Breaking News

DPRD Kota Malang Sidak Atap Roboh di SMP Islam Al Amin, Minta Selesai Dibenahi Sebelum Dua Minggu

Ketua DPRD Kota Malang Sidak Atap Sekolah Roboh SMP Islam Al Amin Kota Malang, Minta Segera Selesai Sebelum Dua Minggu

Penulis: Purwanto | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Purwanto
ATAP ROBOH - Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita (kanan), didampingi Waka SMP Islam Al Amin, Suprawito (kiri), saat melakukan sidak pada sekolah yang atapnya roboh di SMP Islam Al Amin Kota Malang, Minggu (23/2/2025). Akibat kejadian atap roboh pada Rabu (19/2/2025), menyebabkan 300 siswa yang ada di sekolah tersebut harus mengikuti pembelajaran daring dari rumah. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, melakukan sidak pada sekolah yang atapnya roboh di SMP Islam Al Amin, Kota Malang, Minggu (23/2/2025).

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya tidak sendiri, dirinya didampingi Anggota komisi B DPRD Kota Malang, Abd Wahid serta Waka SMP Islam Al Amin, Suprawito dan sejumlah wali murid.

Amithya Ratnanggani Sirraduhita berharap penangan musibah tersebut tidak terlalu lama.

"Yang pertama saya garis bawahi anak-anak sekolah libur dan target dua minggu selesai," terang Mia sapaan akrabnya.

"Saya harap lebih cepat, kan teknis guru memberikan tugas karena force major bencana musibah sehingga secara kesiapan memang belum ada," tambahnya.

Mia berharap transisi dari belajar di sekolah dan ke rumah tidak berlangsung lama.

"Saya berharap dari belajar di sekolah dan sekarang di rumah tidak lama," jelasnya.

Politisi PDI Perjuangan itu akan melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk mencarikan solusi dengan cepat.

"Kami akan koordinasi dengan dinas dan perangkat pejabat disini seperti lurah, RT, RW untuk bisa berikan solusi, misalnya kurang kelas karena imbas reruntuhan," urainya.

"Kalau memang problem kurang kelas dan kelas 9 saat ini sedang menghadapi ujian, maka persiapan anak-anak harus kita selesaikan bersama-sama dengan cepat," tambahnya.

Dirinya menuturkan jika bangunan berusia 13 tahun itu dibangun dari anggaran Dinas Pendidikan.

"Iya, bangunan berusia 13 tahun, apakah kurang perawatan atau bagaimana, saya koordinasikan dengan dinas dulu," urainya.

"Karena dulu anggaran pembangunan ini dari Dinas Pendidikan. Solusi memindahkan sementara jika mungkin, tadi ada rumah dinas kesehatan apa bisa digunakan sementara, nanti kita rembuk bareng," tambahnya.

Mia menjelaskan jika terkait bantuan perbaikan maka harus melalui mekanisme yang ada.

"Untuk pengajuan proposal ada mekanismenya nanti masuk dinas pendidikan atau baznas nanti akan dirembuk dulu," jelasnya.

Sementara itu Waka SMP Islam Al Amin, Suprawito mengatakan jika ruangan yang atapnya roboh itu adalah ruangan multimedia yang tidak digunakan.

"Untuk musibah ini ruangan itu semula untuk multimedia untuk komputer namun sudah tidak digunakan," jelasnya.

"Kan anak-anak dari sekolah MI sering bergabung meminjam komputer, jadi dari pada naik tangga yang licin, maka komputer dari ruangan itu kita pindahkan," tambahnya.

Dirinya menuturkan jika tidak ada tanda-tanda kayu rapuh.

"Tidak ada tanda-tanda kayu rapuh. Ya hujan dan angin besar. Kami tidak lihat ada potensi ambruk. Menurut kami pemindahan komputer karena tangga ke lantai dua yang licin," tuturnya.

"Harapan kami minta bantuan ke pemerintah, tapi kami swasta. Penanganan sementara kami swadaya alumni dan relawan yang nyumbang," tambahnya.

Pihaknya bilang jika kerugian ditafsir kurang lebih Rp 50 juta.

"Kerugian sementara ditafsir Rp 50 juta," pungkasnya.

Sebelumnya atap di salah satu bangunan lantai dua yang berada di SMP Islam Al Amin Kota Malang roboh pada Rabu (19/2/2025).

Kejadian ini menyebabkan, 300 siswa yang ada di sekolah tersebut harus mengikuti pembelajaran daring dari rumah. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved