Kecelakaan Maut Tulungagung
Tabrakan Maut Adu Banteng Vario Vs Shogun di Karanganom Tulungagung, 2 Pemotor Meninggal Dunia
Dua pemotor meninggal dunia setelah kendaraan mereka, Honda Vario AG 43xx ZZ dan Suzuki Shogun 110 tanpa plat nomor bertabrakan adu banteng
Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Kecelakaan maut berupa adu banteng dua pemotor terjadi di jalan umum Desa Karanganom, Kecamatan Kauman, tepatnya jalan di bawah Srabah pada Senin (17/2/2025) sekitar pukul 18.40 WIB.
Dua pemotor meninggal dunia setelah kendaraan mereka, Honda Vario AG 43xx ZZ dan Suzuki Shogun 110 tanpa plat nomor bertabrakan adu banteng (tabrak depan).
Mereka adalah MTA warga Desa/Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek dan AS warga Desa Tiudan, Kecamatan Gondang.
“Kedua korban sempat dibawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung. Namun keduanya meninggal dunia dalam perawatan,” ujar Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila, Selasa (18/2/2025).
Taufik memaparkan, kecelakaan ini bermula saat MTA mengendarai sepeda motor Honda AG 4357 ZZ dari arah Timur ke arah Barat.
Di saat bersamaan AS melaju dengan sepeda motor Suzuki Shogun 110 dari arah Barat ke Timur.
Diduga AS saat itu kurang menguasai kendaraan sehingga melaju terlalu ke kanan, sehingga masuk ke lajur berlawanan.
Sepeda motor tanpa plat nomor itu melaju tepat ke arah laju sepeda motor yang dikendarai MTA.
Kedua sepeda motor pun bertabrakan adu muka di jalur di mana MTA melaju.
“Titik benturan ada di sebelah selatan, lajurnya korban MTA. Kedua korban mengalami benturan di bagian kepala,” papar Taufik.
Karena adu banteng, kedua sepeda motor ini rusak di bagian depan.
Sementara kedua korban segera dievakuasi ke RSUD dr Iskak, sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Keduanya mengalami luka parah di bagian kepala karena benturan dengan keras.
Dalam kecelakaan ini, Petugas Unit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung kesulitan melakukan identifikasi.
Akhirnya Satlantas harus minta bantuan dari Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung untuk memastikan identitasnya.
Menggunakan alat Mambis, personel Unit Inafis berhasil mendapatkan identitas korban berdasar rekam sidik jari yang sudah dilakukan korban.
Identitas MTA terbaca di alat Mambis, sementara identas AS tidak terbaca di Mambis.
Identitas AS bisa dipastikan setelah keluarganya datang ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, untuk identifikasi.
“Kedua sepeda motor korban kami amankan, sementara petugas di lapangan mengumpulkan data dan keterangan,” sambung Taufik.
Namun karena kedua pemotor ini meninggal dunia, kasus ini dipastikan dihentikan tanpa tersangka.
Taufik meminta masyarakat tetap patuh pada aturan lalu lintas, dan mengutamakan keselamatan. (David Yohanes)
| Prakiraan Cuaca Malang-Kota Batu Hari Ini Rabu 19 November: Hujan Ringan hingga Petir, Dingin 17°C |
|
|---|
| Berita Arema FC Hari Ini Populer: Head to Head Buruk Lawan Persebaya, Marcos Jawab Tuntutan Aremania |
|
|---|
| Haul ke-77 Gubernur Soeryo, Deni Wicaksono Ajak Jaga Persatuan di Tengah Tantangan Kebangsaan |
|
|---|
| Pohon Waru 'Penghuni' Jurang Susuh Giripurno Kota Batu Tumbang, Lalu Lintas Lumpuh |
|
|---|
| Banjir Luapan di Jalan Diponegoro Junrejo Kota Batu, Bak Arena Arung Jeram |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/adu-banteng-Varo-Tulungagung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.