Cara 20 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Naik Meski Ditutup Status Siaga, Diingatkan Ngeyel, Diamankan

Cara 20 pendaki ilegal Gunung Merapi naik meski dilarang ditutup status siaga level III, diingatkan ngeyel kini diamankan balai TNGM.

Foto Dokumentasi Balai TNGM via KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA/Tangkap Layar Youtube KompasTV
PENDAKI ILEGAL MERAPI - Sebanyak 20 orang yang melakukan aktivitas pendakian secara ilegal di Gunung Merapi saat diamankan petugas Balai Taman Nasional Gunung Merapi dan pihak Kepolisian. Total 20 orang ini berasal dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah hingga DIY. Situasi Gunung Merapi saat mengeluarkan awan panas dalam tayangan Youtube KompasTV 13 Desember 2021. 

SURYAMALANG.COM, - Cara 20 pendaki ilegal Gunung Merapi naik meski aktivitas pendakian ditutup terungkap. 

Pendakian Gunung Merapi ditutup sejak Mei 2018 silam sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan karena statusnya masih siaga (level III).

Namun para pendaki ini tetap nekat naik sehingga aktivitas mereka dikategorikan ilegal tanpa izin resmi dan melanggar aturan. 

Alhasil, sebanyak 20 orang yang melakukan pendakian ilegal diamankan pada Minggu (13/4/2025) oleh petugas Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan pihak Kepolisian.

Baca juga: Gawat! Api Membakar 10 Hektare Hutan Dekat Kawah Gunung Ijen dan Gunung Merapi Ungup-ungup

Petugas yang terdiri dari pemerintah desa, TNI, Polhut, BPPTKG, dan unsur masyarakat lain juga ikut serta dalam mengamankan pendaki ilegal

Para pendaki ini teridentifikasi telah berkomunikasi melalui grup WhatsApp untuk merencanakan pendakian tersebut.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Klaten-Boyolali, Ruky Umaya, menjelaskan pengamanan ini berawal dari informasi yang diperoleh melalui media sosial TikTok dari akun AldoGracia.

"Dari informasi sementara yang kami kumpulkan kemarin sore sampai tadi pagi, kurang lebih jam 4 baru selesai pendalaman informasi terhadap 20 pendaki ilegal" ujarnya saat ditemui di Kantor Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Senin (14/04/2025).

"Itu diawali dari media sosial TikTok dengan akun AldoGracia," lanjut Ruky mengutip Kompas.com.

Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Kembali Kamis 3 April 2025, Ada 6 Jalur dengan Kuota 700 Pendaki

Ruky menambahkan akun tersebut memposting video dan foto di berbagai titik lokasi di kawasan puncak Gunung Merapi, serta menggunakan kata-kata yang memotivasi orang untuk mendaki.

"Memposting beberapa video dan foto di Pasar Bubrah, puncak, dan juga di pos I dengan kata-kata yang memang memancing," ucapnya.

Dari pemeriksaan, diketahui sejumlah komentar dalam postingan tersebut sudah mengingatkan aktivitas pendakian di Gunung Merapi masih ditutup.

"Kita cek juga komen-komenya, ada juga yang bilang, 'lho mas Merapi kan ditutup.' Jawabnya juga memantik, 'ditutup ya ditutup, tapi munggah (naik), munggah aja,'" ucap Ruky, mengulang komentar yang muncul di akun tersebut.

Ruky menjelaskan postingan yang tersebar itu mengundang minat orang lain untuk ikut mendaki Gunung Merapi, sehingga 20 orang tersebut terlibat dalam pendakian ilegal.

"Itu memancing para pelaku pendaki ilegal lain yang kemarin naik, itu memang motifnya diawali dari akun yang memposting sebelumnya," tuturnya.

Cara 20 Pendaki Ilegal Naik

Lebih lanjut, Ruky menyebutkan grup WhatsApp (WA) dibentuk untuk mempersiapkan pendakian di Gunung Merapi.

"Sampai juga dibuat WA grupnya untuk persiapan pendakian yang dikoordinir oleh saudara yang memiliki akun," jelasnya.

Dalam grup tersebut, para pendaki ilegal berjanji untuk bertemu di salah satu toko waralaba di Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, sebelum bersama-sama menuju New Selo.

"Mereka janjian jam 2 pagi di Alfamart Cepogo kemudian bersama-sama naik ke New Selo. Menjelang subuh mereka bersama-sama naik," kata Ruky.

Baca juga: 7 Hari Wafatnya Pendaki Cartenz Lilie dan Elsa, Alumni Bakal Gelar Misa Arwah di SMA Dempo Malang

Dari hasil pemeriksaan sementara, Ruky menegaskan aktivitas pendakian ilegal ini terkoordinasi dengan baik, bahkan para pendaki juga dibagikan alat komunikasi.

"Dari penggalian informasi ke 20 orang itu memang terkoordinir. Dari yang mengkoordinir pun membagikan alat komunikasi HT kecil. Jadi memang dipersiapkan dengan baik," tuturnya.

Balai Taman Nasional Gunung Merapi berencana memanggil kembali ke-20 pendaki ilegal tersebut untuk meminta keterangan lebih lanjut.

"Ini adalah informasi sementara, kita akan melakukan panggilan untuk melakukan pendalaman informasi 20 pendaki ilegal ini besok Selasa tanggal 15. Jadi masih kita gali lagi informasinya," pungkasnya. 

Kronologi Pendaki Diamankan

Petugas yang terbentuk dalam tim melakukan monitor di titik-titik yang diduga menjadi jalur pendakian.

Pada Minggu (13/4/2025) pukul 05.00 WIB, petugas BTN Gunung Merapi di Resor Pengelolaan TN Wilayah Selo mendapati 12 kendaraan roda dua di New Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali yang diduga milik pendaki ilegal.

Setelah ditunggu hingga pukul 12.30 WIB, pendaki ilegal mulai turun dan tiba di New Selo yang selanjutnya diamankan oleh tim gabungan.

Hingga minggu malam, tim BTN Gunung Merapi bersama Kepolisian Sektor Selo dan Koramil Selo masih terus mengumpulkan keterangan dari para pendaki ilegal.

Identitas Para Pendaki

Seluruh pendaki ilegal yang diamankan BTN Gunung Merapi tersebut berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Mereka berusia 15-24 tahun, dari yang berstatus masih pelajar, mahasiswa, juga kalangan pekerja.

Dari keterangan resmi Balai TNGM yang diperoleh Kompas.com (grup suryamalang), Senin (14/4/2025), ternyata 20 orang yang diamankan tersebut dikoordinir oleh salah satu orang. 

Berikut ini daftar para pendaki ilegal Gunung Merapi yang diamankan oleh Balai TNGM:

  1. AA (Sragen) sebagai koordinator
  2. DS (Sleman)
  3. SWMAN (Surakarta)
  4. XJJR (Boyolali)
  5. NMS (Kulonprogo) 
  6. ZVAJA (Banyumas/ mahasiswa di Yogyakarta)
  7. FAD (Gunung Kidul)
  8. SR (Boyolali)
  9. MAY (Yogyakarta) 
  10. IDK (Klaten)
  11. RYPS (Pati/ mahasiswa di Yogyakarta) 
  12. GSMF (Blora/ mahasiswa di Yogyakarta)
  13. GR (Yogyakarta)
  14. FAS (Sukoharjo) 
  15. RFH (Sragen)
  16. RDA (Sragen)
  17. WMAG (Sukoharjo)
  18. ZAP (Sukoharjo)
  19. NHL (Lamongan)
  20. ATS (Magetan).

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved