Kisah Pilu Ibu dan Anak Meninggal Berpelukan saat Banjir Sukabumi, Ibu Hamil Terjebak di Dalam Mobil

Kisah pilu ibu dan anak meninggal berpelukan saat banjir Sukabumi, terjebak di antara reruntuhan rumah, ibu hamil terjebak di dalam mobil.

|
dok basarnas/Basarnas via Tribun Jabar
BANJIR BANDANG SUKABUMI - Tim SAR saat melakukan upaya pencarian warga hilang (KANAN) akibat bencana banjir di Palabuhanratu, Jumat (7/3/2025). Proses evakuasi jenazah seorang ibu dan anak (KIRI) yang hilang saat banjir di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Kamis (6/3/2024). Jasad keduanya akhirnya ditemukan dan sudah dievakuasi, Jumat (7/3/2025). 

Sebanyak 26 rumah mengalami kerusakan, sementara 155 rumah lainnya terendam air, memaksa 328 jiwa untuk mengungsi.

"Bencana ini cukup meluas dengan beberapa kecamatan terparah yang terdampak oleh banjir dan longsor," tambah Sutisna.

Baca juga: Cerita Pedagang Mal Bekasi Diterjang Banjir 1,5 Meter, Bingung Selamatkan Barang Tapi Nyawa Terancam

Pihak berwenang terus melakukan koordinasi dan pemantauan perkembangan di lapangan untuk menangani dampak dari bencana ini.

Ibu Hamil Terjebak di Dalam Mobil

Dalam video yang beredar viral seorang relawan meminta bantuan kepada semua pihak karena terjebak saat mengevakuasi wanita hamil dalam kondisi hujan deras.

Melansir rekaman dari akun Instagram @sukabumiupdate, relawan itu menyelamatkan seorang ibu hamil dan anak kecil di dalam mobil. 

Ibu hamil dan anak kecil terjebak di dalam mobil akibat longsor di ruas jalan provinsi Kiara 2, Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi

"Bang izin. Saya kejebak, saya bawa orang hamil dan anak kecil. Tolong bang," ujar relawan.

Saat ini, hujan deras masih mengguyur wilayah Sukabumi Jawa Barat dan sekitarnya.

Baca juga: KRONOLOGI MOBIL Viral Terjang Banjir Bekasi Terseret Arus 20 Meter, Diperingatkan Warga Sopir Nekat

Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta aktivitas penebangan pohon dan penambangan dihentikan. 

Hal itu menyusul kejadian longsor yang kerap terjadi di Jalur Jalan Raya Nasional di wilayah Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dedi Mulyadi menyampaikan hal tersebut setelah melakukan pembersihan sampah yang menutup aliran Sungai Cipalabuan di Kabupaten Sukabumi, pasca-banjir bandang, Sabtu (8/3/2025).

"Ya kita mulai rapihin, kita sadar juga hentikan seluruh penebangan pohon yang ada di sini" ujar Dedi Mulyadi.

"Hentikan penambangan yang ada di sini, hentikan alih fungsi lahan dulu. Kan kita nggk bisa ngeberesin ini kalau hulunya nggk beres" sambungnya. 

"Hulunya dulu, hulu nih hulu, otaknya jangan duit terus," tegasnya. 

Baca juga: 7 Desa di Kecamatan Rengel Tuban Terendam Banjir Akibat Luapan Air Sungai Bengawan Solo

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved