Pemkot Malang Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Lebaran 2025

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah menyolidkan kinjera dan melaporkan semua gejolak yang terjadi di lapangan.

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
KERJA SOLID - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. Ia meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah menyolidkan kinerja dan melaporkan semua gejolak yang terjadi di lapangan, jelang Lebaran 2025. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang mewaspadai lonjakan harga bahan pokok jelang Lebaran 2025.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah menyolidkan kinerja dan melaporkan semua gejolak yang terjadi di lapangan.

Wahyu menerangkan, dalam rakor TPID dilaporkan sejumlah komoditas bahan pangan mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama bulan Ramadan 2025.

Kemendagri RI terus memantau upaya-upaya yang dilakukan TPID di daerah guna menstabilisasi kenaikan harga yang terjadi.

“Disebutkan beberapa komoditas harganya naik, seperti misalnya cabai rawit."

"Kemudian ada beberapa hal dilakukan oleh TPID daerah seperti pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar,” ujarnya, Selasa (11/3/2025).

Dalam rapat koordinasi di Balai Kota Malang, Wahyu menekankan kepada TPID Kota Malang untuk berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok terutama jelang Lebaran.

Meski laju inflasi di Kota Malang mengalami penurunan, Wahyu meminta TPID Kota Malang untuk tidak lengah dalam menjaga stabilitas inflasi Kota Malang.

“Meski rilis inflasi Kota Malang turun, tidak membuat kami lengah tetap tunjukan dengan usaha. Saya yakin bisa menghadapinya,” tegasnya.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang, Febrina menyatakan inflasi cukup terkendali, akan tetapi di luar dugaan Kota Malang justru mengalami deflasi.

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyebutkan perkembangan inflasi bulanan mengalami deflasi sejak awal tahun 2025. Inflasi Januari -0,60 persen dan Februari -0,69 persen.

"Hal ini bukan semata mencerminkan penurunan daya beli," tegas Febrina saat rapat pengendalian inflasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang.

Saat ini TPID fokus pengendalian inflasi selama Ramadan. Febrina menyatakan harga sejumlah komoditas pangan mulai naik. Bahkan, harga beras di pasar sudah melampaui harga eceran tertinggi (HET). Begitu juga harga daging ayam yang fluktuasi.

Adapun penyebab kenaikan harga pangan lantaran pasokan dari produsen berkurang seperti cabai, bawang merah, beras, minyak goreng premium, dan gula pasir.

Selama ini, Kota Malang sebagai daerah konsumen dan bukan penghasil beras menerima pasokan bawang merah dari Probolinggo, cabai dari Kabupaten Malang dan Kediri, serta telur ayam dari Blitar.

Dalam enam tahun terakhir, komponen harga bergejolak yang sering mengalami inflasi pada momen awal Ramadan adalah daging ayam ras, telur ayam ras, bawang putih, ayam hidup, pepaya, cabai rawit, beras dan bayam.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved