Timnas Indonesia

Proses Panjang Evandra Florasta jadi Eksekutor Penalti Andalan Timnas Indonesia U17, Ada Peran Ayah

Evandra kecil, sejak dari dulu dilatih untuk mengeksekusi tendangan penalti setelah tendangan penaltinya membentur mistar gawang dalam Kejuaraan SSB

KOLASE - SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar-@Timnasindonesia
EKSEKUTOR PENALTI - Evandra Florasta (Foto Kiri) dan foto Kedua orang tuanya saat ditemui di rumah kediaman di Kabupaten Malang, Selasa (8/4/2025), Evandra kini jadi eksekutor penalti andalan Timnas Indonesia U17 , semua tak lepas dari perjuangannya yang secara khusus menjalani latihan tendangan penalti sejak kecil bersama sang ayah. 

SURYAMALANG.COM, MALANG  - Tiga gol telah dilesakkan oleh Evandra Florasta, Pemain Timnas Indonesia U17 di ajang Piala Asia U17 2025.

Torehan tersebut menjadikannya sebagai top skor sementara sampai sejauh ini.

Dua gol dihasilkan saat melumat Yaman dengan skor 4-1 di pertandingan kedua. 

Sedangkan di pertandingan pertama, pemain Bhayangkara FC ini menjadi pahlawan saat penaltinya membobol gawang Korea Selatan.

Timnas Indonesia U17 pun meraih kemenangan dengan skor 1-0 melalui satu-satunya gol Evandra Florasta.

Berbicara soal penalti, Evandra Florasta selalu dipercaya sebagai penendang penalti di Timnas U17 ini.

Dua kesempatan penalti mampu dieksekusi dengan baik oleh pemuda kelahiran Malang ini.

Namun, di balik itu semua ayahanda Evandra Florasta, Oktamus Silvester membagikan perjuangannya untuk tendangan penalti ini.

Evandra kecil, sejak dari dulu dilatih untuk mengeksekusi tendangan penalti.

Momen ini terjadi ketika Evandra masih mengikuti laga dalam kejuaraan sepakbola antar SSB.

Saat itu, tendangan penalti Evandra membentur mistar gawang.

Kondisi itu membuat Evandra sedih, yang membuat ayahnya berinisiatif untuk melatih sendiri anaknya dalam mengeksekusi penalti.

"Evandra ini pernah saya latih hampir tiga jam hanya fokus tendangan penalti,"

"Kenapa saya latih seperti itu, agar dia memiliki insting dan feeling bola yang bagus saat mengeksekusi tendangan penalti," ucapnya kepada Surya pada Selasa (8/4/2025).

Dari hasil latihan itulah, menurut Ayahnya Evandra, dia telah memiliki teknik tersendiri dalam mengeksekusi penalti.

Ada beberapa teknik yang dia berikan. 

Salah satunya saat membobol penalti ke gawang Yaman dalam pertandingan Piala Asia U17 kemarin.

"Saat lawan Yaman itu teknik kedua yang dia pakai,"

"Karena teknik pertama tendangannya sempat terbaca Korea Selatan,"

"Mungkin saat itu dia berpikir untuk menggunakan teknik kedua ini agar mampu mengelabuhi kiper lawan," ungkapnya.

Memang sejak kecil, Evandra selalu dilatih oleh ayahnya untuk bermain bola.

Ayah Evandra merupakan prajurit TNI dan juga menjadi pelatih tembak di Asrama Brigif Para Rider 18 Jabung, Kabupaten Malang.

Meskipun tidak memiliki bakat bermain bola, namun kepiawaian ayah Evandra dalam melatih diberikan kepada anaknya.

Terutama dalam melatih mental, fisik, fokus dan kepercayaan diri Evandra.

"Setiap selesai pertandingan, pasti kami evaluasi dan kami perbaiki saat latihan,"

"Saya memang tidak memiliki background sepakbola,"

"Tetapi, setiap dia latihan saya selalu mencatat gerakan apa saja yang diberikan oleh pelatihnya," ujarnya.

Berkat dari ketelatenan inilah yang membuat Evandra kini menjadi pemain mudah harapan Timnas Indonesia U17.

Ketika dia selesai berlaga, Evandra juga menghubungi orang tuanya dan menceritakan apa yang terjadi saat pertandingan tersebut.

Terutama saat mengeksekusi penalti dalam pertandingan menghadapi Korea Selatan.

"Dia sempat ragu dalam mengeksekusi bola penalti ini, karena suasananya saat itu sangat menegangkan,"

"Penalti itu sempat ditawarkan kepada rekan-rekannya yang lain satu tim,"

"Tapi gak ada yang berani," kata Ibu Evandra, Faridha Mariana.

Beruntung, dalam pertandingan itu Evandra mampu membobol gawang Korea Selatan, meski sepakannya sempat ditepis oleh kiper.

Bola muntah itu mampu disapu oleh Evandra untuk memberikan satu gol kemenangan untuk Indonesia.

Mental baja para pemain Timnas Indonesia U17 di ajang Piala Asia U17 ini layak diapresiasi.

Mereka tampil cukup Spartan di sepanjang pertandingan.

"Aduh, saya sempat lemas ketika tendangannya ditepis,"

"Lalu bola tepisan itu mampu disepak oleh anakku yang menjadikannya gol," kata Ibunya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved