Stadion Kanjuruhan Malang

PENYEBAB Stadion Kanjuruhan Malang Batal Diresmikan Hari Ini, Arema FC Makin Lama 'Pulang Kampung'

Penyebab Stadion Kanjuruhan Malang batal diresmikan hari ini, Arema FC makin lama 'pulang kampung' ketidakjelasan semakin terlihat.

Dok. Kementerian PU
Stadion Kanjuruhan Malang batal diresmikan hari ini, Arema FC makin lama 'pulang kampung' ketidakjelasan semakin terlihat. 

SURYAMALANG.COM, - Penyebab Stadion Kanjuruhan Malang batal diresmikan hari ini Selasa (21/1/2025) dijelaskan oleh Dispora Kabupaten Malang.

Gara-gara hal tersebut, Arema FC sebagai klub sepak bola yang berbasis di Malang bakal semakin lama untuk 'pulang kampung'.

Padahal Arema FC sudah berniat menempati homabase lama mereka Stadion Kanjuruhan untuk bertanding di putaran kedua Liga 1 2024-2025.

Namun sampai putaran kedua berlangsung, Stadion Kanjuruhan Malang masih belum jelas.

Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (4/1/2025).
Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (4/1/2025). (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Padahal peresmian stadion digadang-gadang bakal dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto, Selasa hari ini.

Akan tetapi hingga kini belum ada kejelasan dari pusat terkait rencana tersebut.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, M. Hidayat menjelaskan penyebab Stadion Kanjuruhan tidak kunjung diresmikan. 

Kata Hidayat, pihaknya masih mematangkan agenda tersebut bersama pemerintah pusat. 

Sejauh ini belum ada arahan untuk meresmikan stadion bekas Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 tersebut.

“Kalau peresmian dari Presiden Prabowo masih menunggu tim dari pusat karena sampai saat ini rupanya belum ada, Kemungkinan tertunda,” kata Hidayat, Selasa mengutip wearemania.

Hidayat menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementrian Pekerjaan Umum (PU) yang berwenang melakukan renovasi Stadion Kanjuruhan.

Akan tetapi kedua belah pihak lagi-lagi belum bisa memastikan kapan peresmian stadion bakal digelar.

Kepastiannya juga masih harus menyesuaikan jadwal kegiatan Presiden Prabowo.

Hidayat berharap segera ada kejelasan terkait hal ini.

“Dari pihak PU sendiri belum memastikan kapan kepastiannya, sehingga kami tunggu kepastian dari mereka,” tandasnya.

Baca juga: Jelang Peresmian Stadion Kanjuruhan Oleh Presiden Prabowo Subianto, Keberadaan PKL Akan Ditertibkan

Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (4/1/2025).
Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (4/1/2025). (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Perlu diketahui, renovasi Stadion Kanjuruhan telah rampung pada 31 Desember 2024 lalu.

Pihak kontraktor yakni PT Waskita Karya dan Abipraya telah menyerahkan berita acara serah terima ke Kementerian PU.

Selanjutnya, dari Kementerian PU akan diserah-terimakan ke Pemerintah Kabupaten Malang.

Namun, penyerahan berita acara serah terima (BAST) dari pusat ke Pemkab memerlukan waktu kurang lebih 10 bulan karena bangunan di atas Rp 10 miliar harus ditanda-tangani oleh Presiden.

"Langkah awal BAST pengelolaan dari PUPR ke pemda, ini akan segera ditindak-lanjuti oleh Pak Bupati hanya saja masih nunggu hasil assessment dari Polda terkait pengamanannya" beber Hidayat kepada suryamalang.com.

"Terakhir kita cek fisik bangunannya apakah sudah sesuai atau belum," bebernya.

Cek fisik nanti akan melibatkan kementerian PU, Waskita, kemudian Hidayat akan melibatkan Polres Malang serta Kejaksaan Negeri.

"Ketika sudah sesuai baru nanti ada berita acara baru masuk ke pak bupati untuk penandatanganan," imbuhnya.

Catatan Penting dari DPRD

Renovasi Stadion Kanjuruhan diketahui menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 357 miliar.

Untuk itu, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang memberikan catatan penting untuk direnungkan.

Sebelum Stadion Kanjuruhan diresmikan, harus dipastikan tidak ada masalah apapun, baik dari segi bangunannya maupun protes dari masyarakat atau keluarga korban.

Sebab, sebaik apapun stadion direnovasi, itu masih meninggalkan cerita sejarah buruk bagi keluarga korban yang berjumlah ratusan orang.

Sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Abdul Qodir, Ketua Fraksi PDI Perjuangan seperti bisa mencium bau potensi masalah pasca-rehab stadion tersebut.

Agar tidak terlambat mendiagnosanya, Abdul Qodir minta dua anak buahnya, yakni Tantri Bararoh, ketua Komisi III, dan Muhammad Hafidz, Sekretaris Komisi IV, untuk melakukan sidak.

"Kenapa itu, kami tegaskan, karena Komisi Bu Tantri itu, yang membidangi infrastruktur, dan Komisi Pak Redam itu, yang jadi mitra Dispora, sehingga harus tahu kondisinya usai direnovasi dengan uang rakyat sebesar itu," tegas Abdul Qodir, Selasa (21/1/2025).

Baca juga: Boros Dana, Renovasi Stadion Kanjuruhan Disorot BEM Malang Raya, Diklaim Lebih Bagus GBT dan Manahan

Menurut Abdul Qodir yang dikenal kritis dan 'berani' ini, jika tidak disidak mana mungkin masyarakat tahu kondisinya setelah direnovasi.

Sebab, stadion itu bukan sekadar dibangun jadi baik, namun juga direnovasi imbas Tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa 1 Oktober 2022 silam, selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

"Jika ada yang kurang pas dari renovasi itu, lalu ada protes dari masyarakat, kita sudah punya gambaran karena sudah pernah mengeceknya ke dalamnya," ungkap mantan aktivis itu.

Oleh sebab itu, Abdul Qodir mewanti-wanti jika nanti Sidak, jangan asal datang melainkan ditanyakan detail terhadap kualitas pengerjaanya.

Tidak boleh luput untuk ditanyakan bagaimana aspek keselamatan suporter, pemain, crew dan lain-lain, jika terjadi situasi yang tak terduga seperti peristiwa kelam berdarah dulu.

"Masalahnya, kami ini tak tahu apa-apa karena memang tak pernah diajak ngomong soal renovasi itu, dan rencana pengelolaan stadion itu" terang Abdul Qodir.

"Padahal, kabarnya mau diresmikan. Itu yang membuat kami kecewa, karena kami itu seperti disuruh jadi penonton yang baik atas renovasi itu," ungkapnya.

Abdul Qodir semakin kecewa saat ada kunjungan Menteri PU ke stadion Kanjuruhan kemarin, Komisi III DPRD Kabupaten Malang tidak diundang.

"Sebelum Sidak, Ketua Komisi III dan Komisi I, bersurat ke ketua dewan" terangnya.

"Lalu, jangan lupa diinventarisir juga jumlah pedagang, terutama pedagang lama, harus tetap menempati stan-nya yang dulu" tegas Abdul Qodir.

"Sebab, itu juga punya potensi bergejolak jika tak diantisipasi mulai saat ini" terangnya. 

"Ingat, jika ada masalah krusial, Fraksi PDI Perjuangan siap membantu penyelesaikannya," pungkas pria yang biasa dipanggil Adeng itu.

(Reporter suryamalang/Imam Taufiq/Luluul Isnainiyah)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved