Mutilasi Jasad Dalam Koper Ngawi

Keluarga Korban Mutilasi Ngawi di Blitar dapat Dukungan, Polisi Beri Layanan Trauma Healing

Polres Blitar memberikan layanan trauma healing kepada keluarga korban pembunuhan dan mutilasi, terutama bagi kedua anak korban

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman saat menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban mutilasi di rumah duka Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Senin (27/1/2025).  

SURYAMALANG.COM , BLITAR - Polres Blitar memberikan layanan trauma healing kepada keluarga korban pembunuhan dan mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Ngawi.

Polisi mulai memberikan dukungan trauma healing di rumah duka Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Senin (27/1/2025). 

Baca juga: Ayah Korban Mutilasi di Blitar Minta Tersangka Dihukum Mati, Antok Dikenalnya Sebagai Suami Siri

Layanan trauma healing ini diharapkan dapat mendukung pemulihan mental dan emosional keluarga korban dalam menghadapi musibah tersebut.

"Kami tahu peristiwa ini sangat memprihatinkan bagi semua. Mengingat sudah tertangkap pelaku utama dari peristiwa ini, kami memberanikan datang ke sini membawa tim trauma healing untuk keluarga korbn," kata Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman di rumah duka. 

Arif mengatakan, dalam kesempatan itu, keluarga besar Polres Blitar dan Polda Jatim juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Kami juga menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada keluarga korban. Semoga tim trauma healing bisa memberikan terapi psikis terhadap keluarga korban," ujarnya. 

Terutama kepada kedua anak korban yang masih berusia 10 tahun dan 7 tahun.

Anak-anak korban ini mempunyai masa depan panjang yang harus dijaga, jangan sampai kehilangan percaya diri dan motivasi.

"Korban meninggalkan dua anak, yang laki-laki usia 10 tahun dan perempuan usia 7 tahun. Anak anak ini masih mempunyai masa depan panjang yang harus dijaga," katanya. 

Dikatakannya, Polres akan memberikan pendampingan psikologis kepada kedua anak korban dan keluarga korban selama diperlukan.

Ada tiga personel yang diterjunkan dari Polres yang diberi tugas khusus untuk memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga korban. 

"Besok kami dapat backup dari Polda untuk melengkapi kegiatan di sini (rumah duka). Pendampingan kami berikan selama diperlukan hingga keluarga sudah terlihat normal kondisinya," katanya. 

Baca juga: Penyesalan Antok, Tersangka Mutilasi Jasad di Ngawi Sampaikan Permintaan Maaf ke Keluarga Uswatun


Seperti diketahui, Uswatun Khasanah atau UK (29), korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kabupaten Ngawi merupakan warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar

UK meninggalkan dua anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki UK masih usia 10 tahun dan anak perempuannya usia 7 tahun. 

Kedua anak UK tinggal bersama neneknya di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar

Pelaku mutilasi sendiri sudah ditangkap tim gabungan Polda Jatim. Pelaku merupakan pria dekat korban yang merupakan warga Tulungagung. (sha) 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved