pemadam kebakaran Kota Depok.
"Karena ke depan, Depok itu kelengkapannya harus setara dengan DKI Jakarta, karena itu gerbangnya Jawa Barat, jangan bikin malu."
"Oke, kamu kerja juga yang bagus, nanti pasti yang kerjanya tangan bukan mulut ya," ujar Dedi Mulyadi.
curhat Sandi gajinya dipotong Damkar
Damkar Depok
Sandi Butar Butar
Damkar
Depok
Dedi Mulyadi
suryamalang
BPJS
KISAH Mahasiswi UGM Kena Denda Rp 5 Juta Gegara Pinjam Buku di Perpustakaan, Akhirnya Bayar Segini |
![]() |
---|
Tuntutan Warga Pati Tak Lagi Soal Kenaikan Pajak PBB 250 Persen, Minta Bupati Sudewo Lengser |
![]() |
---|
VIRAL Rekening Ustaz Dasad Latif untuk Bangun Masjid Ikut Kena Blokir PPAT, Gak Bisa Bayar Semen |
![]() |
---|
DAFTAR Kebijakan Kontroversial Sudewo Bupati Pati Padahal Baru 5 Bulan Menjabat, PBB Naik 250 Persen |
![]() |
---|
Siapa Sudewo Bupati Pati Didemo Warga Gegara Naikkan Tarif PBB 250 Persen? Punya Harta Rp 31,5 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.