Info Malang

SOSOK Makhrus Sholeh, dari Penjual Genteng Keliling Jadi Pengusaha Properti dan Toko Bangunan Malang

Ketua DPD Apersi Jatim, Makhrus Sholeh berbagi kisah inspiratif dari nol hingga sukses meniti bisnis properti di Malang Raya.

Editor: iksan fauzi

SURYAMALANG.COM | MALANG - Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jatim, Makhrus Sholeh berbagi kisah inspiratif dari nol hingga sukses meniti bisnis properti, toko bangunan dan resto di Malang Raya.

DPD Apersi Jatim adalah wadah bagi para pengembang menengah dan kecil untuk berjuang menemukan solusi demi menggerakkan kembali usaha pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. (Dilansir dari laman apersijatim.or.id)

Dalam program siniar (podcast) bersama SURYAMALANG.COM, Makhrus Sholeh berbagi kisah perjalanannya sebelum menjadi sukses pengusaha bisnis properti. 

Siniar tersebut dipandu oleh Host Malang Life, Septyana Eka yang memulai pembicaraan dengan bertanya mengenai sosok Makhrus Sholeh

Makhrus Sholeh pun menyampaikan bahwa pada 1997, tidak bisa meneruskan sekolah ke jenjang perguruan tinggi. 

Ia membeberkan alasannya tak bisa melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya. 

“Saya dulu bercita-cita bisa kuliah di Universitas Brawijaya. Tapi setelah diterima di sana, saya tidak jadi kuliah karena gak punya biaya,” ujar Makhrus Sholeh sekaligus politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini. 

Ibunya Makhrus Sholeh adalah seorang petani, sedangkan sang ayah sudah tiada.

Baca juga: KAWASAN Karangploso Ibarat Singapura di Malang, Ini 5 Tips Pilih Perumahan ala Makhrus Sholeh

Hal itu membuat Makhrus Sholeh sulit melanjutkan kuliah di Universitas Brawijaya. 

Akan tetapi, Makhrus Sholeh merupakan orang yang optimistis dan pantang menyerah. 

Ia mulai menceritakan kegagalannya untuk berkuliah, bukan menjadi penghalang bagi dirinya untuk tetap bekerja. 

“Tapi ada hikmahnya, saya mulai kerja dari jual mainan anak-anak, jual rokok keliling dari toko ke toko sambil naik motor, sampai kerja di kandang ayam,” tutur pengusaha resto ini. 

“Saya juga kerja keliling nawarin genteng di daerah Turen, di kampung saya," ujar Makhrus.

"Dulu ada perajin genteng, terus saya ikut kerja dan keliling ke Sumbermanjing, Dampit, dan Kedung Kawi," ceritanya.

"Kalau ada yang beli, saya kirim ke pelanggan tersebut, lalu saya kirim uangnya kepada perajin,” kenang Makhrus. 

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved