Gubernur Jatim Khofifah Halal Bihalal dengan Bos Maspion Grup Alim Markus, Janji Tak Ada PHK

Selain menjamin taka ada PHK di Maspion, Alim Markus juga menyampaikan akan ada investor baru yang akan datang ke Jatim

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Fatimatuz Zahroh
JAGA IKLIM USAHA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan silaturahim sekaligus halal bihalal owner Maspion Grup Alim Markus di kediaman Jemursari Surabaya, Rabu (2/4/2025). Gubernur Khofifah turut menitipkan pesan pada Bos Maspion Grup agar menjaga semangat iklim usaha perusahaannya dan terus mengupayakan agar tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada para pekerja. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan silaturahim sekaligus halal bihalal owner Maspion Grup Alim Markus di kediaman Jemursari Surabaya, Rabu (2/4/2025).

Kedatangan pria yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim tersebut disambut hangat oleh Gubernur Khofifah.

Bahkan menurutnya kedatangan Alim Markus menjadi simbol harmonis antara Pemprov Jatim dengan sektor industri.

Dibalut dengan diskusi, dalam pertemuan tersebut, Gubernur Khofifah turut menitipkan pesan pada Bos Maspion Grup agar menjaga semangat iklim usaha perusahaannya dan terus mengupayakan agar tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada para pekerja.

“Terima kasih atas kunjungan silaturahmi Bapak Alim Markus, bos Maspion Grup. Kami mengapresiasi bahwa beliau datang ke kediaman kami untuk halal bihalal ,” ujar Gubernur Khofifah.

“Dan memang tadi kami sempat menitipkan pesan khusus pada Pak Alim, beliau pelaku usaha sukses dan paling senior di Jawa Timur agar jangan sampai ada PHK pada pekerja. Jikalau ada pengurangan produksi, kami berharap lebih memilih untuk pengurangan jam kerja atau pengurangan hari kerja, dibandingkan PHK,” imbuhnya.

Ditegaskan Gubernur Khofifah bahwa kondusivitas dunia industri sangat diandalkan oleh Jatim dalam pembukaan lapangan kerja.

Di tengah kondisi ekonomi saat ini, setiap bertemu dengan pengusaha padat karya, selalu yang ia sampaikan adalah jangan ada PHK pada kalangan pekerja.

Berdasarkan data BPS, sejak Januari-Februari 2025, Apindo mencatat 40 ribu pekerja terkena PHK. Sementara, berdasarkan catatan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker), sepanjang Januari - Desember 2024, terdapat 77.965 orang di PHK.

Jumlah ini meningkat dibandingkan PHK karyawan di 2023 yang menyasar 64.855 unit.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah PHK karyawan terbanyak pada 2024 yaitu 17.085 orang pekerja.

Setelah itu diikuti oleh Jawa Tengah sebanyak 13.130 orang dan Banten sebanyak 13.042 orang.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tidak ingin kondisi itu terjadi di provinsi yang dipimpinnya. 

Karena itu, dia selalu meminta kepada pengusaha agar sebisa mungkin untuk tidak melakukan PHK terhadap karyawannya.

“Itu selalu saya pesankan semua perusahaan-perusahaan besar. Saya menitipkan agar jangan ada PHK. Kalau terpaksa  jam kerjanya nya saja dikurangi. Tapi jangan sampai ada PHK. Permintaan itu juga saya sampaikan ke Pak Alim Markus,” kata Khofifah.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved