Polemik Pembangunan PLTS Terapung Bendungan Karangkates Malang, Potensi Kehilangan Ribuan Ton Ikan
Polemik Pembangunan PLTS Terapung Bendungan Karangkates Malang, Potensi Kehilangan Ribuan Ton Ikan
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung, di Bendungan Karangkates, Kabupaten Malang, disinyalir bakal memicu pro dan kontra.
Sebab, jika itu tak dikaji sungguhan, keberadaan PLTS itu bakal membuat nelayan setempat akan kehilangan mata pencarian yang sudah ditekuni secara turun-temurun itu.
Kepedulian itu disampai Zulham Ahmad Mubarrok, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang, usai mendapat pengaduhan dari warga yang jadi nelayan di bendungan yang diresmikan Presiden Suharto tahun 1977 itu.
Menurutnya, rencana pembangunan PLTS terapung itu berpotensi buruk pada ekosistem hewan yang ada di bendungan yang dikelola Jasa Tirta I itu.
Bahkan, dampaknya itu diprediksi akan membuat para pencari ikan kehilangan tangkapannya sekitar 1.057 ton per tahun.
”Kami tidak menolak pembangunan PLTS. Namun, kami minta PLN Nusantara Renewables mengkaji ulang penentuan titik pembangunan PLTS itu."
"Tujuannya, agar tidak merugikan warga yang sudah turun-temurun menggantungkan hidupnya jadi nelayan,” ujar Zulham, anggota dewan dari PDI Perjuangan, Kamis (30/1/2025).
Kabar rencana pembangunan PLTS terapung itu, lanjut Zulham, yang juga pembina Pemuda Tani Indonesia (PTI) Kabupaten Malang itu kini membuat nelayan resah.
Terutama, kelompok Keramba Jaring Apung (KJA), yang berjumlah 141 orang dengan 705 petak keramba ikan yang ada di bendungan yang selama ini airnya juga dipakai buat membangkitkan PLTA, yang dikelola PLN Unit Brantas itu.
"Jika kelak ada PLTS Terapung, maka potensi berkembang-biaknya ikan akan menurun dratis."
"Saat ini, rata-rata setiap petak per tahunnya mampu menghasilkan ikan 1,5 ton."
"Namun, jika ada PLTS itu, para nelayan berpotensi kehilangan pasokan sekitar 1.057 ton per tahun," tutur Zulham, anggota dewan baru namun dikenal cukup kritis dan cepat tanggap atas persoalan warga.
Karuan, jika itu tetap dilanjutkan dan membuat budidaya ikan air tawar jadi merosot, lanjut pria yang banyak memimpin berbagai organisasi kepemudaan ini, menilai tak sejalan dengan program Presiden RI Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan.
Apalagi, hasil budidaya di bendungan ini merupakan penyedia stok terbesar ikan air tawar di pasar Jawa Timur.
"Maka, kami minta keinginan PLN seperti itu jangan sampai berbenturan dengan kebutuhan perut nelayan, biar tak jadi pemicu konflik," papar Zulham, yang dikenal juga sebagai hacker, yang kemampuannya tiga digit di bawah Jim Geovedi, hacker Indonesia yang pernah menggeser Satelit China dan Satelit Indonesia itu.
Zulham Ahmad Mubarrok
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
PLTS Terapung
Bendungan Karangkates
Kabupaten Malang
PDI Perjuangan
SURYAMALANG.COM
Saat Pejabat Bergelimang Harta, Ada Guru di Jombang Tinggal di Gubuk dengan Gaji 350 Ribu per Bulan |
![]() |
---|
Jumlah Pelajar Keracunan MBG di SMPN 1 Boyolangu Tulungagung Bertambah, Kini Tercatat 52 Korban |
![]() |
---|
Satu Korban Tenggelam di Pantai Modangan Malang Asal Surabaya Ditemukan di Pantai Gurah Blitar |
![]() |
---|
Solidaritas Driver Ojol saat Tahu Rekannya Dibegal, Disiram Bensin dan Dibakar di Sampang Madura |
![]() |
---|
Madura United Genjot Latihan Fisik Jelang Melawan Dewa United di Banten International Stadium |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.