Keracunan Massal Ponorogo

Bakal Ada Tersangka Kasus Keracunan Massal di Ponorogo, Status Ditingkatkan ke Penyidikan

Hasil laboratorium dari sampel makanan yang diambil telah keluar. Sampelnya bukan hanya gulai. Namun juga air kran, kecap, air putih, dan bahan dasar

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Pramita Kusumaningrum
KASUS KERACUNAN MASSAL DI PONOROGO - Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto (Biru) menjelaskan tentang perkembangan kasus keracunan di Ponorogo Jatim, Jumat (7/2/2025). Kasus keracunan telah ditingkatkan ke penyidikan. (Pramita Kusumaningrum/Tribunjatim.com) 

Laporan : Pramita Kusumaningrum 

SURYAMALANG.COM, PONOROGO - Kasus keracunan massal di Ponorogo yang sampai merenggut korban jiwa memasuki babak baru ketika polisi menyatakan statusnya menjadi penyidikan.

Ini artinya dalam waktu dekat akan ada tersangka, orang yang bertanggungjawab hingga terjadinya keracunan massal.

Baca juga: Keracunan Massal Jilid 2 di Ponorogo, Puluhan Santri Ponpes di Belang Tumbang Usai Makan Sate Gulai

Satreskrim Polres Ponorogo terus mendalami kasus keracunan yang dialami warga Desa Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jatim dan di Ponpes di Desa Belang Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo itu.

“Sudah menjadi penyidikan,”  ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Jumat (7/2/2025).

AKP Rudy menjelaskan bahwa hasil laboratorium dari sampel makanan yang diambil telah keluar.

Namun AKP Rudy belum mau mengungkapkannya secara blak-blakan.

AKP Rudy beralasan perlu ahli untuk menerjemahkan hasil laboratorium tersebut.

“Labkesda harus didampingi provinsi untuk menerjemahkan. Dan ini belum,” katanya.

Menurutnya, bahwa tindakan kepolisian dalam kasus ini sudah ditingkatkan ke penyelidikan. Pun melakukan olah TKP ulang di dua lokasi keracunan.

“Yang diambil sampelnya bukan hanya gulai. Namun juga air kran, kecap, air putih, dan bahan dasar pembuatan sate dan gulai,” tegasnya.

Menurutnya, hasil untuk laboratorium terhadap sampel yang diambil memang telah keluar.

“Hasilnya sudah keluar, tetapi diterjemahkan. Bahasanya kan bahasa yang tidak bisa sembarang orang bisa,” urainya.

Sebelumnya, Keracunan massal  dialami oleh 46 warga Desa Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Untuk Desa Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jatim menyantap sate gulai kambing acara acara dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo,

Keracunan masssal juga dialami puluhan santri dan pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo Jatim juga mengalami keracunan.

Sedangkan santri dan pengasuh makan berbuka puasa dengan menu yang sama dengan, sate dan gulai kambing.

Baik mereka yang keracunan dari Desa Bondrang dan Belang mengalami keluhan mual, muntah, pusing dan diare setelah menyantap sate gulai Kamis (30/1/2025) malam.

Puluhan orang mengeluh mual, muntah, pusing dan diare pada Jumat (31/1/2025) pagi. 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved