Otak Pembacokan Terhadap Tiga Warga di Banyuwangi Nekat Datang ke Kantor Polisi, Endingnya Ditangkap
Otak Pembacokan Tiga Warga Banyuwangi di Depan TPU Cungking Ditangkap, Datang Sendiri Ke Polsek Tapi Bukan untuk Menyerahkan Diri
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Polisi menangkap otak pembacokan menggunakan kerambit di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (9/3/2025).
Tersangka adalah FPC (35), warga Desa Tapan Rejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.
Kapolsek Giri AKP Budi Mujiono menjelaskan, FPC datang ke Mapolsek Giri beberapa waktu setelah polisi menangkap M, tersangka pembacokan yang lebih dulu ditangkap.
Ia datang sekitar pukul 22.00 WIB dengan dalih menanyakan perkembangan kasus dan status M usai ditangkap polisi.
Baca juga: Tangkap Seorang Tersangka, Polisi Selidiki Motif Pembacokan 3 Warga Banyuwangi di Depan TPU Cungking
"Yang bersangkutan kemudian kami mintai keterangan," kata Budi kepada SURYAMALANG.COM, Senin (10/3/2025).
Dari pemeriksaan itu, diketahui fakta baru bahwa FPC merupakan otak pembacokan.
Ia memang tak ikut membacok ketiga korban. Tapi ia yang menyuruh dua tersangka untuk menyerang korban.
Ketika pembacokan terjadi, FPC juga berada di lokasi. Ia bergegas kabur setelah warga dan polisi berdatangan ke lokasi.
"Mungkin dia tidak merasa terlibat. Sehingga berani datang ke Mapolsek. Kini sudah diamankan," katanya.
Budi menjelaskan, kasus pembacokan tersebut telah dilimpahkan ke Mapolresta Banyuwangi.
Tersangka dan barang bukti juga telah dibawa dari Mapolsek ke Mapolresta.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang menjadi korban pembacokan di Kabupaten Banyuwangi, Minggu (9/3/2024).
Pembacokan diduga dilakukan oleh tiga orang.
Pembacokan terjadi di depan Tempat Pemakaman Umum Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri.
Para korban dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi luka parah.
Tiga korban tersebut diketahui bernama Dinar Mislani (30), Hari Suselo (45), dan Iyono (55).
Korban mengalami luka di bagian tubuh yang berbeda-beda. Korban Selo terluka parah di bagian wajah.
Sementara Iyono luka di bagian belakang telinga dan Dinar luka di tengkuk dan rusuk.
Dugaannya korban Dinar merupakan target utama. Sementara dua lainnya berupaya untuk melerai. Tapi juga ikut dibacok oleh para tersangka.
Sikap Aneh Bima saat Ditemukan di Malang, Jualan Mainan Barongsai di Kelenteng saat Tak Ada Acara |
![]() |
---|
Badai Cedera Hantui Arema FC Jelang Menjamu Persib Bandung, Singo Edan Butuh Keajaiban |
![]() |
---|
Tolak Rencana Tambang, Nelayan Pulau Kangean Madura Ramai-ramai Turun ke Laut, Usir Kapal Survei |
![]() |
---|
Patung Petani Berkepala Buah Apel di Kota Batu Bikin Bingung Wisatawan dan Warga |
![]() |
---|
Kisah Bima Hilang saat Demo Ricuh di Jakarta, Lalu Ditemukan Jadi Penjual Mainan Barongsai di Malang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.